Joe Biden Undang Stafsus Jokowi, Billy Mambrasar Bahas Isu Demokrasi

Acara tersebut mengundang satu perwakilan dari negara-negara mitra utama pemerintah Amerika Serikat untuk beraudiensi dengan Joe Biden dan serta beberapa petinggi dunia lainnya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 08 Des 2021, 16:40 WIB
Diterbitkan 08 Des 2021, 16:03 WIB
Billy
Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Billy Mambrasar (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Billy Mambrasar akan beraudiensi dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Dia dipilih langsung oleh Gedung Putih menjadi perwakilan resmi Indonesia, untuk berbicara dalam acara bertajuk: “The Summit for Democracy 2021”.

"Kebetulan yang memilih langsung adalah pemerintah Amerika Serikat, dan berkomunikasi melalui Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Saya dikontak, dan dilakukanlah background check, resume dan CV, dan beberapa informasi lain," kata Billy dikutip dari siaran persnya, Rabu (8/12/2021).

"Beberapa hari kemudian langsung mendapat email dari Gedung Putih, bahwa saya terpilih untuk ikut serta dalam acara tersebut," sambungnya.

Acara tersebut mengundang satu perwakilan dari negara-negara mitra utama pemerintah Amerika Serikat untuk beraudiensi dengan Joe Biden dan serta beberapa petinggi dunia lainnya. Topik yang akan didiskusikan oleh para pemimpin dunia tersebut terkait Demokrasi dan Hak Asasi Manusia.

Adapun diskusi ini bertujuan untuk mencapai sebuah kesepahaman strategi dalam rangka pembaruan demokrasi. Termasuk membahas aksi-aksi bersama yang dapat dilakukan untuk menghilangkan tantangan yang dihadapi oleh demokrasi di seluruh dunia saat ini.

"Saya sudah minta ijin kepada Kordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana, dan juga menyampaikan kepada Presiden terkait hal ini," kata Billyyang merupakan putra asli Papua tersebut.

Menurut dia, undangan tersebut memberikan sinyal bahwa Amerika Serikat secara konsisten menganggap Indonesia sebagai negara mitra strategis baginya.Billy berharap kemitraan strategis tersebut dapat diperkuat dengan diskusi-diskusi seperti ini.

Dia berjanji akan berbicara apa adanya tentang kondisi demokrasi dan HAM di Indonesia dalam audiensi bersama Joe Biden. Billy juga terbuka apabila nantinya ada masukan ataupun kritikan dari pemimpin dunia.

"Saya tidak akan mengada-ada, saya akan bicara terbuka tentang Indonesia, dan akan menerima masukan, kritikan serta saran, untuk saya bawa pulang, jadi refleksi agar kita bisa berbenah diri," tutur Billy.

Sempat Jadi Kontroversi

Sebagai informasi, acara ini sempat menimbulkan kontroversi dan perdebatan dari beberapa negara. Sempat ada Protes oleh Pemerintah China kepada Amerika Serikat, yang tidak diundang di acara tersebut.

Amerika Serikat justtu mengundang Taiwan yang menurut China adalah bagian tidak terpisahkan darinya. Beberapa negara lain, selain Rusia, dan Filipina, juga tidak diundang dalam acara tersebut, karena dianggap tidak demokratis.

Billy Mambrasar sebelumnya pernah diundang dalam acara Internasional. Pada tahun 2015, dia diundang untuk mengikuti Kongres kepemudaan yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, dan beraudiensi dengan Presiden Barrack Obama, dalam acara “Young South East Asian Leaders Initiative” di tahun yang sama.

Pada 2017, Billy mewakili Indonesia dalam ajang pertemuan orang muda sedunia di kantor pusat PBB di New York Amerika Serikat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya