Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Pemerintah Daerah Cilacap, bank penyalur dan pendamping sosial menargetkan untuk menuntaskan penyaluran bantuan sosial atau bansos pada 15 Februari 2022.
Untuk mengejar target tersebut, Komisi VIII DPR RI Wastam bersama Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Hikmat meminta penyaluran bansos di Cilacap melibatkan komunitas. Komunitas yang dimaksud antara lain kantor kecamatan, kantor desa, dan tempat lain yang memungkinkan dan memadai untuk mengumpulkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Advertisement
Baca Juga
Dengan cara tersebut, diharapkan bansos bisa salur lebih cepat dan menjangkau KPM di lokasi terdekat dari tempat tinggal mereka.
"Saya minta salur bansos sudah bisa dituntaskan pada 15 Februari. Nanti akan melibatkan komunitas. Saya minta pemerintah daerah Pak Camat, Pak kepala desa dan Pak lurah, bisa membantu proses tersebut," kata Wastam di kantor Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jumat, 4 Februari kemarin.
Dari data dinas sosial, tercatat sebanyak 221.257 KPM terdaftar sebagai peserta BPNT/Program Sembako. Dari jumlah tersebut, 193.793 KPM sukses top-up, dan yang belum transaksi sekitar 10.864 KPM.
Terkait hal tersebut, Wastam menekankan semua pihak untuk bekerja keras. Ia mengingatkan bahwa ada kesamaan tujuan di antara instansi terkait seperti pemerintah pusat, wakil rakyat, pemerintah daerah, bank penyalur dan juga pendamping.
"Kita sama-sama bekerja untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Saya minta semua pihak bank mempercepat salur bansos," katanya.
Program Rumah Tidak Layak Huni Diapresiasi
Dalam sambutannya, Wastam juga mengapresiasi kebijakan Mensos Risma yang sangat berpihak kepada masyarakat kurang mampu. Salah satunya adalah program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
"Program RTLH ini bagus sekali karena menyiapkan tempat tinggal yang layak untuk warga tidak mampu," katanya.
Pada kesempatan sama, Sekjen Harry Hikmat menekankan pentingnya peran pendamping sosial sebagai garda depan dalam membantu memastikan program untuk masyarakat prasejahtera berjalan dengan baik. Dalam kaitannya dengan percepatan salur bansos, Harry meminta pendamping proaktif.
"Untuk KPM yang sakit, lanjut usia, atau disabilitas, salurkan bantuan ke rumahnya. Kalau KPM meninggal dunia, segera proses untuk pergantian pengurus, misal ke ahli waris. Kalau memang ahli waris dalam status miskin. Jemput bola agar permasalahannya segera bisa teratasi," katanya.
Pendamping juga diminati untuk peka dan merespons cepat terhadap permasalahan sosial yang berkembang di daerah tugasnya. Untuk mendukung tugas-tugasnya, pendamping diminta berkoordinasi dengan balai terdekat.
Advertisement