Liputan6.com, Jakarta - Evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM dengan kapasitas 50 persen diakui Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, berjalan dengan baik.
Tapi, dia juga mengingatkan supaya para wali murid turut aktif memantau aktivitas murid ketika jam sekolah sudah berakhir. Riza berharap para murid langsung pulang ke rumah setelah jam sekolah selesai dan tidak berkumpul.
"Kami minta para orangtua anak-anak memastikan melaksanakan protokol kesehatan dengan baik terutama dalam perjalanan pulang," terang Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/2).
Advertisement
Riza mengatakan, walaupun penularan Covid-19 di Jakarta perlahan mulai mengalami penurunan, tapi dia meminta kedisiplinan protokol kesehatan untuk tetap menjadi bagian dari kehidupan untuk mencegah lonjakan kasus.
"Jangan main-main, Omicron penularannya sangat cepat dibandingkan varian Delta," kata politikus Partai Gerindra ini.
Selain itu, Riza memastikan Jakarta belum akan menerapkan PTM dengan kapasitas 100 persen. Menurunnya kurva angka kasus Covid-19, masih belum cukup menjadi dasar DKI menerapkan PTM 100 persen. "Ya belum, kan masih 2 minggu," ucapnya.
Dia mengungkapkan, kasus Omicron di Jakarta sudah berada di angka 4.639 kasus. Dari angka tersebut mayoritas adalah terinfeksi dari transmisi lokal. "Omicron 4.639 orang kasus impornya 39,3 persen, kasus lokalnya 61,7 persen," ujarnya.
Klaim Luhut
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, sebelumnya, menyebut penambahan kasus Covid-19 di Jawa-Bali mulai melambat. Bahkan, Luhut mengklaim kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah mulai melewati puncaknya.
"Berita positifnya, kasus di DKI Jakarta menunjukkan tanda-tanda mulai melewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap mulai menunjukkan penurunan" kata Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/2).
Meski demikian, dia menyebut terjadi peningkatan kasus Covid-19 di daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Tapi, Luhut menegaskann lonjakan kasus itu masih lebih rendah apabila dibandingkan puncak varian Delta pada Juli 2021.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement