Dinkes Sebut Ada Peningkatan Permintaan Ambulans untuk Pasien Covid-19 di Jakarta

dr. Winarto mengatakan, terjadi peningkatan permintaan Ambulans oleh pasien Covid-19 pada rentang Januari-Februari 2022.

oleh Yopi Makdori diperbarui 21 Feb 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 17:30 WIB
FOTO: Peningkatan Kasus COVID-19 di DKI Jakarta
Sejumlah mobil ambulans berjalan di luar RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta, Selasa (22/6/2021). Bertepatan dengan HUT ke-494 DKI Jakarta, ada peningkatan kasus COVID-19 yang sudah memasuki fase kritis. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Unit Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Winarto mengatakan, terjadi peningkatan permintaan Ambulans oleh pasien Covid-19 pada rentang Januari-Februari 2022.

"Berdasarkan data kita memang meningkat ya dari bulan terutama mungkin dari Januari - Februari ya, jadi kalau hitungan rata-rata sehari kisarannya di angka 40 sampai 45 fasilitas rujukan (pasien dirujuk) ya," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (21/1/2022).

Winarto menjelaskan, permintaan Ambulans bukan hanya merujuk pasien dari kediaman ke rumah sakit, tetapi juga antarfasilitas kesehatan. Unit Ambulans Gawat Darurat (AGD) mencatat pada Januari 2022, merujuk sebanyak 857 pasien.

Sementara per 18 Februari 2021, angkanya telah mencapai 792 kegiatan rujukan. "Rata-rata kegiatan (rujukan pasien) Covid-19 per hari 44 kegiatan," jelas dia.

Menurut Winarto, bagi warga yang memerlukan fasilitas Ambulans bisa menghubungi call center yang telah disediakan.

"Jadi masyarakat tinggal kontak ke kita di 119 atau ke nomor yang punyanya BPBD di 112, sama satu lagi sekarangkan masyarakat sudah punya aplikasi ya JAKI bisa lewat namanya fiturnya Jak Ambulans tinggal teken call darurat nanti langsung terhubung di call center kami di AGD," kata dia.

 

Tak Bergejala Tetap di Rumah

Meski demikian, Winarto mengingatkan agar pasien Covid-19 yang tidak bergejala atau memiliki gejala ringan lebih baik tetap di rumah. Tak perlu dirujuk ke rumah sakit.

"Kalau gejalanya mungkin tidak bergejala, ringan, seyogianya sih memang tetap lapor ke Puskesmas atau nanti ke Satgas RT/RW ya. Tapi yang gejalanya sedang sampai berat yang butuh segera gitu ya memang bisa langsung ke kami. Karena memang kami prioritaskan untuk yang gejala sedang sampai dengan berat," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya