Kasus Harian Covid-19 Turun Signifikan, Capai 10.900

Menurut Nadia, pemerintah terus memperkuat fasilitas layanan kesehatan secara nasional dalam menghadapi gelombang Covid-19 varian Omicron ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2022, 10:16 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 10:13 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Minggu (20/2/2022) bertambah sebanyak 48.484. Menurun dari penambahan kasus Covid-19 pada Sabtu (19/2) yang mencapai 59.384.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengatakan terjadi penurunan kasus Covid-19 yang signifikan. Selain itu, penambahan kasus aktif Covid-19 juga sedikit melambat.

"Kasus konfirmasi harian berkurang hingga 10.900 dari hari sebelumnya, dan kasus aktif sedikit melambat dengan penambahan di angka 15.448 per hari," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (21/2/2022).

Menurut Nadia, pemerintah terus memperkuat fasilitas layanan kesehatan secara nasional dalam menghadapi gelombang Covid-19 varian Omicron ini. Data kemarin menunjukkan, keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 berada di angka 38 persen. Hanya meningkat 1 persen dari posisi sebelumnya di 37 persen pada Sabtu (19/2/2022).

"Kita akan terus memprioritaskan pelayanan kesehatan rumah sakit hanya untuk pasien Covid-19 bergejala sedang hingga kritis dan yang memiliki komorbiditas saja, untuk menahan tekanan pada rumah sakit sampai kita melewati puncak gelombang Omicron nantinya,” ujarnya.

Tidak hanya memperkuat dengan strategi triase, pemerintah juga terus menjaga agar angka testing dan tracing tetap tinggi, serta oksigen terjaga. Hingga Sabtu (19/2), jumlah spesimen yang diuji berada di posisi 489.780. Sedangkan stok kebutuhan oksigen di 10 provinsi yang mencatat kenaikan kasus tertinggi tetap terjaga di angka hingga lebih dari 48 jam.

Nadia menambahkan, pemerintah juga terus melakukan upaya pencegahan seperti meningkatkan vaksinasi dosis lengkap ke lebih dari 208 juta penduduk Indonesia. Upaya ini sangat penting untuk mencegah agar penduduk terhindar dari kesakitan atau risiko kematian akibat terinfeksi virus Covid-19.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Data Vaksinasi Covid-19

Hingga Minggu (20/2) pukul 18.00 WIB, 189.658.351 penduduk (91,07%) telah mendapat dosis 1, dan 140.311.077 penduduk (67,37%) telah mendapat vaksinasi dosis 2. Sementara itu, yang sudah mendapatkan dosis ketiga (booster) sebanyak 8.459.050 penduduk (4,06%).

"Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan dosis kedua minimal enam bulan, bisa mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Aturannya belum berubah hingga saat ini. Apabila ada informasi bahwa vaksin booster bisa didapatkan kurang dari enam bulan setelah dosis kedua, itu tidak benar," kata Nadia.

Selain percepatan vaksinasi lengkap dan booster, masyarakat juga diharapkan senantiasa memperketat kembali protokol kesehatan untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi.

Reporter: Titin Supriatin/Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya