Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, memberikan Kuliah Umum berjudul di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Hasto mengatakan, kehadirannya di kampus bertujuan mengingatkan kampus-kampus di Indonesia bisa menjadi city of intellect sebagaimana yang disampaikan Presiden Pertama RI Soekarno.
"Jadi kami datang ke kampus-kampus bersama Prof Rokhmin. Sejak tahun 1953 sejatinya Bung Karno sudah menegaskan kampus harus menjadi city of intellect, kampus harus menjadi pusat pengembangan peradaban Indonesia. Di dunia kampus inilah supremasi ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi infrastruktur terpenting bagi kemajuan Indonesia Raya," kata Hasto dalam keterangannya, Jumat (25/2/2022).
Baca Juga
Dia pun mengingatkan, bagaimana perjuangan Soekarno yang bisa melepas belenggu dari kolonialisme. Namun, semua dirusak ketika Orde Baru.
Advertisement
"Kalau Bung Karno melakukan dekolonialisasi, zaman Orde Baru terjadi rekolonialisasi kembali. Hutan kita dibabat, kekayaan alam kita diberikan, padahal saat Sukarno bertemu Eisenhower Presiden Amerika Serikat mengatakan, biarkan anak-anak muda Indonesia yang kami kirim ke luar negeri nanti yang akan membangun Indonesia dengan cara-cara berdikari," ungkap Hasto.
"Ini adalah tugas kita. Bung Karno, Bung Hatta sosok pembelajar, sosok pemimpin yang negarawan, sosok yang tidak pernah menyerah. Maka dosa besar bagi kampus, bagi perguruan tinggi jika kita tidak mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan semangat berdikari," sambung Hasto.
Dia menegaskan, bahwa Indonesia tidak boleh terus bergantung pada asing. Ia menyebut apa yang disampaikannya seusai fakta, kajian akademis dan tidak berbicara dalam politik praktis. "Jika dikit-dikit kita tergantung dengan asing, itu bertentangan dengan khittah perguruan tinggi. Jadi ini yang harus kita gelorakan," tambah Hasto.
Riset dan Inovasi
Dalam kesempatan itu, Hasto mengingatkan peran perguruan tinggi atau kampus dalam menerapkan ekonomi hijau adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemudian riset dan inovasi.
"Riset dan inovasi macam apa? Riset dan inovasi yang berguna bagi kehidupan, riset dan inovasi yang membangun peradaban, riset dan inovasi yang bisa diaplikasikan bagi kepentingan rakyat," jelas dia.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Rokhmin Dahuri mengatakan dirinya bersama Sekjen PDIP memang sedang merancang kunjungan ke kampus-kampus. Karena ekosistem kemajuan dimulai dari kampus.
"Setelah Unesa, akhir pekan ini kami berencana berkunjung ke Kampus Syiah Kuala di Banda Aceh. Nanti juga dilanjutkan dengan kampus lainnya" kata Rokhmin.
Advertisement