Jokowi Tak Mau Tergesa-gesa Ubah Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi

Jokowi disebut tak mau tergesa-gesa mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi, meski beberapa indikator pengendalian virus corona menunjukkan perbaikan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Mar 2022, 08:31 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2022, 08:31 WIB
Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta belanja kementerian dan lembaga serta pemda mengutamakan penyerapan produk-produk dalam negeri saat Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2020 pada Kamis (22/10/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut tak mau tergesa-gesa mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi, meski beberapa indikator pengendalian virus corona menunjukkan perbaikan.

Adapun keputusan yang diambil nantinya akan berdasarkan pada data science dan kalkulasi yang matang.

"Mengenai perubahan status pandemi menjadi endemi, bapak Presiden menekankan kita tidak perlu tergesa-gesa dan memperhatikan aspek kehati-hatian," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo dikutip dari siaran persnya, Rabu (2/3/2022).

"Presiden tidak mau kita sampai kembali ke situasi pada awal pandemi," sambungnya.

Menurut dia, pemerintah selalu memonitor dengan detail perkembangan Covid-19 di Indonesia maupun di negara lain. Abraham juga memastikan pemerintah melibatkan para pakar dalam mengambil setiap kebijakan, terutama dalam penentuan status pandemi.

"Jika memang data-data ilmiah dan analisa pakar menunjukan kondisi terus membaik, maka relaksasi juga akan semakin dibuka," jelas dia.

Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, jumlah kasus COVID19 hari hingga pasien rawat inap terus menurun dari hari ke hari. Tingkat keterisian tempat tidur di RS Rujukan Covid-19 secara nasional turun menjadi 34 per Selasa 1 Maret 2022.

Hal yang sama juga terjadi pada kasus konfirmasi harian Covid-19. Kasus harian virus coron tercatat mengalami penurunan menjadi 24.728 kasus pada Selasa kemarin.

 

Diprediksi Turun

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pun memprediksi kasus nasional akan terus menurun dalam dua minggu kedepan. Bahkan, Budi juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan protokol untuk mengubah pandemi menjadi endemi di Indonesia.

"Kami juga mendapatkan arahan dari Bapak Presiden tadi atas masukan Bapak Menko mengenai strategi dari pandemi menjadi endemi, kami sudah siapkan protokolnya," ujar Budi dalam konferensi pers dikutip News Liputan6.com, Selasa 1 Maret 2022.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia akan melakukan transisi menuju endemi secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut.

"Untuk dapat mencapai cita-cita transisi dari pandemi ke endemi, hal utama yang perlu dilakukan adalah menggenjot vaksinasi dosis kedua dan booster utamanya bagi para lansia," tutur Luhut dalam konferensi pers pada Senin, 21 Februari 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya