Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Menko PMK: Mudik Harus dalam Kondisi Fit

Menko PMK Muhadjir Effendy menekankan masyarakat yang mudik harus melengkapi vaksinasi Covid-19 dan betul-betul dalam kondisi yang sehat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Apr 2022, 13:18 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2022, 13:18 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta seluruh pegawainya yang akan melaksanakan mudik untuk mematuhi protokol kesehatan. Hal ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 usai mudik Lebaran 2022.

"Karena itu hati-hati. Dan kita berharap setelah ramadan setelah cuti lebaran besar-besaran ini tidak diikuti dengan naiknya kasus Covid-19," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Senin (25/4/2022).

Dia mengingatkan, meskipun pandemi Covid-19 sudah landai tetapi belum sepenuhnya bisa ditanggulangi. Untuk itu, Muhadjir menekankan masyarakat yang mudik harus melengkapi vaksinasi Covid-19 dan betul-betul dalam kondisi yang sehat.

"Jadi saya mohon yang akan mudik betul-betul dalam kondisi fit. Datang tidak membawa oleh-oleh Covid, dan nanti pulangnya tidak membawa oleh-oleh Covid," jelas dia.

Muhadjir mengatakan bahwa seluruh pegawai Kemenko PMK diperbolehkan untuk mengambil cuti tambahan untuk mudik sesuai dengan peraturan dari Kemenpan RB. Dia pun meminta agar para pegawai memanfaatkan cuti tambahan untuk pergi mudik lebih awal.

"Sesuai dengan surat edaran Kemenpan RB, maka PNS dan PPPK diperbolehkan menambah cutinya. Kalau yang ingin menambah cuti silakan, dengan catatan segera mudik. Sehingga tanggal cutinya bisa digunakan untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan yang kemungkinan akan terjadi," ujarnya.

Di sisi lain, dia meminta seluruh pegawai untuk tetap bersiap menjalankan tugas dan perintah, khususnya terkait kebijakan kegiatan mudik. Pasalnya, Kemenko PMK merupakan koordinator dari kegiatan mudik.

"Oleh sebab itu, saya mohon pada Idul Fitri kita juga tetap standby di manapun berada. Karena kita sekarang sedang mendapatkan perintah Bapak Presiden bahwa Kemenko PMK mengkoordinir kegiatan mudik tahun 2022," ucap dia.

"Jadi walaupun nanti Bapak Ibu semua pulang, saya mohon pejabat Eselon I, Eselon II untuk tetap standby. Karena kita sedang mendapatkan tugas yang harus serius," tandas Muhadjir.

 

Wapres Minta Pemudik dari Kota Tidak Bawa Virus Covid-19 ke Kampung

Wapres Ma'ruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin... Selengkapnya

Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan kepada para pemudik agar tidak menjadi pembawa virus saat balik ke kampung halaman. Dia tidak ingin pemudik menjadi penyebab penularan virus Covid-19 kepada keluarganya.

"Ini harus dijaga. Jangan dari kota membawa virus ke kampung dan dari kampung jangan membawa virus ke kota," ujar Ma'ruf di Yogyakarta, Jumat (22/4/2022).

Maka dari itu, Ma'ruf meminta agar protokol kesehatan dan vaksinasi terus dilakukan baik untuk pemudik maupun keluarganya di kampung halaman. Pemerintah juga telah meminta agar para pemudik sudah memperoleh vaksin booster agar lebih aman.

"Pesan saya supaya pemudik tetap menjaga kesehatan, menerapkan protokol kesehatan, kemudian (melakukan) vaksinasi Covid-19," tutur Ma'ruf.

"Karena di tempat yang mereka tuju untuk mudik itu ada orang tua, ada orang sakit, ada anak-anak," ujarnya.

Lebih lanjut, Ma'ruf meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan berbagai upaya agar tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di beberapa negara akhir-akhir ini. Kata dia, di beberapa negara sudah mulai ada peningkatan kasus seperti di Inggris dan China.

"Kita tidak ingin dengan adanya lebaran dan mudik ini kemudian menjadi sebab terjadinya peningkatan (kasus Covid-19). Itu yang harus kita jaga," pungkasnya.

Antibodi Covid-19 Masyarakat Sudah 99,2 Persen, KSP: Risiko Lonjakan Kasus Akibat Mudik Bisa Diredam

FOTO: Jelang Ramadhan, Pemprov DKI Jakarta Akan Tingkatkan Sentra Vaksinasi COVID-19
FOTO: Jelang Ramadhan, Pemprov DKI Jakarta Akan Tingkatkan Sentra Vaksinasi COVID-19... Selengkapnya

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo meyakini risiko lonjakan kasus Covid-19 saat mudik Lebaran bisa diredam. Hal ini karena kadar antibodi Covid-19 masyarakat Indonesia yang sudah tinggi yakni, sebesar 99,2 persen.

"Antibodi COVID-19 sudah 99 persen adalah hasil studi ilmiah terhadap 21 kabupaten/kota asal mudik di Jawa-Bali," kata Abraham dikutip dari siaran persnya, Rabu (19/4/2022).

"Kalkulasi secara ilmiah, risiko lonjakan kasus akibat mudik bisa teredam dengan tingginya antibodi masyarakat daerah asal mudik," sambungnya.

Kendati begitu, dia tetap menghimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai gejala-gejala Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Terlebih, jika di daerah tujuan mudik masih ada lansia yang belum divaksin.

"Masyarakat jangan jumawa, jangan lupa masker. Kalo demam, batuk, pilek dan sakit tenggorokan tetap harus waspada. Memiliki antibodi bukan jaminan tidak bisa menulari ke orang lain. Apalagi jika di lingkungan sekitar pemudik ada lansia yang belum divaksin,” tegasnya.

Seperti diketahui, hasil survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan, antibodi COVID-19 masyarakat Indonesia sudah mencapai 99,2 persen. Baik itu antibodi yang berasal dari vaksinasi maupun infeksi.

Sero survei ini dilakukan pada Maret 2022. Hasil sero survei juga menunjukkan bahwa titer antibodi sudah ribuan, yakni 7-8 ribu.

"Ini menunjukkan bukan hanya banyak masyarakat yang memiliki antibodi, tapi kadar antibodinya juga tinggi," ungkap Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi, dalam siaran pers, Senin 18 April 2022.

Epidemiolog: Kebijakan Wajib Booster saat Mudik Kurangi Penyebaran Covid-19

Vaksinasi COVID-19 Bagi Warga yang Akan Mudik
Vaksinasi COVID-19 Bagi Warga yang Akan Mudik... Selengkapnya

Epidemiolog Iwan Ariawan menilai keputusan pemerintah membolehkan masyarakat mudik saat Lebaran tahun ini dengan mempertimbangkan penyebaran virus relatif terkendali, cakupan vaksinasi Covid-19 sudah tinggi baik di daerah asal maupun tujuan.

Iwan menilai, antibodi masyarakat, terutama di Jawa dan Bali, sudah tinggi sehingga mudik dirasa cukup aman.

Namun, Iwan mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 belum hilang. "Jadi ya tetap harus dilaksanakan syarat-syarat perjalanan. Kalau mau enak ya booster, sehingga tidak harus PCR, yang didatangi juga lebih aman. Protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan," kata Iwan saat dihubungi wartawan, Selasa (19/4/2022).

Iwan juga mendorong pemerintah daerah agar terus menegakkan aturan. Akan banyak orang berkumpul, terutama di kawasan wisata. "Harus diperhatikan benar bagaimana protokol kesehatannya, PeduliLindungi harus tetap dijalankan."

Iwan memprediksi, kenaikan kasus Covid-19 setelah Lebaran tidak akan seperti setelah liburan-liburan sebelumnya. Kuncinya: masyarakat mengikuti aturan, pemerintah daerah menegakkan aturan. "Kalau itu dilakukan dengan baik ya bisa mengurangi risiko," tegas Iwan.

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19, Yuk Tetap Taat Protokol Kesehatan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19, Yuk Tetap Taat Protokol Kesehatan. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya