Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjadwalkan uji coba penerapan ganjil genap di sejumlah ruas Tol Trans Jawa dalam rangka mengantisipasi kepadatan arus mudik Lebaran Idul Fitri 2022. Uji coba penerapan ganjil genap ini dilakukan mulai hari ini, Senin (25/4/2022) hingga Rabu (27/4/2022) mendatang.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, uji coba ganjil genap ini dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui adanya aturan tersebut selama arus mudik Lebaran 2022.
Advertisement
Baca Juga
"Agar masyarakat yang akan mudik mengetahui informasi serta mengikuti jadwal pelaksanaannya," tutur Dedi dalam keterangannya, Minggu (24/4/2022).
Dedi meminta semua pihak dapat mematuhi aturan dan perintah petugas di lapangan selama pelaksanaan ganjil genap.
Rekayasa lalu lintas ganjil genap itu nantinya akan didukung oleh penerapan kebijakan contra flow (lawan arah) dan one way (satu arah) secara situasional, apabila terjadi kepadatan hingga melebihi batas maksimal.
"Bagi yang tidak sesuai dengan keputusan bersama ini dapat melalui jalur arteri atau alternatif," kata Dedi Prasetyo.
Adapun lokasi penerapan ganjil genap tol pada 25-27 April 2022 adalah sebagai berikut:
1. Senin, 25 April 2022 pukul 11.00-13.00 WIB dimulai dari Tol Cikampek KM 47 sampai GT Cikampek Utama KM 70
2. Selasa, 26 April 2022 pukul 11.00-13.00 WIB dimulai dari Tol Cikampek KM 47 sampai GT Palimanan KM 188
3. Rabu, 27 April 2022 pukul 10.00-17.00 WIB dimulai dari Tol Cikampek KM 47 sampai GT Kalikangkung KM 414.
Skenario Rekayasa Lalu Lintas Saat Arus Mudik
Sebelumnya diberitakan, Korps Lalu Lintas Polri menyiapkan skenario rekayasa arus lalu lintas di ruas jalan tol selama musim mudik Lebaran 2022.
Adapun kebijakannya antara lain one way dan pembatasan kendaraan roda empat melalui sistem ganjil genap.
Kabagops Korlantas Polri Kombes Pol Eddy Djunaedi mengatakan, pelaksanaan rekayasa lalu lintas arus mudik Lebaran diterapkan mulai Kamis 28 April 2022 sampai Minggu 1 Mei 2022.
Dia merinci, untuk waktu pelaksanaan pada Kamis 28 April 2022 akan dimulai pukul 17.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.
Sementara itu, pada Jumat 29 April 2022 dan Sabtu 30 April 2022 waktu pelaksanaan dimulai lebih pagi yakni pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.
Sedangkan penerapan rekayasa lalu lintas pada Minggu 1 Mei 2022, untuk waktu pelaksanaannya dipersingkat dari pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.
"Betul, ini adalah rencana pelaksanaan rekayasa lalu lintas berupa one way maupun ganjl genap," kata Eddy dalam keterangannya, Sabtu (23/4/2022).
Eddy mengatakan, kebijakan rekayasa lalu lintas berlaku dari mulai Tol Cikampek Kilometer 47 sampai dengan Gerbang Tol Kalikangkung pada Kilometer 414.
Adapun, masa berlaku kebijakan rekayasa lalu lintas bersifat situasional dengan mempertimbangkan kondisi arus lalu lintas.
"Untuk berakhirnya pelaksanaan one way perpanjangan waktunya bersifat situasional, diskresi Kepolisian pelaksanaan arus mudik bersamaan dimulainya one way," ujar dia.
Advertisement
Potensi Luapan Kendaraan di Jalur Arteri
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta jajarannya di wilayah Karawang, Cirebon, dan Indramayu untuk bersiap saat puncak mudik Lebaran 2022. Pasalnya diprediksi akan ada luapan kendaraan ke jalan arteri di tiga wilayah tersebut.
Budi Karya Sumadi menyampaikan, dengan meningkatnya arus kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek, serta kebijakan ganjil genap dan satu arah (one way), kendaraan akan bergeser ke jalur arteri. Ditambah lagi, ada larangan bagi truk barang melewati jalan tol.
“Secara khusus kepada (kapolres) Karawang, Cirebon, Indramayu, akan kerja keras karena kalau dilakukan Ganjil Genap dan one way sekaligus akan ada limpahan lalu lintas yang berada di jalur pantura,” katanya dalam Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2022, di Bandung, Sabtu (23/4/2022).
Dengan adanya kemungkinan itu, ia meminta jajaran di tiga wilayah itu bersiap dalam penanganannya.
“Saya yakin itu tidak mudah, oleh karenanya saya mohon Pak Kapolres untuk koordinasi yang intens, rekayasa lalu lintas yang terjadi waktu ke waktu akan dinamis dan dibutuhkan konsentrasi penuh,” kata dia.
Di sisi lain, pasca koordinasi di lapangan yang dilakukannya dengan berbagai pihak, Menhub Budi memiliki perhatian lainnya. Misalnya terkait cuaca yang belakangan ini kerap terjadi hujan.
“Kita sudah lakukan koordinasi di lapangan, Pertamina menyampaikan dukungannya, tapi juga tentang cuaca, ini akan menghilangkan semua skenario kita apabila waktu-waktu itu terjadi hujan sehingga memperlambat (laju kendaraan mudik),” paparnya.
Menhub Imbau Mudik Lebih Awal
Menhub Budi Karya Sumadi juga melaporkan bahwa pergerakan mudik Lebaran 2022 kini sudah mulai menunjukan kepadatan.
"Dari hasil simulasi sudah menunjukkan angka VC Ratio (perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan) sudah tinggi, atau mendekati macet," ujar Menhub Budi Karya dalam keterangan tertulis, Minggu (24/4/2022)
Oleh karenanya, ia tidak bosan-bosan meminta pemudik untuk segera pulang ke kampung halamannya lebih awal, paling telat 27 April 2022.
"Maka, imbauan untuk melakukan mudik hari ini, besok, dan lusa harapannya bisa dilakukan," kata Menhub.
Untuk pergerakan mudik di masa awal, Menhub menyoroti Jawa Barat sebagai pintu keluar pertama dari DKI Jakarta yang diperkirakan akan dilalui 14,7 juta orang.
Jumlah itu sendiri setara 17 persen dari total pemudik tahun ini yang diperkirakan sebesar 85,5 juta orang. Jawa Barat sendiri jadi tujuan mudik terbesar ketiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur
"Kami sudah melakukan antisipasi dengan melakukan simulasi rekayasa lalu lintas jauh-jauh hari yang sudah disepakati dengan Korlantas, BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), dan unsur terkait lainnya," ungkapnya.
Dia pun mewaspadai sejumlah titik di Jawa Barat yang diramal bakal terjadi kemacetan, seperti di Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon. Selain itu, kawasan Puncak, Bogor juga menjadi titik yang krusial untuk ditangani.
"Saya minta kepada Kapolres Bogor dan pemerintah daerah menginformasikan seluas-luasnya mengenai penerapan rekayasa lalu lintas kepada masyarakat. Jika kita bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan baik, Insha Allah kita bisa laksanakan ini dengan baik," tuturnya.
Advertisement