Keberhasilan Arus Mudik 2022 Jadi Barometer Peralihan Pandemi Menuju Endemi

Setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19, pemerintah akhirnya memberikan kelonggaran terhadap aktivitas mudik Lebaran 2022.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 30 Apr 2022, 03:20 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2022, 03:20 WIB
Peningkatan Arus Mudik Lebaran 2022 di Stasiun Pasar Senen
Pemudik menunggu giliran untuk naik ke dalam kereta tujuan mereka di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (26/4/2022). Sepekan menjelang Lebaran, lonjakan jumlah penumpang kereta api sudah mulai terlihat pada Selasa siang ini, dan diperkirakan akan terus bertambah hingga 30 April atau H-2 Idul Fitri. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19, arus mudik Lebaran Idul Fitri akhirnya bisa dilakukan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah kini memberikan kelonggaran terhadap aktivitas mudik Lebaran 2022. Bayang-bayang kasus Covid-19 nampak mulai menghilang.

Tentunya hal tersebut tak terlepas dari cukup tingginya angka vaksinasi nasional dan penurunan drastis kasus Covid-19 di Tanah Air. Sebelumnya pemerintah juga telah memberikan kelonggaran untuk aktivitas salat Jumat dan tarawih di masjid dan musala.

Pemerintah dengan perhitungan yang ketat memutuskan untuk mengizinkan masyarakat mudik lebaran dan menetapkan waktu libur nasional yang cukup panjang.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Purnawirawan Budi Gunawan mengatakan, pelonggaran mudik tahun ini merupakan bagian dari relaksasi gradual yang sudah diatur pemerintah secara cermat berdasarkan semua indikator penanganan pandemi Covid-19 yang terus membaik. Tentu keputusan ini tidak terlepas dari perspektif epidemologi.

“Mudik Lebaran ini memang akan menjadi barometer berikutnya yang akan kita evaluasi lagi untuk kebijakan selanjutnya. Kita sangat disiplin dan cenderung konservatif, tidak euphoria meski berbagai indikator pandemi kita terus membaik,” kata Budi Gunawan, Jumat (29/04/2022).

Di tengah gegap gempita Ramadan dan Idul Fitri, tentunya ada kekhawatiran akan meningkatnya kasus Covid-19 secara signifikan akibat mobilitas dan interaksi sosial yang tinggi. Namun hal itu tidak akan terjadi jika masyarakat mengikuti skenario yang telah disusun pemerintah.

“Karena itu, kita tetapkan skenario mitigasi berupa syarat vaksinasi hingga (vaksin) dosis booster bila tidak ingin tes antigen dan PCR, serta prosedur kesehatan bagi semua pelaku perjalanan,” jelas pencetus Medical Intelligence itu.

 


Akselerasi Vaksinasi Covid-19

FOTO: Jadi Syarat Mudik, Polda Metro Jaya Gelar Vaksinasi Booster
Jadi Syarat Mudik, Polda Metro Jaya Gelar Vaksinasi Booster. (Merdeka.com)

Akselerasi vaksinasi Covid-19 di berbagai daerah juga dilakukan BIN dalam skenario mitigasi tersebut dengan menggandeng berbagai instansi dan organisasi.

BIN melakukan vaksinasi jemput bola dengan mendatangi pusat keramaian masyarakat, seperti alun-alun, pasar, masjid, hingga musala.

Budi Gunawan mengatakan, bila tradisi mudik kali ini berlangsung sesuai skenario pengendalian pandemi, maka Indonesia berhasil melampaui satu barometer lagi untuk segera menuju endemi.

“Seperti kata Presiden Jokowi, pelonggaran gradual selanjutnya bisa saja diterapkan. Namun, sekali lagi, ini semua butuh kerja sama kita semua. Mari Bersama kita lewati setiap tahapan pra kondisi transisi pandemic menuju endemic dengan cermat dan hati-hati,” ungkap mantan Wakapolri ini.

Infografis Aturan Perjalanan Mudik Lebaran 2022 dari Satgas Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Aturan Perjalanan Mudik Lebaran 2022 dari Satgas Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya