Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, membeberkan perkembangan terkini kasus Covid-19 pasca libur lebaran Idul Fitri 2022. Menurut Wiku, Indonesia cukup tangguh mempertahankan kasus agar tetap rendah meski saat libur lebaran.
Menurut Wiku, hal ini bisa menjadi awal Indonesia memasuki endemi.
"Bisa dikatakan Indonesia mulai transisi menuju fase endemi, hal ini cermin daripada mulai menurunnya besaran efek dari perilaku sosial ekonomi masyarakat," ujar Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (10/5/2022).
Advertisement
Wiku menyebut, meski mobilitas masyarakat sangat tinggi di musim libur lebaran, namun hingga minggu pertama pasca-libur lebaran belum ada kenaikan kasus di beberapa provinsi yang menjadi tujuan mudik.
Namun demikian, Wiku meminta agar masyarakat Indonesia tetap memperketat protokol kesehatan meski Covid-19 terkendali.
"Ingat bukan karena kondisi yang terkendali kemudian pengendalian Covid-19 tidak dilakukan. Tapi pengendalian serta pengawasan akan tetap dijalankan dengan bentuk yang harus disesuaikan dengan kondisi terkiniPPKM masih tetap diberlakukan yang secara fakta mampu melandaikan dan mempertahankan kasus," kata Wiku.
Tetap Pakai Masker
Wiku juga meminta masyarakat tetap mengenakan masker saat bepergian. Wiku meyakini pandemi Covid-19 akan segera berakhir.
"Kita harus meyakini pandemi ini cepat atau lambat akan usai meski ada beberapa negara mengalami kenaikan kasus dan ada varian baru di negara lain," kata dia.
Advertisement
Perkembangan Kasus
Sementara terkait dengan perkembangan kasus Covid-19, Wiku membeberkan pada Minggu pertama pasca-libur lebaran, kasus aktif, sembuh dan meninggal mengalami perkembangan yang bervariasi.
Dia menyebut, kasus positif mingguan di seluruh provinsi mengalami penurunan.
"Penambahan kasus positif pada tujuh hari terakhir tertinggi di DKI Jakarta, yaitu 519 kasus dan terendah di Sumatera Barat dengan penambahan sebanyak enam kasus," kata dia.
Sementara presentase kesembuhan di seluruh provinsi mengalami kenaikan. Dia menyebut pertanggal 9 Mei 2022, presentase kesembuhan lebih dari 90 persen.
"Presentase kesembuhan tertinggi yaitu DKI Jakarta sebanyak 98,7 persen, Jabar 98,4 persen, dan Sumut 97,8 persen," kata Wiku.
Untuk kasus kematian mingguan di seluruh provinsi mengalami penurunan. Namun Jawa Tengah mengalami kenaikan meski tidak siginifikan.
"Penambahan kasus kematian tertinggi yakni di Jateng, yaitu 63 kasus, dan penambahan terendah yakni di Sumbar yaitu 0 kasus," kata dia.
Untuk kasus aktif Mingguan di seluruh provinsi mengalami penuruan. Dia menyebut pertanggal 8 Mei 2022 penambahan kasus tinggi di Jawa Barat yaitu 1.598 dan terendah di Sumatera Barat 92 kasus.