Survei LSI: Stagnannya Kepuasan Publik ke Kinerja Jokowi Dipengaruhi Kasus Minyak Goreng

Salah satu penyebab stagnannya kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi adalah penanganan kasus mafia minyak goreng.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Mei 2022, 16:46 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2022, 16:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Instagram/@jokowi)
Presiden Jokowi saat berpidato di hadapan menteri-menterinya

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei mengenai evaluasi publik terhadap kasus mafia minyak goreng dan penyelenggaraan mudik 2022.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengungkapkan, persepsi masyarakat terhadap kondisi umum nasional selama tiga bulan terakhir di bidang politik cenderung stagnan.

"Tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden (Jokowi) cenderung tidak berubah selama tiga bulan terakhir, meskipun ada peningkatan tapi tidak signifikan," kata Djayadi dalam rilis daring, Minggu (22/5/2022).

Djayadi menyebut, meski survei pada Mei 2022 menunjukkan mayoritas atau 67,5 persen puas dengan kerja Presiden Jokowi, namun tidak ada peningkatan berarti dari hasil survei sebelumnya di Februari 2022 dengan 65,9 persen.

"Mayoritas masyarakat puas. Sebanyak 9,2 persen sangat puas, 58,4 persen cukup puas," kata Djayadi

Salah satu penyebab stagnannya kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi adalah penanganan kasus mafia minyak goreng.

"Kasus minyak goreng itu adalah salah satu peristiwa yang dirasakan publik dan membuat masyarakat menilai kinerja presiden lebih negatif," kata dia.

Faktor Inflasi

Operasi Pasar Minyak Goreng di Polres Jaksel
Petugas melayani warga yang membeli minyak goreng di Polsek Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2022). Polres Metro Jakarta Selatan akan menggelar operasi pasar minyak goreng selama enam hari, terhitung mulai hari in, 4 hingga 9 Februari mendatang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selain kasus mafia minyak goreng, adanya inflasi juga ikut menjadi faktor tingkat kepuasan kerja pemerintah.

"Secara ekonomi ada perisitiwa yang potential membuat adanya perununan kepuasan presiden, dari Bulan Februari ke Mei, yaitu penanganan minyak goreng dan inflasi," ujar dia.

Adapun survei ini menggunakan wawancara telepon kepada 1.273 responden, pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). Sementara, margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Sementara itu, Presiden Jokowi memastikan persoalan harga minyak goreng bisa selesai dalam waktu tak lama. Dia menyebut, dalam sepekan dua pekan kedepan harga minyak goreng curah bisa di angka Rp14.000.

"Ini dalam seminggu dua minggu Insya Allah yang namanya minyak goreng curah akan berada di angka Rp14.000," ucap Jokowi saat pidato di Rakernas V Projo, Sabtu, 21 Mei.

Jokowi mengaku sudah menekan produsen minyak goreng agar harga di pasaran bisa murah. Kepala negara harus turun tangan supaya masalah minyak goreng selesai.

"Saya dengan amat sangat untuk kepentingan masyarakat banyak produsen produsen gede saya tekan semua, saya sebenarnya gak senang nekan nekan mekanisme pasar, tapi yang ini memang harus terpaksa harus dilakukan," kata dia.

Infografis Ragam Tanggapan Pejabat Kemendag Jadi Tersangka Mafia Minyak Goreng. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Pejabat Kemendag Jadi Tersangka Mafia Minyak Goreng. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya