Ma'ruf Amin Janji Warga Penghuni Huntap Relokasi Semeru Dapat Sertifikat Hak Milik

Wapres Ma'ruf Amin meninjau progres pembangunan hunian tetap dan hunian sementara bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Jun 2022, 15:10 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 15:10 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi lokasi pembangunan hunian tetap (Huntap) dan hunian sementara (Huntara) bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022). (Liputan6.com/ Delvira Hutabarat)
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi lokasi pembangunan hunian tetap (Huntap) dan hunian sementara (Huntara) bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022). (Liputan6.com/ Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, warga penghuni hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (Huntara) terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Candipuro, Lumajang, Jawa Timur akan mendapatkan sertifikat hak milik (SHM).

"Ini akan diusahakan supaya mereka memperoleh sertifikat masing-masing dengan harapan jangan sampai nanti ada yang menjual rumahnya," ujar Ma'ruf Amin di Desa Sumbermujur, Candipuro, Lumajang, Kamis (2/6/2022).

Wapres menyebut, dari target 1.951 huntap, kini sudah terbangun seluruhnya. Namun, pembangunan hunian sementara (huntara) masih dikebut pengerjaannya.

"Sehingga dalam waktu paling lambat tiga bulan itu sudah semua selesai dan seluruhnya bisa masuk di sini. Termasuk seluruh fasilitasnya sudah terpenuhi, listrik dan air juga," ujar Wapres.

Wapres mengingatkan warga terdampak letusan Gunung Semeru agar tidak menjual rumah yang telah ditempati dan tidak tergiur jika ada pihak yang menawar untuk membeli.

"Jangan ya dijual. Karena tidak mustahil, begitu lihat suasana enak, bersih, kemudian ada yang datang (menawarkan) untuk dijual saja. Jangan sampai mereka nanti akan kesulitan lagi di dalam nanti menempati," ucapnya.

Dalam tinjauanya, Wapres Ma'ruf Amin sempat mengecek salah satu rumah hunian tetap dan berinteraksi dengan penghuninya.

"Tadi saya masuk, saya juga betah kalau tinggal di sini. Ini jadi kampung yang indah, tertata dengan baik. Dirawat, ditempati, jangan sampai kotor, sudah enak, enggak boleh dijual," ujar Wapres.

Huntap Didesain Tahan Gempa

Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi lokasi pembangunan hunian tetap dan hunian sementara bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022).
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi lokasi pembangunan hunian tetap dan hunian sementara bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022). (Liputan6.com/ Delvira Hutabarat)

Sebelumnya diberitakan, Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi lokasi pembangunan hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru, di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022).

Pada kesempatan ini, Ma'ruf mendengarkan paparan Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan KemenPUPR Iwan Suprijanto terkait perkembangan pembangunan dan penyediaan kebutuhan pokok di relokasi tempat tinggal.

"Huntap 1.951 unit seluruhnya sudah 100 persen terbangun per-hari ini. Unitnya sudah selesai. Penempatan lahan telah mendapat rekomendasi dari Badan Geologi, BNPB dan BMKG, menjadi smart village," papar Iwan.

Iwan menyebut rumah yang dibangun tahan gempa. "Menggunakan teknologi riset rumah tahan gempa," tambahnya.

Ma'ruf pun mengapresiasi atas upaya keras yang dilakukan semua pihak dalam percepatan penanggulangan bencana erupsi Gunung Semeru.

"Kepala BNPB dan semua berusaha keras sehingga bisa terlaksana tempat yang bersih. Yang belum, sudah ada rumah. Huntapnya sudah jadi tinggal yang huntaranya, supaya lengkap," kata dia.

 

Pembangunan Huntap Semeru Sudah Rampung 100 Persen

Petugas PLN memasang jaringan listrik di huntara Semeru. (Dian Kurniawan/Liputan6.com).
Petugas PLN memasang jaringan listrik di huntara Semeru. (Dian Kurniawan/Liputan6.com).

Berdasarkan data Kementerian PUPR pada Mei 2022, dari rencana target 1.951 unit huntap, saat ini sudah terbangun semua hunian. Artinya, pembangunan huntap untuk warga terdampak erupsi Semeru sudah rampung 100 persen.

Sementara, huntara yang dibangun oleh 81 NGO, dari rencana target 1.951 unit, sudah terbangun 878 unit dengan rincian kategori selesai ada 437 unit, dalam proses penyelesaian 441 unit, dan sudah dihuni sebanyak 130 unit.

Ke depan, proses penyelesaian huntara akan dilanjutkan oleh BNPB dan Pemerintah Kabupaten Lumajang.

Terkait kelanjutan penanganan pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak bencana, pemerintah juga terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dan organisasi filntropi untuk mengisi program-program lanjutan, baik di fase transisi maupun di masa pemulihan.

Selain Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, hadir mendampingi Wapres pada peninjauan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

130 KK Terdampak Erupsi Semeru Sudah Tempati Huntara

Kementerian PUPR mempercepat proses pembangunan hunian tetap (huntap) untuk warga korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Kementerian PUPR mempercepat proses pembangunan hunian tetap (huntap) untuk warga korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. (dok: Kementerian PUPR)

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) dengan ditandai menyerahkan kunci pada para penyintas di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Rabu (27/4/2022).

"Itu baru akan dilakukan permulaan peluncuran peresmian sementara agar semua dapat menempati relokasi di Bumi Semeru Damai itu. Semoga indahnya tempat itu dapat menjadi bagian dari indahnya hidup para penyintas bencana Semeru," kata Gubernur Khofifah di Lumajang.

Sebanyak 130 kepala keluarga penyintas bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru secara bertahap akhirnya bisa menempati sebagai pengganti rumah mereka yang terdampak bencana menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. 

Menurutnya, penggunaan nama hunian Bumi Semeru Damai merupakan usulan Dandim 0821/Lumajang saat meninjau calon lokasi pembangunan hunian tetap maupun hunian sementara pada Februari 2022 lalu.

Ia mengatakan pembangunan kawasan huntara dan huntap itu harus dikawal betul-betul karena di lingkungan ini juga akan dibangun fasilitas umum dan fasilitas sosial, seperti sekolah dan tempat ibadah.

"Itu harus dikawal karena di depan ada pondasi untuk TK, SD, mushalla, dan Panglima TNI berencana mendirikan masjid agung agar banyak fasum serta fasos untuk warga," tuturnya.

Infografis Kejutan Tak Terduga Erupsi Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejutan Tak Terduga Erupsi Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya