Jokowi Ingin RI-Australia Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Perdana Menteri Australia yang baru terpilih, Anthony Albanese di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). Kunjungan itu membawa pesan kerja sama antar kedua negara di bidang pendidikan dan kesehatan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Jun 2022, 15:47 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2022, 15:47 WIB
Presiden Jokowi menerima kunjungan PM Australia Anthony Albanese di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube Biro Pers Setpres)
Presiden Jokowi menerima kunjungan PM Australia Anthony Albanese di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Perdana Menteri Australia yang baru terpilih, Anthony Albanese di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). Kunjungan itu membawa pesan kerja sama antar kedua negara di bidang pendidikan dan kesehatan.

"Saya menyambut baik kesempatan kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan. Pembukaan kampus Monash University di BSD diharapkan meningkatkan SDM berketerampilan tinggi di Indonesia," ujar Jokowi secara daring, Senin (6/6/2022).

"Dan saya juga mengapresiasi investasi Aspen Medical untuk membangun 23 Rumah Sakit dan 650 klinik di Jawa Barat senilai USD 1 miliar selama 20 tahun," katanya.

Selain pendidikan dan kesehatan, Jokowi juga menekankan pentingnya bagi Indonesia dan Australia untuk memperkuat ketahanan pangan. Jokowi mengaku, sudah membahas tentang upaya menjaga rantai pasok pangan termasuk gandum di tengah situasi dunia yang sangat sulit.

"Kerja sama peningkatan kapasitas di bidang food processing, food innovation dan rantai pasok penting untuk diperkuat. Saya juga menekankan pentingnya MoU pertanian antara kedua negara segara diimplementasi," jelas Jokowi.

Terakhir, mantan Gubernur DKI ini juga memastikan pentingnya kerjasama energi dan perubahan iklim. Dia pun menyambut baik inisiatif PM Australia Anthony Albanese terkait kemitraan infrastruktur dan ketahanan iklim Indonesia dan Australia sebesar AUD 200 juta.

"Saya juga sambut baik komitmen investasi Fortescue Metal Group di bidang hydro power dan geothermal senilai USD 10 miliar dan Sun Cable Energy senilai USD 1,5 miliar," papar Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perluas Akses Kerja Sama Ekonomi

Presiden Jokowi menerima kunjungan PM Australia Anthony Albanese di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube Biro Pers Setpres)
Presiden Jokowi menerima kunjungan PM Australia Anthony Albanese di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube Biro Pers Setpres)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada pihak Australia untuk bisa memperluas akses kerja sama ekonomi, dengan adanya nilai tambah yang tinggi. Hal itu disampaikan Jokowi saat menerima kedatangan Perdana Menteri Australia yang baru terpilih, Anthony Albanese di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022).

"Kita lebih fokus kepada kerjasama ekonomi, beberapa hal disampaikan pentingnya perluasan akses produk Indonesia dengan nilai tambah tinggi ke Australia misalnya otomotif," kata Jokowi saat jumpa pers, Senin (6/6/2022).

Jokowi bercerita, Indonesia baru saja melakukan ekspor perdana terhadap mobil CBU (completely build-up) unit Toyoya Fortuner ke Australia. Hal itu dilakukan pada Februari kemarin, di mana seluruh perakitannya berada di Indonesia.

"Saya mengharap ekspor seperti ini akan terus terbuka," jelas Jokowi.

Sebagai informasi, ekspor mobil ke Australia ini diproduksi di pabrikan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang, Jawa Barat. Jokowi menyatakan Toyota Motor Manufacturing Indonesia berhasil membuktikan pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi tantangan melainkan juga menjadi peluang usaha.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya