Serahkan 3 Alat Tempur ke KSAL, Prabowo: TNI Harus Kuat Agar Bisa Jaga Kekayaan RI

Lewat penyerahan alutsista ini, Prabowo meyakini Indonesia dapat menjadi bangsa yang kuat. Sebab Indonesia adalah bangsa besar dan kaya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 15 Jun 2022, 17:47 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2022, 17:47 WIB
Prabowo
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mendapatkan tiga Alat Utama Sistem Senjata produksi industri pertahanan dalam negeri, PT Dirgantara Indonesia Bandung dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (Dok Kemhan)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mendapatkan tiga Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) produksi industri pertahanan dalam negeri, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ketiga alutsista tersebut, berupa dua unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) dan satu unit Pesawat CN235 MPA.

“Alutsista yang diproduksi oleh PTDI tersebut diterima langsung oleh Menhan Prabowo dari Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan kemudian diserahkan kepada KSAL Yudo di Hangar Aircraft Service PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung,” tulis siaran pers Kementerian Pertahanan, Rabu (15/6/2022).

Prabowo mengatakan, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo bekerja keras agar sedapat mungkin anggaran yang dikeluarkan pemerintah diarahkan kepada industri pertahanan dalam negeri.

"Ini merupakan tekad kami untuk terus memperkuat industri pertahanan dalam negeri yang sangat vital bagi kelangsungan dan keselamatan bangsa," tegas Prabowo.

Lewat penyerahan alutsista ini, Prabowo meyakini Indonesia dapat menjadi bangsa yang kuat. Sebab Indonesia adalah bangsa besar dan kaya.

“Kalau kita tidak kuat, kekayaan kita bisa dirampas. Untuk itu, TNI harus kuat agar dapat menjaga kekayaan kita," lantan Prabowo.

Sebagai informasi, pesawat CN235 MPA yang diserahkan merupakan pesawat PTDI pertama yang telah dimodifikasi dan di-upgrade pada seluruh avionic system-nya dengan menggunakan teknologi terbaru full glass cockpit dan display digital yang terintegrasi, di mana untuk komposisi TKDN-nya mencapai 42,56%.

Dengan seluruh modifikasi dan pengembangan mission system tersebut, telah terserap 122.000 man hour PTDI di area Engineering, di mana 30,1% di antaranya merupakan engineer milenial kebanggaan PTDI. Sedangkan, jumlah man hour yang terserap di area produksi adalah 393.000 man hour, dengan kontribusi tenaga milenial mencapai 40%.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Spesifikasi Heli Panther

Sementara itu, helikopter AS565 MBe Panther yang diserahkan pada kesempatan yang sama merupakan Helicopter Naval Version hasil produk kerja sama industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, yang kemudian dilanjutkan pengembangan dan integrasi AKS-nya oleh PTDI. Kemudian, PTDI juga melakukan pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru yang disesuaikan dengan kebutuhan TNI AL.

"Terima atas kerja keras PTDI. Jaga kepercayaan negara dan bangsa, raih teknologi tinggi, jaga efisiensi, PTDI harus kita tingkatkan," salut Prabowo.

Sebagai informasi, turut hadir dalam penyerahan Pesud CN235 MPA dan Heli AKS ini Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung Prof. Dr. Ir. Tata Cipta Dirgantara, MT., Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Heru Kusmanto, Kabaranahan Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari, dan Kabalitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong.

 

Infografis Belanja Alutsista ala Menhan Prabowo
Infografis Belanja Alutsista ala Menhan Prabowo (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya