Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menduga, Sekretaris Jenderal Partai (Sekjen) Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto sedang melirik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diusung menjadi capres di Pilpres 2024 mendatang.
Hal ini dikatakan Ahmad Ali, setelah sebelumnya Hasto Kristiyanto mempertanyakan prestasi Anies Baswedan saat menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.
Baca Juga
Menurut Ahmad Ali, meski Hasto mengkritik kinerja Anies, namun tidak tertutup peluang PDIP dan Nasdem bekerja sama di Pilpres 2024. Peluang Nasdem dan PDIP mengusung Anies masih terbuka.
Advertisement
"Mungkin mas Hasto sedang melirik Anies untuk pilpres 2024 untuk diusung," kata Ali kepada wartawan, Senin (25/7/2022).
Nasdem terbuka bekerja sama dengan PDIP. Termasuk bersama-sama membawa Anies Baswedan di Pilpres 2024. Ali berkata, bisa saja Nasdem dan PDIP bekerja sama mengusung dan menduetkan pasangan Anies Baswedan-Puan Maharani. Termasuk peluang menduetkan Ganjar Pranowo-Anies Baswedan.
"Bisa saja nanti Anies dengan Puan, Anies presiden Puan jadi wakil. Kan, itu bisa saja. Banyak kemungkinan bisa Ganjar Anies, Anies Puan," kata Ali.
Adapun, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto bukan kali ini saja memberikan kritikan tajam terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Setidaknya pada 6 Januari 2022 Hasto menyampaikan bahwa prestasi Anies Baswedan dalam memimpin DKI Jakarta selama ini masih jauh tertinggal, ketimbang torehan yang dicapai Joko Widodo atau Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maupun kader PDIP Djarot Saiful Hidayat kala mereka memimpin Ibu Kota.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Djarot Saiful: Kritik Sekjen PDIP ke Anies untuk Perbaikan Jakarta, Bukan karena Pencapresan
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan, artainya memberikan kritik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai masukan untuk DKI Jakarta.
Djarot menekankan, kritik yang disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto itu bukan untuk menyerang Anies, apalagi demi kepentingan Pilpres 2024.
"Itu sebagai masukan upaya perbaikan DKI ke depan itu seperti apa, dan tidak ada kaitannya dengan pencapresan, tidak ada," ujar Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/7/2022).
Djarot mengatakan, boleh saja PDIP memberikan kritikan kepada Anies. Semua untuk kebaikan DKI Jakarta. Tidak juga dimaknai PDIP tidak suka terhadap Anies.
"Kan boleh ya dikritik, supaya pembangunan di Jakarta baik gitu ya, jadi jangan dianggap bahwa kritik itu sifatnya suka atau tidak suka. Bukan," katanya.
Djarot pun enggan menanggapi kritikan terhadap Anies ini membuat sulit PDIP membangun kerjasama dengan NasDem yang akan dikabarkan bakal mengusung mantan Mendikbud itu di Pilpres.
"Kita ini diperintahkan bukan untuk berbicara, berwacana ke atas, kita tugasnya adalah turun politik ke bawah ke rakyat, serta melakukan konsolidasi, bersatu dengan rakyat," kata mantan Waki Gubernur Jakarta itu.
Advertisement
Hasto Pertanyakan Prestasi Anies
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mempertanyakan prestasi Anies Baswedan di Jakarta sehingga diusulkan berduet dengan Puan Maharani.
Usulan menduetkan Anies muncul dari pengamat politik hingga politikus PDIP Effendi Simbolon.
"Jadi kalau ada orang bicara si A si B tanya aja prestasinya, Pak Anies misalnya sebut 7 prestasinya aja, pasti bingung jawabnya. Oh sumur resapan. Itu kan fair," kata Hasto di acara pelantikan dan pembekalan Pengurus DPD Taruna Merah Putih Provinsi DKI Jakarta, di Tebet, Jakarta, Jumat 22 Juli 2022.
Hasto menegaskan, bila seseorang ingin menjodoh-jodohkan capres-cawapres, maka terlebih dahulu dilihat prestasi yang dimiliki oleh tokoh tersebut. Sebab, prestasi merupakan salah satu faktor penunjang sebagai pemimpin bangsa.
"Dinamika politik saat ini sepertinya ada kekuatan yang ingin dorong setiap hari kita bicara capres, kerja sama partai politik, jodoh-jodohan. Tapi kita tanya yang dijodohkan itu apa prestasinya?" kata Hasto.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com