Liputan6.com, Jakarta - Survei Indikator Politik Indonesia memaparkan hasil temuannya terkait latar belakang kematian Brigadir J alias Nofiransyah Yosua Hutabarat di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Hasilnya, dari survei yang dilakukan pada 11 Agustus 2022 hingga 17 Agustus 2022 ini, responden terbelah pada dua sudut pandang, apakah benar alasan kematian Brigadir J karena hal tertentu atau tewas akibat adu tembak pascainsiden pengancaman dan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.
Advertisement
Baca Juga
"Hasilnya, 81,8 persen responden mengatakan Brigadir J sengaja dibunuh karena alasan tertentu dan hanya 10,0 persen responden yang mengatakan Brigadir J tewas terbunuh akibat adu tembak karena melakukan pengancaman dan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo. Sedangkan sisanya, 8,2 persen responden mengaku tidak tahu/tidak menjawab," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan via daring, Kamis (25/8/2022).
Lebih lanjut menurut hasil survei, mayoritas responden yakin ada alasan di balik kematian Brigadir J atau ada motif yang mendasari peristiwa tersebut. Karena itu, mayoritas responden meminta Polri mengungkap motif pembunuhan Brigadir J ke publik.Â
Kendati Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto sempat menyatakan bahwa motif pembunuhan Brigadir JÂ tidak perlu dibuka untuk menjaga perasaan. Motif pembunuhan ini akan diungkap di persidangan nanti.
"Kalau ditanyakan kepada publik, mereka tidak mau tahu, mereka maunya motif atau alasan pembunuhan harus diungkap kepada publik," tutur Burhanuddin.
Â
Publik Ingin Tahu
Melalui pertanyaan lanjutannya, Burhanuddin mengungkap, 65,6 persen responden survei memilih motif atau alasan pembunuhan segera diungkap ke publik. Sementara hanya 29,7 persen responden yang senada dengan pernyataan Kabareskrim. Sedangkan 4,7 persen responden memilih tidak menjawab dan mengaku tidak tahu.
"Mau kontennya disebut dewasa atau menjijikan pun, publik ingin itu dibuka. Mengapa? karena sejauh ini pihak kepolisian baru menyampaikan 'motif' menurut versi Sambo dan istrinya," kata Burhanuddin.
Sebagai informasi, responden survei terdiri dari warga negara Indonesia berusia 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki ponsel atau total 83 persen dari jumlah populasi nasional. Pemilihan responden dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD) dengan total responden debanyak 1229 orang.
Margin of error diperkirakan sebesar kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara sendiri dilakukan dengan responden melalui telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Advertisement