Pemilu 2024 Harus Bisa Bawa Masyarakat Tak Asal Memilih Pemimpin

Tapi juga bisa membawa perubahan ke masyarakat untuk bisa merumuskan masalah yang ada di Indonesia dan menjadikan pekerjaan rumah bagi para calon yang hendak maju jadi Capres 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2022, 05:36 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 05:33 WIB
Ilustrasi Pemilu Pilkada Pilpres (Freepik)
Ilustrasi Pemilu/Pilkada/Pilpres (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Geliat Pemilu 2024 sudah makin kian dirasakan dan menghangat. Sejumlah elite partai politik sudah menggelar pertemuan dan tak sedikit yang sudah menyatakan dan memberikan dukungan kepada tokoh yang dianggap mewakili dan bisa maju diajang pesta demokrasi tersebut.

Meski demikian, hendaknya Pemilu tak hanya dijadikan sarana untuk hanya memilih pemimpin. Tapi juga bisa membawa perubahan ke masyarakat untuk bisa merumuskan masalah yang ada di Indonesia dan menjadikan pekerjaan rumah bagi para calon yang hendak maju jadi Capres 2024.

"Dalam Pemilu, masyarakat semestinya tidak hanya diarahkan memilih pribadi-pribadi yang pilih tanding, tapi juga diajak merumuskan problem-problem bangsa," kata Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), Raharja Waluya Jati, Minggu (4/9/2022) dalam keterangan tertulisnya.

"Atas dasar pemahaman terhadap problem-problem itulah masyarakat mencari pemimpin yang dinilai paling mampu menjadi bagian dari solusi," sambungnya.

Menurut dia, ini penting dilakukan. Pasalnya, keadaan global saat ini masih terus diprediksi bisa mempengaruhi hingga 2024. Sehingga, ancaman resesi ekonomi, krisis energi, dan situasi politik global harus bisa diantisipasi sejak dini di dalam negeri.

"Adanya tantangan yang tidak mudah itu membuat harapan kepada pemimpin baru nanti sangat besar," jelas Jati.

Dia menegaskan, presiden terpilih idealnya tidak hanya punya cara untuk membawa bangsa keluar dari krisis.

"Tetapi juga dapat meyakinkan seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama terjun dalam kancah perjuangan meraih cita-cita kemerdekaan yang belum tercapai," kata Jati.

 

Beri Pelatihan

Karena itu, Jati menegaskan, pihaknya SKI menawarkan konsep pendidikan bernegara.

"Pendidikan bernegara dipandang lebih esensial dibandingkan pendidikan politik. Kita berharap, bukan saja kesadaran politik yang meningkat, tetapi, dan yang lebih penting, kesadaran berbangsa dan bernegara juga semakin tinggi," jelas dia.

Bahkan, pihaknya pun sudah menggelar latihan untuk menyiapkan orang untuk bisa membawa pendidikan bernegara. Sebagai tahap pertama, bertempat di Prambanan, Jawa Tengah pada Minggu (4/9/2022).

Acara tersebut dipadu dengan konsolidasi persiapan Musyawarah Daerah SKI se-Jawa, yang rencananya akan dilaksanakan secara serentak pada 11 September 2022 mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya