Antisipasi Banjir, Ratusan Ton Sampah dari 4 Sungai di Bekasi Diangkut

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Rahmat Atong mengatakan ratusan ton sampah yang diangkut berasal dari dalam dan bantaran sungai.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 09 Sep 2022, 03:03 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2022, 03:03 WIB
Penampakan Gunungan Sampah di TPA Burangkeng Bekasi
Truk DLH Kabupaten Bekasi melintas di tempat pembuangan akhir (TPA) Burangkeng, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/1). Luas TPA milik Pemkab Bekasi yang terletak di Kecamatan Setu tersebut sekitar 11,6 hektare. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 130 ton sampah dari empat sungai di wilayah Kecamatan Tambun Selatan dan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diangkut petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Rahmat Atong mengatakan ratusan ton sampah yang diangkut berasal dari dalam dan bantaran sungai. Proses pengangkutan melibatkan belasan personel dan 12 truk pengangkut sampah.

"Perkiraan sampah yang kita angkut sebanyak 130 ton dengan menggunakan 12 truk pengangkut sampah, selama tiga hari berturut-turut, dengan mengerahkan 17 orang dari Tim Biawak," kata Atong, Kamis (8/9/2022).

Penanggulangan sampah yang merupakan Program DLH Kabupaten Bekasi itu, juga dibantu alat berat long arm excavator dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS CC) dan Dinas Sumber Daya Air BMBK Kabupaten Bekasi.

Atong berujar, pembersihan sampah dimulai dari Crossing Tol KM 19 Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan hingga perbatasan Kota Bekasi, sampai ke hilir yang berada di Desa Jejalenjaya, Kecamatan Tambun Utara.

"Kita bersihkan sampah-sampah liar di bantaran sungai sekitar Kali Jambe, yakni tersebar di Crossing Tol KM 19, Rumah Pemotongan Hewan (RPH), Keramat Mundu, dan hilir di Desa Jejalenjaya," ungkapnya.

Antisipasi Luapan Sungai

Cegah Pendangkalan, Aliran Kali Cikarang Bekasi Laut Dikeruk
Alat berat memindahkan endapan material lumpur di Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) Desa Muara Bakti, Bekas, Sabtu (8/8/2020). Pengerukan untuk Jalur sungai kanal CBL ternyata sudah digunakan mengangkut batu bara dengan tongkang untuk kebutuhan listrik kawasan industri. (merdeka.com/Imam Buhori)

Atong menjelaskan, upaya bersih-bersih sungai guna mengantisipasi banjir yang disebabkan meluapnya air sungai akibat banyaknya sampah domestik.

"Kita kembalikan fungsi sungai ini, untuk mencegah terjadinya banjir menjelang musim hujan yang akan datang," ungkapnya.

Atong juga mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan. Utamanya dengan tidak membuang sampah ke aliran sungai yang dapat mengakibatkan banjir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya