Temui Jokowi, Mardiono Ajukan Pengunduran Diri dari Wantimpres

Jika diminta, Mardiono mengusulkan penggantinya berasal dari tokoh-tokoh PPP. Nantinya, akan digelar rapat harian untuk memilih penggantinya di Wantimpres.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2022, 14:22 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2022, 14:22 WIB
Plt Ketua Umum PPP Mardiono
Plt Ketua Umum PPP Mardiono saat Konferensi Pers di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022). (Foto: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com).

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Wantimpres Muhammad Mardiono mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mardiono mengundurkan diri karena telah ditunjuk menjadi Plt Ketua Umum PPP.

Soal penggantinya di Wantimpres, Mardiono akan mengusulkan jika diminta Presiden Jokowi. Namun, keputusan akhirnya tetap berada di tangan Jokowi.

"Nanti tentu kami diberi ruang untuk mengusulkan penggantinya. Tetapi lagi-lagi kan itu hak prerogatif presiden yang menggantikan saya ini siapa tentu itu haknya pak presiden," kata Mardiono di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/10/2022).

"Tetapi kalau nanti kami diberi kesempatan untuk mengusulkan nama sebagai penngganti saya, tentu kami akan mengusulkan itu," sambungnya.

Jika diminta, Mardiono mengusulkan penggantinya berasal dari tokoh-tokoh PPP. Nantinya, akan digelar rapat harian untuk memilih penggantinya di Wantimpres.

"Kalau kami mengusulkan tokoh-tokoh dari kader kami, tentu juga kami ada harian yang mendapat persetujuan dari sesama pengurus termasuk di DPP," kata Mardiono.

"Jadi begitu lah demokrasi di partai kami, karena tidak bisa diputuskan oleh satu orang atau seorang ketum. Jadi harus kita bawa dulu ke rapat harian," tutupnya.

Komentari Pertemuan Puan- Airlangga

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengajak kader partai di Kalimantan Barat (Kalbar) bersatu jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengajak kader partai di Kalimantan Barat (Kalbar) bersatu jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sementara itu, Mardiono sebelumnya  mengomentari soal petemuan Ketua DPP PDI perjuangan, Puan Maharani dan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto yang digelar pada Sabtu 8 Oktober 2022 lalu. Menurut Mardiono, pertemuan keduanya adalah lobi-lobi politik jelang pemilu 2024.

"Jadi pertemuan Pak Airlangga dengan Ibu Puan Maharani itu merupakan bagian pertemuan ya lobi-lobi politik. Karena politisi ini kalau bertemu politisi ya pasti bagian dari lobi-lobi politik," kata Mardiono saat jumpa pers di Istana Negara, Senin (10/10/2022).

Mardiono mengatakan, pertemuan Airlangga dan Puan bagian penguatan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KIB merupakan gabungan dari Golkar, PAN, PPP. "Jadi saya percaya itu adalah bagian dari penguatan untuk KIB," ucapnya.

Soal PDIP apakah bergabung ke KIB, Mardiono membuka ruang seluas-luasnya untuk berkoalisi bersama. Menurutnya, semakin banyak partai di KIB kekuatan politik bisa lebih baik.

"Kami juga membuka yang seluas-luasnya, tentu lebih banyak lagi yang bergabung dengan koalisi KIB ini tentu kami akan membangun kekuatan politik yang baik ke depan untuk membangun bangsa dan negara. Saya pikir itu lebih penting," ucapnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya