Ditanya Jadi Cawapres Anies, AHY: Kalau Ada Sesuatu Baik Kita Amini Saja

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika ditanyakan apakah siap untuk atau bersedia untuk menjadi Cawapres Anies. Ia pun hanya mengamini dan tak ingin berkomentar banyak.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2022, 04:22 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 04:22 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan awalan menuju kelanjutan kerjasama di Pilpres 2024.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan awalan menuju kelanjutan kerjasama di Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Nasional Demokrat (NasDem) telah mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi bakal Calon Presiden (Capres) 2024. Namun, hingga kini belum ada dari Partai Politik (Parpol) manapun yang mengusung Cawapres untuk mendampingi Anies pada Pilpres 2024 mendatang.

Akan tetapi, ketika Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditanyakan apakah siap untuk atau bersedia untuk menjadi Cawapres Anies. Ia pun hanya mengamini dan tak ingin berkomentar banyak.

"Saya tidak ingin komentar terlalu banyak di sana, kalau ada sesuatu yang baik dan itu menjadi harapan rakyat kita amini saja," kata AHY kepada wartawan di Gor Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (11/10/2022).

Selain itu, anak dari Presiden RI ke-6 ini juga mengaku bersahabat dengan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Bahkan, keduanya sudah saling kenal saat AHY masih menjadi seorang prajurit TNI.

"Saya bersahabat baik dengan mas Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta. Kami tentunya bukan baru kenal saat-saat sekarang, tapi sudah sejak lama bahkan saat saya masih tentara, dan Mas Anies sebagai akademisi. Dan kemudian dipertemukan lagi dalam sebuah dunia baru, dunia politik yang penuh dengan dinamika," ujarnya.

"Yang jelas, kemistri di antara kami terbangun dengan baik komunikasi, silahturahmi, yang semua itu sebenarnya kami dedikasikan mendiskusikan hal-hal yang bisa diperbaiki untuk Indonesia ke depan. Karena kita tahu, banyak sekali permasalahan hari ini yang bisa kita carikan solusinya bersama dan itu membutuhkan kesamaan visi, kesamaan spirit dan juga dibungkus dalam sebuah narasi perubahan dan perbaikan," sambungnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap agar ke depan komunikasi keduanya itu dapat semakin intensif. Karena, ia mengaku, saat ini sama-sama sedang berikhtiar.

"Saya tidak tahu, kita ini sama-sama sedang berikhtiar dan menjemput takdir. Dalam politik segalanya mungkin terjadi, yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri dan ikhtiar agar terjadi koalisi perubahan dan tentunya bisa direpresentasi oleh tokoh-tokoh yang bisa membawa itu semua," tutupnya.

Bangun Chemistry dengan Anies Baswedan

Calon Presiden yang diusung dari NasDem Anies Baswedan saat bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Calon Presiden yang diusung dari NasDem Anies Baswedan menyambangi DPP Demokrat untuk bertemu dan bersilahturahmi politik dengan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com).

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengaku masih mencari kecocokan dengan Anies Baswedan, yang telah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai Nasdem, untuk maju ke Pilpres 2024.

"Saya pikir kita terus dalam rangka menyatukan spirit kebersamaannya dulu, chemistry itu penting sekali, karena kita tidak ingin tergesa-gesa. Bagi saya prinsipnya adalah, kalau ada takdir kebersamaan itu tidak boleh kemudian berbasis karena dipaksakan, tapi harus ada chemistry yang menyatukan, bukan hanya visi tapi energi dan hati," tutur AHY, saat ditemui sejumlah wartawan seusai acara pelantikan seluruh DPC se Provinsi Banten, Senin (10/10/2022).

Makanya, untuk saat ini Partai Demokrat fokus pada menyatukan tiga partai dalam Koalisi Perubahan. Yakni gabungan antara Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.

"Kami semakin intensif berbicara dengan partai Nasdem dan PKS, harapannya terbentuk koalisi yang kami namakan sebagai Koalisi Perubahan," tutur AHY.

Sebab, bila koalisi yang dibangun kuat, sudah cukup untuk Parlementary Treshold sebanyak 20 persen. Dengan begitu, tujuan koalisi yang menginginkan semangat perubahan, bisa dilakukan bersama-sama.

"Sampai hari ini, pembicaraan terus berlangsung dan semakin efektif intensif. Semoga terus kebuka peluang, yang jelas kita ingin menang," katanya.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Infografis Geger Isu Dongkel AHY dari Kursi Ketum Demokrat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Isu Dongkel AHY dari Kursi Ketum Demokrat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya