Anies Kalahkan Prabowo di Survei Capres, Gerindra: Tidak Bisa Jadi Pegangan

Menurut Fadli, survei hanya menggambarkan popularitas semata. Survei akan lebih dapat menjadi acuan ketika sudah penetapan calon presiden dan calon wakil presiden.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Des 2022, 14:52 WIB
Diterbitkan 01 Des 2022, 14:52 WIB
Prabowo Daftarkan Partai Gerindra ke KPU
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan keterangan saat mendaftarkan partai politiknya sebagai calon peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). Pada hari kedelapan ini, KPU menerima pendaftaran empat partai politik di antaranya Partai Republiku Indonesia, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai survei calon presiden (capres) hari ini tidak bisa menjadi pegangan penentu Pilpres 2024.

Hal ini menanggapi hasil survei elektabilitas calon presiden Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dikalahkan Anies Baswedan yang digelar Charta Politika.

Menurut Fadli, Pilpres masih jauh, bakal calonnya pun belum jelas siapa yang bertarung. Survei hanya menjadi indikator hari ini saja belum menggambarkan kondisi sesungguhnya.

"Survei-survei ini kan hanya indikator-indikator saja, dan tidak bisa dijadikan pegangan, apalagi dalam satu situasi bakal calonnya ini masih belum jelas," ujar Fadli di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/12/2022).

Menurut Fadli, survei hanya menggambarkan popularitas semata. Survei akan lebih dapat menjadi acuan ketika sudah penetapan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Kalau sekarang ini menurut saya tidak bisa menjadi indikator apa-apa kecuali popularitas seseorang, pada waktunya apalagi ketika sudah ditetapkan siapa calon presiden, apakah nanti ada dua pasang kah atau tiga, itu baru keliatan, baru kita bisa menilai survei-survei itu reliable," ujar ketua BKSAP DPR ini.

Fadli menduga survei hari ini dipakai untuk kampanye politik. Digunakan para konsultan politik. Bukan survei yang independen.

"Kalau sekarang ini bisa saja bagian dari kampanye  politik. Survei kan sekarang ini bisa jadi alat untuk konsultan politik. Bukan sekadar survei yang independen," ujarnya.

Survei Charta Politika yang Baru

Susi Pudjiastusi dan Anies Baswedan Lomba 17 Agustusan
Masih ada satu catatan menarik dari perayaan HUT RI ke-77 pekan lalu. Sejumlah politikus hingga tokoh publik ikut lomba dari balap karung, makan kerupuk hingga tarik tambang. Mereka yakni Susi Pudjiastuti, Anies Baswedan, Erick Thohir, Ridwan Kamil, serta Ganjar Pranowo. Lomba ini digelar di GOR Soemantri Brodjonegoro Jakarta. Wah, hadiahnya apa ya? (Foto: Dok. Instagram @aniesbaswedan)

Sebelumnya, Charta Politika merilis hasil survei terbaru tentang elektabilitas tokoh kuat sebagai Calon Presiden di Pemilu 2024. Charta menggelar survei periode 4-12 November 2022.

Dalam pertanyaan tertutup, Charta Politika meminta responden untuk memilih tiga tokoh idola sebagai Capres. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Hasilnya, responden memilih Ganjar Pranowo dengan elektabilitas tertinggi yakni 37,4 persen. Disusul Anies Baswedan dengan 29,3 persen. Terakhir, nama Prabowo dengan tingkat keterpilihan 25,3 persen. Sisanya tidak tahu dan tidak menjawab.

Survei dilakukan menggunakan metode Multistage Random Sampling. Responden survei 1.220 orang. Margin of Error 2,83 persen.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi 

Sumber: Merdeka.com

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya