Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian 11 Korban Longsor Gempa Cianjur

Pencarian korban longsor akibat gempa Cianjur akan difokuskan di kawasan Warung Sate Shinta dan Cijedil.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2022, 10:24 WIB
Diterbitkan 03 Des 2022, 10:23 WIB
Pencarian Korban Longsor Usai Gempa Guncang Cianjur
Tim SAR gabungan mengerahkan alat berat saat mencari korban yang tertimbun longsor akibat gempa bumi di kawasan Cibeureum, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Hingga hari kedua, ditemukan tujuh korban meninggal dari dugaan 30 warga yang tertimbun longsor akibat gempa bumi kemarin. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Search And Rescue (SAR) gabungan melanjutkan pencarian terhadap 11 orang yang menjadi korban longsor dampak bencana gempa bumi di kawasan Warung Sate Shinta dan Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hari ini Sabtu (3/12/2022).

Operasi SAR hari ke-13 itu menyiapkan personel gabungan dari Basarnas, Polri, TNI, serta unsur lembaga lainnya termasuk sukarelawan dengan kekuatan personel di Warung Sate Shinta berjumlah 161 personel dan di Desa Cijedil di titik satu sebanyak 156 personel dan titik dua 139 personel.

"Hari ini pencarian Tim SAR gabungan masih difokuskan pada dua work site," kata Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril, seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, kekuatan personel Tim SAR dari berbagai unsur masih sehat dan dalam keadaan bugar untuk berupaya memaksimalkan proses pencarian korban longsor yang saat ini difokuskan pada dua lokasi hilangnya 11 orang.

Dua lokasi itu, kata dia, merupakan daerah yang sebelumnya telah ditemukan sejumlah jenazah seperti di kawasan Warung Sate Shinta ditemukan 26 jenazah, kemudian di Cijedil sebanyak 18 jenazah, dan jenazah lainnya ditemukan di beberapa lokasi.

"Dari seluruh work site yang kita fokuskan memang terbanyak yang berhasil dievakuasi dari material longsoran itu adalah di Warung Sate Shinta itu sebanyak 26 jenazah, di Cijedil 18 jenazah, sisanya dari beberapa lokasi," katanya.

Ia mengungkapkan, hambatan dalam proses pencarian korban gempa Cianjur di lapangan yakni masih tetap terkait kondisi cuaca yang seringkali turun hujan pada siang hari, sehingga pencarian terpaksa dihentikan dan personel ditarik karena berbahaya terjadinya longsor susulan.

"Kalau hujan turun, tim kita harus ditarik," kata Jumaril.

 

Kendala Material Longsor

Pencarian Korban Longsor Cugenang Dihentikan Sementara
Tim SAR gabungan berusaha mencari sisa korban tanah longsor akibat gempa Cianjur di kawasan Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Upaya pencarian korban terpaksa dihentikan sementara akibat hujan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ia menyampaikan bahwa kesulitan lainnya dalam pencarian korban yaitu material longsoran yang diduga menimbun 11 orang di dua lokasi tersebut.

Upaya untuk memudahkan proses pencarian tersebut, kata dia, jajarannya berkoordinasi dengan unsur dari Pemkab Cianjur, TNI, dan Polri memindahkan material longsoran, dan cara tersebut sudah dilakukan.

"Kita sudah melakukan pemindahan material longsoran tersebut ke salah satu titik," kata Jumaril.

Kondisi cuaca hari ke-13 pencarian pada Sabtu pagi di Cianjur dilaporkan cerah, berbeda dengan hari sebelumnya kondisi cuaca mendung dan sesekali hujan sehingga menjadi kendala bagi Tim SAR dalam upaya melakukan pencarian korban.

Jika Tim SAR menemukan korban yang hilang tertimbun longsor akan langsung dievakuasi ke Posko Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polda Jabar di RSUD Sayang Cianjur menggunakan ambulans.

Laporan dari Posko Utama Tanggap Darurat Bencana Gempa Cianjur tercatat sebanyak 331 orang meninggal dunia, 11 orang dalam pencarian, 593 orang luka berat, 59 orang dirawat di RSUD Cianjur, dan 114.683 orang mengungsi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya