Soal 3 Periode, Mega: Kalau Sudah Dua Kali, Ya Maaf...

Saat ini, kata Mega, partainya terus melakukan konsolidasi di internal sebelum dirinya mengumumkan siapa yang akan dicalonkan PDIP di kontestasi Pemilu 2024 nanti.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Jan 2023, 12:37 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2023, 12:36 WIB
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP Tahun 2021 yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022). (Foto: Dokumentasi PDIP).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP tegas menyatakan partainya untuk mendukung massa jabatan Presiden dua periode.

"Harusnya kalau sudah dua kali ya dua kali, ya maaf," kata Megawati dalam pidato HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

"Kalau enggak pinter, ngapain saya jadiin kalau enggak pinter," ujar Mega melanjutkan.

Saat ini, kata Mega, partainya terus melakukan konsolidasi di internal sebelum dirinya mengumumkan siapa yang akan dicalonkan PDIP di kontestasi Pemilu 2024 nanti.

Mega memastikan, pihaknya tidak akan mengumumkan Capres yang akan diusung di HUT ke-50 PDIP hari ini. 

"Ditungguin saiki enggak ada, urusan gue, " canda Mega dan disambut tawa hadirin.

 

Kejar Kekuasaan, Mundur!

Megawati Soekarnoputri meminta para kadernya untuk lebih berperasaan dalam melihat kondisi rakyat susah. Menurut dia, banyak rakyat yang membutuhkan bantuan partai seperti mereka yang tinggal di kolong jembatan.

"Kalau kita menengok rakyat, sebenarnya kita punya apa sih? lihat gitu loh, banyak masih yang berada di bawah dalam ukuran sisi ekonomi," kata Megawati.

Megawati lantas meminta para kader PDIP menempatkan mereka yakni rakyat yang tinggal di kolong jembatan ditaruh di tempat yang layak dan wajar. Dia mengaku, fenomena seperti itu ada di Ibu Kota Negara, Jakarta.

Karenanya, Megawati mengaku kesal, mengapa para kader PDIP di DKI Jakarta tidak memperhatikan hal tersebut.

"Di Jakarta tuh banyak loh, ayo angkat tangan dari DKI, kurang kelihatan! ayo berdiri dan angkat tangan! hayo lihat kesengsaraan yang masih ada di ibu kota Republik Indonesia ini!," seru Megawati.

"Coba dong, apa kalian tidak punya perasaan ya, rasa iba ya? hah?!," geram Megawati.

Dia lalu menyindir, apakah para kadernya hanya memikirkan bagaimana untuk bisa berkuasa tanpa pedulikan rakyat. Dia lalu memastikan, kader bermental seperti itu baiknya mundur karena tidak dibutuhkan oleh partai.

"Yang dipikir hanya bagaimana saya mau kaya untuk berkuasa? kalau itu maaf dengan segala hormat mundur dari PDIP, tidak ada guna, tidak ada!," pungkas Megawati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya