Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengenalkan dua cucunya yaitu anak Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Pengenalan dilakukan di tengah pidato politiknya dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Baca Juga
"Itu ada dua cucu saya, ayo berdiri coba nih ayo jangan malu sayang. Nih tuh, ini putra putrinya Mbak Puan," kata Megawati.
Advertisement
Megawati tersenyum mengenalkan dua cucunya. Menurutnya, kedua cucunya itu ikut menghadiri acara peringatan HUT PDIP karena alasan tertentu, yakni ingin tahu suasana politik.
"Mereka kenapa mau ikut? Karena katanya mau tahu ah, kalau masuk politik itu gimana," kata dia.
Kedua cucunya bertanya pada Mega apakah boleh ikut terjun ke politik. "Nanti boleh enggak," ujar Mega menirukan cucunya.
Mega yang dipanggil Mumu oleh cucunya menjawab dengan dua jempol dan mempersilakan dua cucunya terjun ke politik.
"Mumu kalau saya mau masuk politik boleh enggak?" kata Megawati, kemudian ia memperagakan dua jempol tanda setuju.
Selain itu, Megawati mengaku sangat kangen dengan seluruh kader PDIP. Sebab, adanya pandemi Covid-19 membuat semua pertemuan dibatasi.
"Saya tidak muncul bertatap muka seperti ini sudah hampir 3 tahunan, jadi saya ingin tahu pasukan saya ini masih ada apa tidak. Ternyata Alhamdulilliah," kata Megawati.
Megawati: Bila Masuk PDIP untuk Kejar Kekuasaan, Silakan Mundur
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta para kadernya untuk lebih berperasaan dalam melihat kondisi rakyat susah. Menurut dia, banyak rakyat yang membutuhkan bantuan partai seperti mereka yang tinggal di kolong jembatan.
"Kalau kita menengok rakyat, sebenarnya kita punya apa sih? lihat gitu loh, banyak masih yang berada di bawah dalam ukuran sisi ekonomi," kata Megawati dalam pidato HUT ke-50 PDIP, seperti dikutip dari siaran daring, Selasa (10/1/2023).
Megawati lantas meminta para kader PDIP menempatkan mereka yakni rakyat yang tinggal di kolong jembatan ditaruh di tempat yang layak dan wajar. Dia mengaku, fenomena seperti itu ada di Ibu Kota Negara, Jakarta.
Karenanya, Megawati mengaku kesal, mengapa para kader PDIP di DKI Jakarta tidak memperhatikan hal tersebut.
"Di Jakarta tuh banyak loh, ayo angkat tangan dari DKI, kurang kelihatan! ayo berdiri dan angkat tangan! hayo lihat kesengsaraan yang masih ada di ibu kota Republik Indonesia ini!," seru Megawati.
"Coba dong, apa kalian tidak punya perasaan ya, rasa iba ya? hah?!," geram Megawati.
Dia lalu menyindir, apakah para kadernya hanya memikirkan bagaimana untuk bisa berkuasa tanpa pedulikan rakyat. Dia lalu memastikan, kader bermental seperti itu baiknya mundur karena tidak dibutuhkan oleh partai.
"Yang dipikir hanya bagaimana saya mau kaya untuk berkuasa? kalau itu maaf dengan segala hormat mundur dari PDIP, tidak ada guna, tidak ada!," pungkas Megawati.
Advertisement