Liputan6.com, Jakarta - Kepedulian terhadap kebersihan Sungai Ciliwung ditunjukan PT Pertamina Hulu Rokan bersama Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sampah sebanyak 203,6 kilogram berhasil diangkut dari Sungai Ciliwung, Kota Depok, Jawa Barat.
Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan, kegiatan susur sungai dan aksi bersih bekerjasama dengan KLHK khususnya Ditjen PPKL. Aksi bersih dilakukan di Sungai Ciliwung yang bersinergi dengan komunitas di Kota Depok.
Advertisement
Baca Juga
"Kita membersihkan sungai dan berhasil mengangkut sampah seberat 203,6 kilogram sampah,” ujar Jaffee Arizon Suardin kepada Liputan6.com, Sabtu (21/1/2023).
Jaffee Arizon Suardin menjelaskan, sampah yang terangkut dimasukan ke dalam 28 karung. Nantinya sampah tersebut akan dipilah dan didaur ulang kembali.
"Jadi kami turut konsen akan kelestarian lingkungan salah satunya sungai," jelas dia.
Menurut Jaffee, karakteristik sungai di Sumatera berbeda dengan Sungai Ciliwung di Kota Depok. Namun, pihaknya akan membantu program yang sudah berjalan sehingga menjadi lebih baik untuk kelestarian lingkungan.
"Tentunya kami mensupport program yang sudah berjalan sehingga bisa menjadi lebih baik," ucap Jaffee.
Membuka Lapangan Pekerjaan
Pertamina Hulu Rokan selain berusaha meningkatkan produksi, turut memperhatikan lingkungan. Sbelumnya pihaknya telah membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sebanyak 37.000 tenaga pekerja.
"Selain itu, Kami sudah memasang PLTS dan pelestarian lingkungan, serta pengelolaan air," ucap Jaffee.
Lebih lanjut dia menuturkan, selain peduli dengan sungai, Pertamina Hulu Rokan peduli akan satwa yang ada di Sumatera. Sebagai contoh ikut membantu menjaga kelestarian gajah untuk dapat berkembang biak.
"Gajah tetap dapat berjalan kelestariannya walaupun ada jalan tol. Bahkan sempat dilihat Pak Presiden saat beliau berkunjung ke Riau kemarin," tutur Jaffee.
Advertisement
Sungai Dijadikan Tempat Wisata
Sementara itu, Ditjen PPKL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro mengatakan, kegiatan susur sungai dan aksi bersih untuk memperkenalkan kepada subsektor Pertamina. Dari kegiatan tersebut Pertamina dapat merealisasikan di daerah yang memiliki karakteristik sungai.
"Dengan begitu ada binaan dan kita berharap jika gerakannya berasal dari masyarakat sehingga sungai akan lebih bersih lagi, karena masyarakat sendiri yang menjaga," ujar Sigit.
Sigit menuturkan, sungai kerap dijadikan masyarakat yang tidak bertanggung jawab untuk membuang sampah. Namun, apabila sungai dijadikan wisata untuk dinikmati keindahannya akan mengurangi sampah di sungai.
"Kalau sungai dijadikan tempat wisata kita bisa dapat menikmati keindahannya, orang akan malu untuk membuang sampah ke sungai," tutur Sigit.
KLHK telah memiliki sekitar 14.000 pemantauan sungai di Indonesia. Adanya pemantauan tersebut KLHK akan mengetahui dan memantau kualitas sungai dan berusaha mengatasi permasalahannya.
"Kami turut mendorong komunitas untuk menjaga sungai, biasanya kalau berangkat dari komunitas hasilnya jauh lebih baik," pungkas Sigit.