AirAsia Luncurkan Chatbot Bernama AskBo, Diklaim Lebih Responsif Layani Pengguna

Tony Fernandes mengibaratkan masa pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal 2020 sebagai mimpi buruk. Pasalnya, saat itu Air Asia harus menghentikan penerbangan karena sejumlah negara menerapkan pengetatan pintu kedatangan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 08 Feb 2023, 15:21 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 15:21 WIB
Capital A meluncurkan sebuah aplikasi chatbot yang dinamakan Ask Bo
Capital A meluncurkan sebuah aplikasi chatbot yang dinamakan Ask Bo. Adapun layanan aplikasi berbasis artificial intelligence ini menggantikan aplikasi AVA yang merupalan versi lama dari Ask Bo.

Liputan6.com, Jakarta Induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia yakni, Capital A meluncurkan sebuah aplikasi chatbot yang dinamakan Ask Bo. Adapun layanan aplikasi berbasis artificial intelligence ini menggantikan aplikasi AVA yang merupalan versi lama dari Ask Bo.

CEO Capital A Tony Fernandes mengibaratkan masa pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal 2020 sebagai mimpi buruk. Pasalnya, saat itu AirAsia harus menghentikan penerbangan karena sejumlah negara menerapkan pengetatan pintu kedatangan.

"Ada 200 planes yang tidak terbang selama 2 setengah tahun. Kami menyusun kembali cara bertahan," kata Tony dalam konferensi pers peluncuran aplikasi Ask Bo di RedQ Air Asia Kuala Lumpur Malaysia, Rabu (8/2/2023).

Dia ingat betul banyak pengguna AirAsia yang komplain karena pesawat tak bisa terbang. Protes itu disampaikan melalui aplikasi AVA yang diluncurkan AirAsia pada 2019 lalu.

"Pada 2019, kami luncurkan AVA untuk membantu tamu untuk booking, customer support, dan lain-lain. Pada 2020 ada Covid-19, kami menghadapi banyak customer," jelasnya.

Tony menyebut total ada 19 juta pengguna melayangkan protes maupun komplain melalui aplikasi AVA yang menggunakan wujud kru kabin AirAsia. Meski aplikasi AVA dianggap berhasil, dia menilai perusahaan harus membangun sebuah chatbot dengan sistem yang lebih baik dari AVA.

"Kami ingin membuat sistem yang responsif untuk itu. Ada 19 juta orang harus kami hadapi. Lalu, kami harus berpikir nama apa untuknya. Jadi kami mencari pengganti AVA," ujar Tony.

Untuk itulah, Capital A akhirnya membuat chatbot bernama Ask Bo. Aplikasi baru ini memakai wujud CEO AirAsia Aviation Group, Bo Lingam yang tak lain adalah tangan kanan dari Tony Fernandes.

"Dia sudah bekerja dengan saya selama 30 tahun. Dia dulu bekerja di EMI (label rekaman musik). Lalu, bekerja dengan saya membuat musik. Ketika saya bilang mau membangun (perusahaan) airplane, dia enggak bertanya-tanya. Dia sudah menjadi tangan kanan saya," tutur dia.

 

Janjikan Lebih Cepat dan Responsif

Teleport, usaha logistik di bawah airasia digital, mengubah konfigurasi dua pesawat penumpang AirAsia A320 menjadi pesawat kargo.
Teleport, usaha logistik di bawah airasia digital, mengubah konfigurasi dua pesawat penumpang AirAsia A320 menjadi pesawat kargo.

Menurut dia, Bo Lingam sangat tepat dijadikan wajah baru dari aplikasi baru chatbot, Ask Bo. Sebab, Bo Lingam merupakan sosok yang sangat logis, kaku, dan tidak banyak senyum.

"Dia paling logis, jadi dia yang paling tepat menggantikan AVA. Bo seperti robot, tidak banyak tersenyum, tidak punya rambut, dan lain-lain. Saya ingin berterima kasih ke Bo," pungkas Tony.

Dia memastikan aplikasi AskBo akan lebih cepat dan responsif daripada versi lamanya. Dengan begitu, pengguna AirAsia akan lebih mudah apabila melakukan pembatalan jadwal penerbangan ataupun pengembalian dana.

"Ask Bo akan responsif, cepat. Kami akan transparan. Konsumen bisa lihat segala kebutuhannya. Soal refund, kami berusaha mempercepat prosesnya. Juga termasuk pembatalan," ungkap Tony.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya