Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan ingin meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta. Salah satunya melalui kerja sama sister city atau kota kembar. Kerja sama tersebut di bidang budaya dengan Korea Selatan, terutama Kota Gimhae.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menuturkan, Pemerintah Korea Selatan aktif untuk mengajak bekerja sama. Adapun pemilihan Kota Gimhae lantaran memiliki budaya yang kuat. Selain itu, Gimhae memiliki persamaan dengan Solo. Menurut Gibran, meski sama-sama bukan kota besar tetapi kuat di budaya.
Baca Juga
"Kami sudah propose (mengajukan) beberapa perjanjian untuk “sister city” di bidang budaya,” ujar Gibran saat bertemu dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok, dikutip dari Antara, Jumat (17/2/2023).
Advertisement
Gibran dan Duta Besar Korea Selatan Lee Sang Deok juga membahas mengenai investasi beberapa perusahaan Korea Selatan di Jawa Tengah terutama Batang. Gibran menyebutkan, kalau Duta Besar Lee Sang Deok menceritakan banyak perusahaan Korea Selatan yang pindah ke Batang.
"Beliau cerita itu. Solo kebanyakan apa, dia tadi tahu juga di sini banyak tekstil. Beliau bilang bagus. Tapi banyak bicara Batang, makanya tadi ke tempat gubernur dulu baru ke sini," ujar Gibran.
Dua Besar Lee Sang Deok menuturkan kunjungan tersebut untuk genjot kerja sama dengan Indonesia terutama Kota Solo. Pada 2023 menjadi awal Lee Sang Deok menangani hubungan diplomasi Korea-Indonesia.
"Melalui kesempatan ini kami ingin meningkatkan hubungan dengan Indonesia," ujar dia.
Lee Sang Deok menuturkan, pada 2022 sudah memulai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali. Lee menuturkan, Presiden Jokowi berhasil mendekatkan hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan.
"Jadi kami akan membuat tahun ini lebih baik untuk level lebih tinggi," ujar Lee.
Lee Sang Deok menyebutkan, Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi dari Korea Selatan, seperti di Batang. Lee Sang Deok prediksi, ada lebih banyak perusahaan dari Korea Selatan berinvestasi lebih di Indonesia.
Saat Gibran Tanya ke Warga Solo Mengenai Revitalisasi Kolam Renang Tirtomoyo
Sebelumnya, Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah menyatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera revitalisasi Keraton Solo. Revitalisasi Keraton Surakarta tersebut akan dimulai dari Gerbang Gladak dan Alun-alun Selatan.
Dikutip dari Antara, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menuturkan, keputusan untuk menggarap dulu Gerbang Gladak dan Alun-Alun selatan sesuai dengan hasil pertemuan dengan Putra Mahkota Keraton Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya pada Rabu, 8 Februari 2023. "Semua bertahap karena semua bangunan cagar budaya, jadi perlu perhatian khusus,” ujar Gibran.
Gibran menambahkan, revitalisasi juga akan menyasar pada bangunan Masjid Agung Keraton Surakarta. Ia menegaskan memang Masjid Agung juga harus mengikuti. “Khususnya di Mashid Agung bangunan luar biasa, namun kerusakan bisa dilihat secara kasat mata,” tutur dia.
Gibran menuturkan, proses revitalisasi bangunan masjid juga akan menggandeng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). “Kalau Masjid Agung kajiannya sudah lama saya terima,” ujar dia.
Ternyata Gibran tak hanya ingin revitalisasi Keraton Surakarta saja. Ia tampaknya ingin revitalisasi kolam renang Tirtomoyo di Manahan. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini pun menanyakan pendapat teman-teman di Solo mengenai apakah perlu Kolam Renang Tirtomoyo di Manahan juga direvitalisasi melalui akun twitter @gibran_tweet pada Minggu, 12 Februari 2023.
“Halo temen2 di Solo. Menurut kalian kolam renang tirtomoyo yg di Manahan perlu direvitalisasi gak?Biar lebih glowing gitu," tulis Gibran.
Advertisement
Respons Warganet
Unggahan Gibran tersebut mendapatkan 236 komentar hingga artikel ini dibuat. Warganet pun menyampaikan respons beragam.
“Cukup dijaga kebersihannya aja mas, jangan sampe dibiarkan bau kaporit xxxxxx menyengat. Terlalu legend buat direnov, itu kolam renang dr saya bolos sd,” tulis @sandraxxxxx
“Ga perlu, revitalisasi stadion Sriwedari aja bikin sesuai standar verifikasi LIB kalo Manahan dipake masih bisa main disitu ga perlu ngungsi,” tulis adietz_xxxxxxx
“Perlu bianget mas…Anak saya kalau habis renang di situ jadi belang, kaporitnya juga pekat banget,” tulis @prasxxx
“Jalan sekitar rel simpang joglo ga mau dibenahi dulu to mas. Udah banyak yg berlubang, mana byk pasir krn proyek juga,” tulis @sintaxxxxxxx
“Setuju-setuju aja. Tapi mbok trotoar dulu mas dibanyakin. Orang mau jalan kaki harus masuk ke jalur kendaraan yang mana membahayakan pejalan kaki,” tulis @gedexxxx
“Mas wali kalau boleh yang bekas lapangan tennis itu diperbaiki lagi biar ga mubazir padahal luas bgt thu nganggur, biar anak2 bisa main juga,” tulis @masraxxx
“Tahun lalu anakku lomba di situ mas dan agak kaget juga fasilitasnya maaf cukup ketinggalan. Lantai kotor dll. Kl biasa pak bikin kolam indoor dan loncatan atlit pakai yg standar FINA. Oiya satu lagi ruangan ganti/toiletnya dibanyakin mas Gib,” tulis @HomeXXXXXXX