Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini muncul pro dan kontra usai Timnas Israel lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Hal itu pun semakin jadi perdebatan hangat lantaran ada yang tidak ingin Timnas Israel datang ke Indonesia mengikuti pertandingan Piala Dunia U-20 2023.
Seperti diketahui, Timnas Israel melaju ke Piala Dunia U-20 2023 dengan menjadi salah satu wakil benua Eropa. Israel lolos ke Indonesia karena menjadi runner-up di Piala Eropa U-19 tahun lalu. Ini menjadi kali pertama Israel tembus ke Piala Dunia U-20.
Salah satunya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Front Persaudaraan Islam Sulawesi Selatan yang menggelar aksi demonstrasi dan dialog di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan pada Selasa 21 Maret 2023.
Advertisement
Aksi itu dilakukan untuk menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia dalam rangka Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang.
"Jadi kami mendorong dan menyemangati DPRD Sulawesi Selatan agar memberikan surat masukan ke DPR RI, setelah itu DPR RI memberikan masukan kepada stakeholder terkait terhadap Piala Dunia U-20 yang akan dihadiri oleh zionis Israel di Indonesia," kata kordinator aksi DPD FPI Sulsel, Sayful Al-Ayyubi kepada wartawan, Selasa 21 Maret 2023.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun yakin dan menegaskan hubungan Indonesia terhadap Palestina tak akan berubah. Dia mengerti, Indonesia harus profesional sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
"Saya sekali lagi Palestina dan pemimpin Palestina bahwa Indonesia tidak akan berubah dan akan terus mendukung palestina," ujar Zuhair seperti ditulis.
Zuhair juga memastikan, dirinya akan mendukung Indonesia dalam penyelenggaraan Piala Dunia U20. Mengenai banyaknya penolakan mengenai kedatangan Timnas Israel, Zuhair lebih menyerahkan kepada keputusan Pemerintah Indonesia.
Kemudian, penolakan kedatangan Timnas Israel juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dirinya mendukung perhelatan Piala Dunia U-20 tanpa keikutsertaan Timnas Israel. Ganjar mengatakan, hal ini sesuai dengan amanat Bung Karno dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Berikut sederet respons pro kontra soal Timnas Israel lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 2023 dan akan melenggang ke Indonesia dihimpun Liputan6.com:
1. Pengamat Olahraga Fritz Simanjuntak Minta FIFA Contoh IOC
Lolosnya Israel ke putaran final Piala Dunia U-20 2023 semakin jadi perdebatan hangat di Indonesia. Semakin banyak pihak-pihak yang menolak Israel bertanding di tanah air pada Mei dan Juni mendatang.
Seperti diketahui Israel melaju ke Piala Dunia U-20 2023 dengan menjadi salah satu wakil benua Eropa. Israel lolos ke Indonesia karena menjadi runner-up di Piala Eropa U-19 tahun lalu. Ini menjadi kali pertama Israel tembus ke Piala Dunia U-20.
Kehadiran Israel ini membuat banyak ormas Islam menolaknya karena masih sering berkonflik dengan Palestina. Indonesia secara politik juga tak mengakui Israel dan tidak memiliki hubungan diplomatik.
Dengan ikut Piala Dunia U-20 2023, bendera dan lagu kebangsaan Israel akan berkibar dan berkumandang di Indonesia.
Pengamat olahraga Fritz Simanjuntak lantas menyarankan FIFA selaku federasi sepak bola Internasional bisa mencontoh International Olympic Committee (IOC) dalam memperlakukan Timnas Israel di ajang Piala Dunia U-20 2023.
Menurut Fritz, FIFA dapat membantu Indonesia agar tidak melanggar aturan larangan mengibarkan bendera dan lagu kebangsaan Israel di Indonesia dengan mencontoh yang dilakukan IOC saat pelaksanaan Olimpiade.
Saat Olimpiade Tokyo 2020 atlet-atlet Rusia tetap diperbolehkan bertanding. Padahal Rusia sedang kena sanksi akibat kasus doping. Tetapi IOC tidak mengibarkan bendera Rusia maupun lagi kebangsaan dan menggantinya dengan bendera NOC Rusia (ROC).
"FIFA bisa melakukan seperti IOC memperlakukan atlet Rusia. Jika ini dilakukan maka ini akan sangat membantu Indonesia selaku tuan rumah penyelenggara dimana semua kewenangan mengenai peserta ada pada FIFA. Sejauh ini FIFA sudah banyak membantu dengan melakukan review sejumlah stadion yang akan digunakan Piala Dunia U-20," kata Fritz dalam keterangan tertulis pada Selasa 21 Maret 2023.
Lebih lanjut, Fritz mengungkapkan, Piala Dunia U-20 2023 ini sebenarnya bisa menjadi momentum Indonesia melakukan Rebranding The Nation.
"Jika kita bisa menggelar (Piala Dunia U20) dengan baik, termasuk menerima Timnas Israel bertanding, ini akan menegaskan Indonesia adalah negara yang damai, nyaman, toleransi dan tidak diskriminasi," ujarnya.
Fritz menambahkan, multiplier effect dari tuan rumah Piala Dunia U-20 yakni akan banyak turis asing yang masuk ke Indonesia. "Bagus untuk investasi dan kita bisa bidding untuk event yang lebih besar seperti Piala Dunia maupun Olimpiade di masa mendatang," tutur Fritz.
Untuk masalah Israel, Fritz menyebut bukan suatu yang baru. Ada atlet bulu tangkis Israel pernah main di Istora di kejuaraan dunia 2015. Bahkan di luar olahraga pada tahun 1993, Presiden Soeharto pernah menerima Perdana Menteri Israel di kediamannya saat itu dalam upaya menjalin hubungan.
"Tetapi masalah Israel kita serahkan ke FIFA, Mereka yang punya wewenang. Kita tidak punya hubungan diplomatik, Kita fokus mempersiapkan Piala Dunia U-20 ini bisa berlangsung dengan baik, aman dan nyaman," kata Fritz.
Advertisement
2. FPI Sulsel Tolak Timnas Israel ikut Piala Dunia U-20 di Indonesia
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Front Persaudaraan Islam Sulawesi Selatan menggelar aksi demonstrasi dan dialog di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan pada Selasa 21 Maret 2023.
Aksi itu dilakukan untuk menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia dalam rangka Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang.
"Jadi kami mendorong dan menyemangati DPRD Sulawesi Selatan agar memberikan surat masukan ke DPR RI, setelah itu DPR RI memberikan masukan kepada stakeholder terkait terhadap Piala Dunia U-20 yang akan dihadiri oleh zionis Israel di Indonesia," kata kordinator aksi DPD FPI Sulsel, Sayful Al-Ayyubi kepada wartawan, Selasa 21 Maret 2023.
Sayful menjelaskan bahwa alasan DPD FPI Sulsel dengan tegas menolak kedatangan Timnas Israel untuk ikut dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia adalah karena Israel merupakan bangsa penjajah. Bahkan kedatangan Timnas Israel tersebut akan menimbulkan konflik yang sangat tinggi.
"Jadi kenapa kami mendorong pihak DPRD dalam dialog kami karena ini tingkat konfliknya sangat tinggi. Kami kan cinta bangsa dan negara, FPI setia kepada NKRI. Kami gak mau nih NKRI kotor karena kedatangan zionis Israel ke dalam Timnas U20 tersebut," jelasnya.
Sayful memberi contoh langkah tegas Pemerintah Malaysia yang dengan lantang menolak kedatangan Timnas Israel ke Negeri Jiran. Sayful berharap Pemerintah Indonesia juga bisa mengambil langkah serupa.
"Contoh seperti ini, di Malaysia saja berani pemerintahnya menolak kedatangan zionis tersebut, karena memang tahu Pemerintah Malaysia ini kalau Israel datang, Israel ini kan sudah menjadi bangsa yang Kafir Harbi. Kafir Harbi, di samping dia menjadi bangsa penjajah, dia juga wajib kita musnahkan dalam Islam," tegasnya.
Dalam ajaran Islam, menurt Sayful, senyum terhadap bangsa Kafir Harbi saja tidak boleh, apalagi bersentuhan dan berjabat tangan. Dalam perhelatan Piala Dunia U-20 nanti sudah tentu hal-hal tersebut tidak dapat dihindari.
"Senyum saja kita tidak boleh terhadap bangsa Yahudi. Apalagi berinteraksi seperti, salaman atau berjabatan tangan, nah itu lebih-lebih tidak boleh dalam Islam," ucapnya.
Syaful pun menegaskan bahwa DPD FPI Sulsel akan terus menggaungkan penolakan kedatangan Timnas Israel ke Indonesia dalam rangkan mengikuti Piala Dunia U-20. Jika nantinya Timnas Israel akan tetap datang ke Indonesia maka pihaknya akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.
"Yang jelas kami umat Islam tetap tidak terima kalau sampai zionis tersebut datang ke Indonesia. Ya jangan salahkan kami, kami akan action full power demi bangsa dan agama," dia memungkasi.
3. Dubes Palestina Serahkan kepada Indonesia
Timnas Israel U20 bakal menjadi salah satu kontestan di Piala Dunia U20 yang akan diselenggarakan di Indonesia. Kedatangan timnas Israel ini menjadi pro kontra di Indonesia.
Seperti diketahui, Indonesia secara tegas mendukung kemerdekaan Palestina. Sementara, Israel menjadi musuh bagi warga Palestina. Lantas, bagaimana hubungan Indonesia dengan Palestina usai Piala Dunia U20?
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun yakin dan menegaskan hubungan Indonesia terhadap Palestina tak akan berubah. Dia mengerti, Indonesia harus profesional sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
"Saya sekali lagi Palestina dan pemimpin Palestina bahwa Indonesia tidak akan berubah dan akan terus mendukung palestina," katanya seperti ditulis.
Zuhair juga memastikan, dirinya akan mendukung Indonesia dalam penyelenggaraan Piala Dunia U20. Mengenai banyaknya penolakan mengenai kedatangan Timnas Israel, Zuhair lebih menyerahkan kepada keputusan Pemerintah Indonesia.
"Saya yakin palestina juga ada di hati negara indonesia. Palestina akan hadir dalam event yang diadakan di Indonesia. Saya ingin menyampaikan kita tau ada piala dunia di Qatar meskipun tidak ikut di event tersebut tetapi palestian tetap hadir," pungkas dia.
Advertisement
4. Gubernur Wayan Koster Tolak Timnas Israel Main di Bali
Gubernur Bali I Wayan Koster menolak Timnas Israel berlaga dalam Piala Dunia U-20 2023 yang akan berlangsung di Indonesia, 20 Mei hingga 11 Juni. Penolakan itu dituliskan dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
Dalam surat yang dikirimkan 14 Maret 2023, Gubernur Bali I Wayan Koster mengungkapkan penolakannya terhadap Timnas Israel karena kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan Indonesia. Selain itu, kedua negara juga tidak memiliki hubungan diplomatik.
"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari Negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," kata Wayan dalam surat tersebut.
"Hal ini dilakukan untuk menghormati hubungan diplomatik antara pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah negara lain di dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel," lanjutnya dalam surat tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia telah ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ajang ini akan berlangsung di Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
5. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Dukung Piala Dunia U-20 Tanpa Kehadiran Israel
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung perhelatan Piala Dunia U-20 tanpa keikutsertaan Timnas Israel. Ganjar mengatakan, hal ini sesuai dengan amanat Bung Karno dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Gubernur Ganjar menegaskan sebagai kader PDI Perjuangan, prinsip dan amanat Soekarno menjadi landasan dalam berpikir. Terkait ini, Bung Karno tegas dan konsisten menyuarakan kemerdekaan Palestina.
"Sebagai kader PDI Perjuangan, saya memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina yang telah disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan Conference of the New Emerging Forces," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis 23 Maret 2023.
Mantan anggota Komisi II DPR RI itu menegaskan di hari-hari belakang aksi kekerasan di Palestina oleh Israel juga cenderung meningkat. Ganjar menilai dukungan terhadap perjuangan Palestina harus diberikan lewat pernyataan sikap.
"Saya ikut mengamati aksi-aksi kekerasan yang cenderung meningkat di Palestina. Saya mencermati kemunculan kelompok politik dalam pemerintahan Israel yang menolak mengakui keberadaan bangsa dan negara Palestina merdeka. Karenanya, penting bagi kita untuk tetap menyuarakan dukungan kita kepada perjuangan Palestina merdeka," jelas Ganjar.
Terkait dengan Piala Dunia U-20, Ganjar mengatakan sebagai tuan rumah, Indonesia diharapkan melanjutkan ajang tersebut tanpa kehadiran Timnas Israel.
"Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel," tegasnya.
Advertisement
6. MUI Soroti Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20
Keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia menjadi sorotan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) bakal meminta penjelasan dari pemerintah terkait hal ini.
"Kita ingin mendengar terlebih dahulu penjelasan dari Menteri Luar Negeri seperti apa. Pemerintah harus menjelaskan soal posisi Indonesia terhadap keikutsertaan Timnas Israel," kata Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud, dikutip dari Antara.
Selain Menteri Luar Negeri, kata Marsudi, MUI juga ingin mendengar keterangan dari Menko Polhukam Mahfud MD. Sebab, selain sebagai menteri koordinator, Mahfud juga merupakan ahli hukum sehingga diyakini bisa memberikan pandangan yang luas dari sisi hukum.
Tak hanya itu, MUI juga ingin mendengar penjelasan dari Menpora dan PSSI sebagai penyelenggara kejuaraan.
"Kita ingin tahu aturan penyelenggaraannya seperti apa dan persiapannya bagaimana," katanya menambahkan.
Tak ketinggalan, lanjut dia, MUI juga akan mendengar pandangan dari ormas-ormas Islam yang bergabung dalam MUI untuk mengetahui pendapat mereka.
7. PDIP di Berbagai Wilayah Ikut Menolak Kedatangan Timnas Israel
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta menolak kehadiran Timnas Israel ikut berlaga dalam helatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Diketahui, Indonesia adalah tuan rumah ajang Piala Dunia U-20 2023.
Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Wijaya menyatakan bahwa membiarkan Timnas Israel ikut serta dalam gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia sangat bertentangan dengan peran politik luar negeri bebas aktif yang dipegang teguh Indonesia. Terutama, kata dia dalam menentang kolonialisme/imperialisme.
"Sesuai dengan nilai-nilai dasar pokok-pokok pikiran yang termaktub dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, dengan jiwa dan semangat kelahirannya pada 1 Juni 1945, negara Kesatuan Republik Indonesia, telah melaksanakan peran politik bebas aktifdalan kancah internasional," kata Ady dalam keterangan resmi, dikutip Kamis 23 Maret 2023.
Ady menjelaskan sikap tegas Indonesia yang menentang praktek-praktek kolonialisme/imperialisme didasari atas niat untuk melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Selain itu, lanjut Ady sejarah Indonesia dalam memainkan peran politik luar negeri yang bebas aktif, dapat dilihat dengan jelas yakni dengan meniadakan hubungan diplomatik pada negara yangmelakukan praktek kolonialisme dan imperialisme, seperti Israel.
"Sehubungan dengan keikutsertaan Timnas Israel pada perhelatan sepakbola Piala Dunia U-20 yang dilaksanakan di empat provinsi diIndonesia, maka DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta menolak keikutsertaan timnas sepakbola Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20, yang diselenggarakan di Jakarta," kata Ady.
Tak hanya itu, Ady menyampaikan bahwa DPD PDIP Jakarta juga mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menolak kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20.
"Menghimbau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, untuk melakukan Koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Kementrian Pemuda dan Olahraga, PSSI dan semua pihak yang terlibat dan berkaitan dengan penyelenggaraan perhelatan Piala Dunia U-20 yang menekankan untuk Menolak kehadiran Timnas Israel," jelas Ady.
Senada, DPD PDIP Jatim ikut menolak kedatangan tim nasional sepak bola Israel bertanding di Piala Dunia U-20 Indonesia.
"Menginstruksikan kepada Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jatim untuk menolak kehadiran delegasi dari Israel pada Piala Dunia U-20 di Jawa Timur. Penolakan itu perlu disampaikan secara terbuka dan tertulis kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur," kata Plt Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah.
Menurutnya, penolakan PDIP Jatim didasarkan pada komitmen solidaritas terhadap perjuangan Bangsa Palestina atas perlawanan menghadapi aneksasi, penjajahan dan pembunuhan yang terus dilakukan Israel.
"Sikap PDI Perjuangan Jawa Timur ini sejalan dengan kebijakan politik yang pernah ditempuh oleh Presiden Soekarno dalam menempatkan delegasi olah raga dari Israel," terang dia.
Said mengisahkan, Pada 1957 Indonesia lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia tahun 1958 setelah Taiwan menyatakan pengunduran diri. Pada babak play off setelah Australia juga mengundurkan diri, Indonesia harus menghadapi Timnas Israel.
Saat akan menghadapi Timnas Israel, PSSI meminta pertandingan dilakukan di tempat yang netral, namun permintaan ini ditolak oleh FIFA. Atas kebijakan ini, Timnas Indonesia menyatakan mengundurkan diri dalam menghadapi Timnas Israel.
Kebijakan serupa dilakukan oleh Presiden Soekarno kala Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Saat itu Pemerintah Indonesia tidak memberikan visa kedatangan delegasi Israel, yang berakibat Indonesia lebih memilih membayar denda kepada Komite Olimpiade Dunia daripada menerima delegasi atlet Israel.
Lebih lanjut Said menjelaskan bahwa sikap Presiden Soekarno tersebut sebagai cermin konsistensi Indonesia dalam melawan dan menghapuskan segala bentuk penjajahan, dan kolonialisme dibuka bumi.
"Sikap itu kami jadikan teladan dalam perjuangan politik melawan kolonialisme Pemerintah Israel terhadap Bangsa Palestina hingga saat ini. Apalagi Pembukaan UUD 1945 juga menegaskan agar Bangsa Indonesia ikut aktif dalam penjuangan melawan penjajahan," pungkasnya.
Begitu pula PDIP Surabaya menolak keras kehadiran kesebelasan Israel untuk berlaga di Piala Dunia U20.
"Selama Israel terus menganeksasi Palestina, selama itulah kita bangsa Indonesia harus berdiri tegak melawan penjajahan Israel," ujar Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.
Adi mengatakan, setiap momentum harus digunakan untuk terus menyuarakan perdamaian dunia yang berlandaskan pada semangat kemanusiaan dan anti-kolonialisme dalam berbagai bentuknya.
"Termasuk momentum ajang olahraga internasional yang kebetulan akan berlangsung di Indonesia. Kita menolak Israel karena melakukan praktik kolonialisme dan imperalisme kepada Palestina.
Ajang olahraga adalah momentum tepat menyuarakan semangat perdamaian dunia ini, politik kemanusiaan yang universal. Karena olahraga dijalankan dengan prinsip sportivitas, prinsip yang diabaikan Israel ketika menduduki tanah Palestina,” ujar Adi yang juga ketua DPRD Surabaya.
"Penolakan kepada Israel juga merupakan bentuk hormat dan solidaritas kita yang setinggi-tingginya atas perjuangan bangsa Palestina dalam meraih hak kemerdekaannya," tegas Adi.
Adi memaparkan, Indonesia adalah bangsa yang memulai pembangunannya dengan perjuangan merebut kemerdekaan. Indonesia merasakan pedihnya menjadi bangsa yang terjajah, seperti juga Palestina yang terus dianeksasi oleh Israel.
"Maka itulah, begitu kita merdeka dan memiliki konstitusi sendiri, Pembukaan UUD 1945 langsung secara tegas menyatakan bahwa Kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ujar Adi.
Adi lantas mencontohkan sikap tegas Bung Karno dalam menantang penjajahan Israel terhadap Palestina. Demi menghormati perjuangan bangsa Palestina, Bung Karno melarang Timnas Indonesia untuk menolak bermain melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958. Padahal, ketika itu Indonesia punya peluang lolos ke Piala Dunia.
"Tapi bagi Bung Karno, kemanusiaan universal haruslah di atas segalanya sekaligus menjadi basis bagi kebijakan di seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam hal olahraga," ujar Adi.
Bung Karno, lanjut Adi, juga tidak memperkenankan Israel bermain pada Asian Games 1962 ketika Indonesia menjadi tuan rumah.
"Sikap Bung Karno yang tegas akan selalu menempatkan bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel adalah sikap politik yang kita teruskan untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik, adil, dan tidak eksploitatif," ujarnya.
Advertisement
8. Plt Menpora Tegaskan Tetap Berpatokan UUD 1945 dan Penjelasan Kemenlu
Pelaksana Tugas Menteri Pemuda dan Olahraga (Plt Menpora) Muhadjir Effendy angkat bicara soal polemik kedatangan tim nasional Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Timnas U-20 Israel berhak tampil di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia setelah menjadi finalis Piala Eropa U-19 2022.
Muhadjir yang Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) menyatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait tentang Timnas Israel tersebut.
"Yang pasti indonesia tetap berpegang pada komitmen UUD 45 aline pertama dan tidak ada kompromi," ujarnya, dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa keikutsertaan timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 tidak akan menggoyahkan dukungan RI untuk Palestina.
"Posisi pemerintah Indonesia terkait isu Palestina tidak akan pernah berubah dan sangat konsisten. Indonesia termasuk dari sedikit negara yang terus konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina," tutur Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah pekan lalu.
Mengenai teknis penyelenggaraan Piala Dunia U-20, pemerintah telah menyiapkan jalur politik, diplomatik, dan keamanan untuk mengantisipasi pro dan kontra atas keikutsertaan Israel dalam turnamen tersebut.