TOD dan Upaya MRT Jakarta Permudah Mobilitas Masyarakat

MRT Jakarta telah menetapkan enam kawasan TOD dengan tema yang berbeda-beda. Di mana saja?

oleh Ika Defianti diperbarui 28 Mar 2023, 23:11 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2023, 23:11 WIB
Listrik Tenaga Surya di Kawasan Dukuh Atas
Seorang perempuan mengisi ulang daya ponsel pada stasiun Pengisian Listrik Bertenaga Surya atau Solar Charging Station di kawasan Transit Oriented Development (TOD) I Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (10/11/2022). TOD I Dukuh Atas ini berada di tengah-tengah Stasiun MRT Duku Atas, Stasiun KA Bandara BNI City dan Stasiun Commuter Line Sudirman. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Memudahkan pergerakan penumpang merupakan salah satu bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD). Saat ini, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta terus melakukan percepatan pembangunan TOD di sejumlah stasiunnya.

Kepala Departemen TOD Planning and Development PT MRT Jakarta, Sagita Devi menyatakan, pembangunan kawasan TOD tidak hanya memikirkan satu bangunan saja. Namun, harus dirancang untuk memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik.

"Gimana caranya satu kawasan itu jadi kawasan yang inklusif yang juga memperhatikan akses atau kegiatan di dalam area kawasan itu. Manusianya seperti apa, konektivitas yang terjadi di area itu seperti apa, sehingga nantinya terjadi sebuah kawasan yang inklusif yang konektivitasnya seamless connectivity," kata Sagita di Taman Literasi Tiahahu, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2023).

Nantinya dengan adanya pengembangan TOD terdapat sejumlah manfaat yang diperoleh, antara lain mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, meningkatkan akses terhadap kesempatan kerja dan ekonomi, pembangunan yang mendukung berjalan kaki, serta gaya hidup sehat.

"Kawasan TOD juga bisa menciptakan nilai tambah terhadap properti dan pilihan moda transportasi akan beragam," ucap dia.

MRT Jakarta telah menetapkan enam kawasan TOD dengan tema yang berbeda-beda, yakni kawasan Lebak Bulus dengan tema gerbang suar Jakarta.

Dalam pengembangannya kawasan tersebut terdapat simpang temu Lebak Bulus yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu Transit Plaza depan Poins dan jembatan interkoneksi sepanjang 200 meter dari Stasiun MRT Lebak Bulus Grab ke Transit Plaza depan Poins. Nantinya juga dilengkapi Teras Temu Lebak Bulus hingga lahan park and ride.

Lalu ada kawasan TOD di Stasiun MRT Fatmawati dengan tema ruang atas dinamis. Pengembangan itu akan dibangun Tera Arta Fatmawati (One Belpark) atau hunian terintegrasi di kawasan tersebut.

 

TOD Stasiun Blok M hingga Bundaran HI

Warna-Warni Terowongan Khusus Pedestrian
Pejalan kaki melintasi terowongan khusus pedestrian di Jalan Kendal, Jakarta, Selasa (26/3). Terowongan tersebut difungsikan khusus untuk pedestrian serta menunjang konsep transit oriented development (TOD) Dukuh Atas serta moda transportasi MRT tersebut. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selanjutnya kawasan TOD Stasiun Blok M-Sisingamangaraja/ASEAN bertema green creative hub. Kawasan stasiun tersebut telah dibangun Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Disediakan pula Plaza Transit Mahakam yang dirancang untuk mengoptimalisasika badan jalan dan ruang terbuka hijau sebagai ruang transit pada kawasan dan juga sebagai solusi penataan melalui proses aktivasi kawasan.

Kemudian pengembangan TOD di kawasan Stasiun Istora-Senayan dengan kolase aktivitas di pusat Jakarta. Kawasan tersebut akan dibangun Pedestrian Tunbel Menara Mandiri yang menghubungkan Stasiun MRT Istora Mandiri dengan Menara Mandiri.

Berikutnya yaitu pengembangan TOD kawasan Stasiun Dukuh Atas yang bertema kolaborasi gerak. Kawasan tersebut akan meliputi pembangunan Serambi Temu Dukuh atas dan simpang temu Dukuh Atas yang berfungsi sebagai area transit transportasi publik.

Selain itu pembangunan infrastruktur berupa Jembatan Penyeberangan Multiguna yang akan menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas dengan Stasiun KCI Sudirman. Sedangkan di area Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat akan dibangun gedung yang difungsikan sebagai perkantoran, retail dan pasar modern.

Pengembangan lainnya meliputi pembangunan pederstrian tunnel UOB yang menghubungkan stasiun MRT Dukuh Atas BNI dengan Plaza UOB. Sedangkan kawasan TOD Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) bertema monumental Indonesia.

"Untuk Bundaran HI, panduan rancang kotanya masih on progress," ujarnya.

Sementara itu, dalam pengembangan TOD tersebut Sagita juga menyatakan jika MRT Jakarta mempunyai delapan prinsip yang harus dilakukan. Salah satunya yakni fungsi campuran atau dalam satu kawasan itu tidak hanya digunakan sebagai pusat perkantoran tapi juga aktivitas publik.

"Jadi harapannya tidak hanya perkantoran saja, kita maunya berfungsi selama 24 jam. Kalau perkantoran kan pagi sampai sore setelah itu sepi," jelas Sagita.

Infografis MRT Era Baru Warga Jakarta
Infografis MRT Era Baru Warga Jakarta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya