Liputan6.com, Bogor - Kawanan pencuri membobol perusahaan ekspedisi Ninja Xpress di Desa Jabon, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Senin (10/4/2023) dinihari. Mereka menggasak uang tunai Rp 222 juta.
Dari hasil olah TKP, pelaku berjumlah tujuh orang membawa senjata api, celurit hingga golok. Mereka masuk ke dalam perusahaan jasa pengiriman barang lalu melakukan kekerasan sekitar pukul 02.00 WIB.
Baca Juga
"Menurut keterangan saksi, pelakunya berjumlah 7 orang. Pelaku sempat melakukan tindakan kekerasan dan menyekap karyawan," ujar Kapolsek Parung Polres Bogor Kompol Sularso.
Advertisement
Setelah berhasil menyekap para karyawan Ninja Xpress , para pelaku kemudian menggasak uang dalam brankas sebesar Rp 222 juta.
Menurutnya, sejumlah saksi telah dimintai keterangan guna mengungkap identitas dan menangkap pelakunya.
"Kami sedang melakukan penyelidikan untuk menangkap pelakunya," ucap Sularso.
Selain itu, aksi perampokan dengan modus ban kempes juga kembali hantui nasabah bank. Kali ini korbannya seorang emak-emak yang kehilangan uang Rp80 juta.
Nasib nahas itu dialami oleh nasabah bank berinisial L, sepulang menarik uang dengan total Rp80 juta dari Anjungan Tunai Mandiri (ATM) salah satu bank swasta. Saat itu, L berhenti sejenak di depan minimarket di Jalan Nusantara, Aren Jaya, Kota Bekasi.
"Lalu dipepet oleh salah satu tersangka yaitu PA," kata Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Maulana Mukarom kepada wartawan, Selasa (21/3/2023).
Maulana menerangkan, PA merampas tas berisi uang Rp80 juta milik L. Sempat terjadi tarik-menarik hingga akhirnya korban pun terjatuh ke aspal. Berdasarkan rekam medis, rongga tulang bagian kiri korban sempat retak.
"L alhamdulillah sudah kembali pulih," ujar Maulana.
Polisi Tangkap Pelaku
Maulana mengatakan pihaknya telah menangkap PA dan rekan-rekanya. Rupanya, penjahat ini beraksi secara berkelompok.
Adapun peran tersangka lain, WD, berpura-pura menjadi nasabah bank untuk menentukan target. Kemudian, MS dan IR bertugas memantau situasi parkiran di dalam bank. Kepada polisi, keempat penjahat itu beraksi sejak 2017 di Cianjur, Lampung, Tangerang.
"Empat tersangka yang kami amankan ini rata-rata semua residivis. Pada saat ditangkap tidak melakukan perlawanan. Salah satu malah kami amankan pada saat baru selesai menikahkan anaknya, jadi pada saat selesai kondangan baru kita amankan," ujar Maulana.
Para perampok mengaku hasil kejahatannya digunakan untuk kepentingan pribadi. Salah satu tersangka inisial PA juga menggunakan uang rampokan untuk main judi slot.
"Sama menggunakan narkoba ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andik menambahkan.
Advertisement