Liputan6.com, Jakarta - Aturan pembatasan kendaraan dengan nomor pelat ganjil-genap di DKI Jakarta tidak berlaku selama libur Lebaran Idul Fitri 2023.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman menyampaikan, aturan bebas ganjil-genap itu akan dimulai pada Rabu, 19 April hingga Selasa, 25 April 2023.
Baca Juga
Baca juga:Â Lebaran Idul Fitri 2023 Bakal Berbeda antara Muhammadiyah, NU dan Pemerintah, BRIN Ungkap Penyebabnya
Advertisement
"Nah nanti kalau sudah mulai libur lebaran, ganjil-genap tentunya dalam kota tidak ada," tutur Latif di Monas, Senin (17/4), dilansir Antara.
Polda Metro Jaya memprediksi puncak arus mudik jelang Idul Fitri 1444 Hijriah terjadi dalam dua gelombang yang dimulai sejak Jumat, 14 April 2023.
"Diperkirakan puncak arus mudik terjadi dua gelombang atau dua waktu, akan dimulai besok," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dalam konferensi pers, Kamis, 13 April 2023.
Adapun gelombang kedua arus mudik diperkirakan terjadi pada Selasa, 18 April 2023 dan Rabu, 19 April 2023.
"Yang kedua pada puncak arus mudik kedua pada tanggal 18 sampai dengan 19 April 2023," ujarnya.
Tak hanya arus mudik, puncak arus balik pun diprediksi terjadi dalam dua gelombang. Arus balik gelombang pertama diprediksi akan dimulai pada Selas, 25 April 2023.
"Demikian juga pada puncak arus balik yang diprediksikan pada 25-26 April 2023 merupakan puncak arus balik gelombang pertama," Trunoyudo mengatakan.
Sedangkan gelombang kedua puncak arus balik diperkirakan masuk Jakarta pada 30 April hingga 1 Mei 2023.Â
Â
Polda Metro dan Pemprov DKI Periksa Kesehatan Sopir Mudik
Terkait mudik Lebaran Idul Fitri 2023, Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun melakukan cek kesehatan para sopir atau pengemudi bus mudik gratis yang diberangkatkan dari Monas menuju tempat tujuan, Senin (17/4).
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyebut, keamanan berkendara saat mudik tergantung sopir bus masing-masing. Hal itu tentunya terkait kesehatan sopir.
"Keamanannya sangat bergantung dengan sopir-sopir itu dalam menjalankan kendaraannya," kata Karyoto.
Bersama Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Karyoto melakukan pengecekan kesehatan para sopir bus sebelum pemberangkatan ke beberapa provinsi.
"Yang jelas Pemprov DKI sudah sangat bagus dicek dulu kadar alkohol, gulanya apakah tinggi, kalau tinggi makanya harus disediakan sopir cadangan," ujarnya.
Advertisement
Siapkan Rest Area untuk Pemudik dengan Motor
Sementara itu, bagi pemduk dengan sepeda motor, Ditlantas Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan tempat beristirahat (rest area) beruapa pos-pos pelayaan di jalur arteri.
"Mulai jalur yang ke arah timur mulia dari Halim Lama menyusuri Kalimalang sampai Jatiwaringin sudah kita dirikan pos," ujar Dirlantas Latif Usman, Sabtu (15/4).
Rest area juga didirikan di perbatasan Jakarta ke arah barat, kata Latif, yakni mengarah ke daerah Tangerang.
"Begitu juga yang ke arah Tangerang dari Daan Mogot sampai ke Tangerang menyusuri sampai perbatasan di Tangerang itu sudah siap," tambahnya.
Meski demikian, Latif mengimbau masyakaat yang ingin mudik untuk tidak menggunakan sepeda motor karena diniliai lebih berbahaya.
"Jika tetap mudik menggunakan sepeda motor diimbau untuk tetap menjaga kondisi fisik dan tidak memaksakan untuk berkendara dalam keadaan lelah," ujarnya.
Â