Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor akan menutup Jalan Otto Iskandardinata (Otista) selama 8 bulan imbas pembangunan Jembatan Otista di ruas jalan tersebut. Penutupan Jalan Otista Bogor dimulai malam ini, Senin (1/5/2023) pukul 21.00 WIB.
Dampak penutupan ini, sejumlah ruas jalan di Kota Bogor akan dilakukan rekayasa lalu lintas.
Baca Juga
Tak hanya arus lalu lintas, jam masuk sekolah untuk tingkat TK/PAUD, SD, dan SMP di Kota Bogor juga diubah, dari semula masuk pukul 07.00 WIB menjadi 08.00 WIB. Kebijakan sementara ini berlaku mulai 2-9 Mei 2023.
Advertisement
"Untuk mengantisipasi keterlambatan peserta didik masuk sekolah pada jam normal dan untuk adaptasi sistem lalu lintas baru, maka jam masuk sekolah dilakukan perubahan," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto, Minggu (30/4/2023).
Pihaknya memprediksi dampak penutupan jalan Otista mulai 1 Mei 2023 ini akan terjadi perlambatan akibat pemilihan penyesuaian rute pengguna jalan, pengaturan pola pengendalian lalu lintas oleh petugas pada sistem jaringan jalan di Kota Bogor.
"Demikian untuk dijadikan perhatian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan disepakati bahwa Jembatan Otista ini akan ditutup mulai pukul 21.00 WIB, hari Senin besok 1 Mei," kata Bima Arya kepada wartawan.
Meski begitu, dijelaskan Bima Arya, sebelum penutupan Jembatan Otista Kota Bogor dilaksanakan, hasil kesepakatan dengan Muspida bahwa penutupan Jalan Otista dimulai pukul 21.00 WIB.
"Kami sepakat ditutup mulai malam hari karena perkiraan hari Senin masih akan ada arus masuk ke Kota Bogor, baik arus mudik maupun liburan panjang yang kemungkinan masih akan masuk sampai sore hari," ujar Bima.
Proyek Revitalisasi Jembatan Otista Senilai Rp49 miliar
Menjelang penutupan, pihaknya akan melakukan sterilisasi sejumlah jalan dan menyiapkan kantung-kantung parkir di Jalan Otista serta kawasan Suryakencana.
"Kami akan memaksimalkan sosialisasi kepada warga. Kami juga sudah menyiapkan traffic light, water barrier dan lainnya untuk kelancaran arus lalu lintas selama penutupan jalan berlangsung," pungkasnya.
Diketahui, Pemerintah Kota Bogor akan merevitalisasi Jembatan Otista. Jembatan yang sudah ada sejak zaman Belanda kerap memicu kemacetan karena terjadi bottle neck.
Karena itu, jembatan yang menyeberangi Sungai Cisadane ini akan dibangun dengan konstruksi baru dan diperlebar untuk kelancaran arus lalu lintas.
Revitalisasi Jembatan Otista sudah diajukan ke Pemprov Jabar beberapa tahun lalu dan baru terealisasi tahun ini. Proyek jembatan sendiri senilai Rp 49 miliar yang akan dikerjakan oleh PT Mina Fajar Abadi.
Advertisement