Haris Azhar Bantah Minta Saham Freeport ke Luhut, Begini Penjelasannya

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sering membantu Direktur Lokataru Haris Azhar. Salah satunya saat Haris meminta bantuan Luhut untuk pengurusan saham PT Freeport.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 08 Jun 2023, 20:20 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 20:20 WIB
Haris Azhar
Direktur Lokataru Haris Azhar saat persidangan kasus pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sering membantu Direktur Lokataru Haris Azhar. Salah satunya saat Haris meminta bantuan Luhut untuk pengurusan saham Freeport.

Haris Azhar yang menjadi terdakwa kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Luhut, langsung menanggapi pernyataan yang disampaikan Luhut di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023).

Menurut Haris, konteks saat itu adalah ketika dirinya tengah menjadi kuasa hukum masyarakat adat di Papua yang bermaksud meminta kompensasi perusahaan tambang emas Freeport.

"Saya minta saham, saya sebetulnya keberatan bahkan sejak ini dipasang live, hape saya banyak dapat serangan orang, ngeledekin saya. Saya enggak tahu, enggak kenal siapa. Tapi intinya begini Pak Ketua Majelis Hakim, waktu saya menghubungi Pak Luhut Binsar Pandjaitan, saksi kita sore ini, itu jam 05.00 pagi kalau enggak salah," ujar Haris.

"Saya telepon Bapak, saya minta waktu karena saya sebagai kuasa hukum masyarakat adat yang nama organisasinya Sing itu, yang hidup di sekitar wilayah lokasi tambang Freeport," sambungnya.

Haris Azhar mengungkapkan alasan menghubungi Luhut lantaran posisinya sebagai Menko Marves. Jabatan itu, kata Haris, bertanggung jawab untuk proses investasi saham Freeport Indonesia.

Sebagai kuasa hukum masyarakat adat, Haris menemukan situasi belum adanya peraturan daerah untuk memastikan pembagian saham, terutama kepada masyarakat adat.

"Bukan saya minta saham. Saya juga ngerti hukum, dan saya memastikan itu. Makanya setelah kita upaya di level bupati, kabupaten tidak ada hasil, maka kita bilang ke klien saya mari kita datang ke Menko Marves," jelas Haris.

Menurut Haris, masyarakat adat Papua yang didampingi mempertanyakan kedekatannya dengan Luhut.

"Mereka bilang kenalkah Pak Haris, saya bilang kenal, dan saya coba informal, itu yang saya lakukan," ujar Haris.

"Kan itu milik BUMN. Jadi kalau saudara jaksa penuntut untuk mencoba mengaitkan hal tersebut yang sayangnya tidak ada di berita acara pemeriksaan di kepolisian, materi ini seolah-olah untuk membongkar motif, saya mau bilang mohon maaf anda belum beruntung untuk mendalilkan bahwa saya punya motif seperti itu," Haris menegaskan.

Luhut Ungkap Sering Menolong Haris Azhar, Termasuk saat Minta Urus Saham Freeport

Haris Azhar dan Luhut Binsar Panjaitan
Haris Azhar dan Luhut Binsar Panjaitan. (Liputan6.com)

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sangat mengenal sosok Direktur Lokataru Haris Azhar.

Kedekatan mereka diungkap Luhut dalam persidangan kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Haris Azhar dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/7/2023).

"Terus terang sedih kenapa saudara Haris begitu melakukan ke saya. Saya baik sama dia. Dia minta tolong mau sekolah, mau apa pun saya. Waktu itu saya dorong dia ke Harvard University untuk ambil doktornya," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ya dia bilang, silakan Pak Luhut kalau bisa bantu saya. Kemudian kami berapa lama enggak bertemu. Kemudian pas saya ketemu lagi dia mengatakan dia tidak masuk di sekolah itu," sambung Luhut.

Luhut mengaku sudah 11 tahun mengenal Haris Azhar. Luhut bahkan bersedia memberikan bukti-bukti kedekatannya dengan Haris Azhar. Selama itu, kata Luhut, hubungannya dengan Haris Azhar terbilang baik-baik saja.

"Jadi tidak ada hubungan kami sebenarnya yang jelek. Dia minta tolong banyak. Nanti saya tunjukkan SMS dan WhatsApp dia ke saya mengenai itu. Jadi Yang Mulia, semua yang saya rasa manusia, saya perlakukan dengan baik," ujar Luhut.

"11 tahun saya sudah ketemu yang bersangkutan. Kami suka WhatsApp-WhastaApp, saya bisa tunjukkan WhatsApp di sidang ini," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

Pernyaaan Luhut memantik rasa penasaran salah satu jaksa penuntut umum. Dia pun melontarkan pertanyaan.

"Saya tertarik, Anda mengatakan kenal baik dengan Haris Azhar. Sedekat apa intensitas pembicaraan seperti apa?" tanya jaksa.

"Yang Mulia, sampai hari ini belum mengerti kenapa saudara Haris seperti itu, karena kami ber-WhatsApp-WhatsApp-an. Saya bisa tunjukkan Yang Mulia sewaktu kami ber-WhatsApp ria," jawab Luhut.

Luhut menguraikan, Haris Azhar juga beberapa kali pernah meminta bantuan kepada dirinya. Salah satunya soal pengurusan saham Freeport.

"Misalnya mengurus saham dari suku apa di Timika yang mereka bilang belum beres itu, semua baik-baik saja. Sampai saham gitu. Sudah lah, biar saja begitu. Kemudian timbul Agustus podcast tadi," ujar Luhut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya