Liputan6.com, Jakarta - Harga daging ayam potong dan ayam hidup di Kota Bekasi, Jawa Barat, terus merangkak naik menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 H. Kondisi ini dikeluhkan para pedagang dan pembeli.
Harga daging ayam potong yang biasanya di kisaran Rp 30.000, kini tembus Rp 40.000 per kilogram. Sedangkan ayam hidup dijual Rp 33.000 per ekor, dari harga normal Rp 24.000.
Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada sejumlah bahan pokok. Di antaranya telur yang awalnya di kisaran Rp 25.000, naik menjadi Rp 28.000 per kilogram. Begitu pula harga gula pasir yang ikut naik Gula meski tak signifikan.
Advertisement
Sementara pada komoditi sayuran, ada sawi putih, buncis dan tomat yang mengalami kenaikan harga sejak beberapa hari terakhir.
Naiknya harga daging ayam di pasaran membuat para pedagang mengeluh. Omset mereka terus menurun seiring makin sepinya pembeli.
Seperti yang disampaikan Parlan Tumenggung, salah satu pedagang ayam potong yang mengaku pendapatannya menurun drastis, imbas dari kenaikan harga daging ayam.
Pedagang Pasar Jatiasih, Bekasi itu berujar, ia dan pedagang lainnya enggan menaikkan harga jual daging ayam potong kepada konsumen lantaran khawatir akan sepi pembeli. Namun hal ini justru membuat pedagang terus merugi.
"Harga pokok dan harga untuk konsumen, berat dengan harga seperti itu dinaikkan untuk konsumen," kata Parlan, Kamis (15/6/2023).
Menurutnya, kenaikan harga daging ayam potong sudah berlangsung pascalebaran dan terus merangkak naik di pasaran.
"Dari Lebaran, belum ada turun sampai saat ini. Banyak yang sudah gulung tikar pedagang ayam saat ini," ujarnya.
Pemerintah Diminta Tekan Harga Daging Ayam
Parlan juga meminta pemerintah agar bisa menekan harga daging ayam potong jelang Lebaran Haji.
"Harapan ingin pemerintah agar menstabilkan harga ayam potong yang dijual oleh para pedagang," tandasnya.
Sementara harga komoditas di DKI Jakarta jelang Idul Adha 2023, terbilang fluktuatif. Sejumlah kebutuhan pokok, seperti telur hingga beras disebutkan mengalami penurunan.
Harga telur ayam saat ini rata-rata di kisaran Rp 31.500, dari sebelumnya mencapai Rp 36.000 per kilogram. Harga tersebut masih terbilang tinggi dari harga telur normal.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memastikan harga telur ayam akan turun bulan depan. Hal ini dipastikan lantaran di beberapa daerah di Indonesia mulai panen jagung, yang menjadi bahan baku utama pakan untuk ternak, khususnya ayam petelur.
"Sekitar satu bulan ke depan harga telur ayam turun. Seiring panen jagung di Medan, Lampung, Sumbawa, Sulawesi, ini akan berdampak pada penurunan harga pakan ternak," katanya, Kamis 6 Juni 2023.
Advertisement