Demokrat soal Mimpi SBY: Itu Harapan, Jangan Tafsirkan Lain-lain

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhono menyatakan dirinya bermimpi naik kereta bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri. Usai bertemu keduanya, SBY juga menyebut bertemu dengan Presiden kedelapan RI.

oleh Putu Merta Surya PutraDelvira Hutabarat diperbarui 20 Jun 2023, 12:05 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 12:05 WIB
Presiden Jokowi Hadiri Rapimnas Partai Demokrat 2018
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersalaman dengan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang yudhoyono (SBY) usai memukul gong pada Rapimnas Partai Demokrat di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3). (Liputan6.com/Angga yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhono menyatakan dirinya bermimpi naik kereta bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri. Usai bertemu keduanya, SBY juga menyebut bertemu dengan Presiden kedelapan RI.

Terkait hal tersebut, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat (PD) Hinca Pandjaitan mengatakan hal tersebut adalah harapan dari SBY agar semua presiden rukun dan menyambut hangat presiden baru yang akan terpilih.

“Dia mengatakan harapannya itu bagus ya kalau seandainya Pak Jokowi ketemu dengan Pak SBY, toh sudah selesai kan? Yang lebih muda menemui yang lebih tua, nah terus berdua menemui ibu Mega yang lebih tua lagi. Kan begitu kan,” kata Hinca di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (20/6/2023).

“Ini kan etika, pesan moral yang dalam sekali, dijemput, pergi, lalu pergi mengantarkannya baik kereta ke tempatnya masing-masing,” jelasnya.

Menurut dia, Ini bisa jadi sebuah harapan dari SBY untuk bisa bertemu dengan Jokowi dan Megawati.

“Kata mimpi di situ bisa jadi harapan,” kata Hinca.

Anggota Komisi III itu meminta publik tidak menafsirkan macam-macam mimpi dari SBY tersebut, seperti salah satunya untuk bisa segerbong dalam Pemilu 2024.

“Karena itu saya minta teman-teman jangan menafsirkan lain-lain lah. Tafsirkan pesan ini adalah pesan negarawan dari Pak SBY yang menyampaikan pesan itu kepada Pak Jokowi, ke Pak Jokowi, dan kemudian ke Bu Mega,” ungkap Hinca.

“Dan kalau rakyat ini menyaksikan ketiganya, saya kira luar biasanya pesannya ke generasi muda di Indonesia, bagaimana pemimpin setelah menjadi rakyat tetap lah menjadi rakyat yang dicintai rakyat,” kata dia.

Menurutnya, tafsir mimpi itu lebih pada setiap pemimpin ada masanya, sehingga ketika tiba masanya habis maka bisa melanjutkan perjalanan sebagai rakyat biasa.

“Setiap pemimpin ada waktunya, atau setiap pemimpin ada masanya, setiap masa ada pemimpinnya. Ketika engkau sudah menaiki puncaknya, pada saatnya turun juga. Kan kira-kira gitu,” pungkasnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mimpi SBY

Sebelumnya, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhono (SBY) membagikan mimpinya, yakni naik kereta bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Mimpi itu dia bagikan di akun resmi Twitternya @SBYudhoyono, pada pukul 14.42 WIB, Senin (19/6/2023).

"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," kata SBY.

SBY menyampaikan dalam mimpi tersebut, tepatnya saat sampai di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat mereka bertiga sudah ditunggu Presiden kedelapan RI. Bersama Presiden kedelapan RI itu, mereka menyempatkan diri minum kopi sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan.

"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur," tutur SBY.

Lebih lanjut, pada utasnya itu SBY menyebut usai minum kopi bersama Presiden RI kedelapan, ketiganya melanjutkan perjalanan naik kereta api Gajayana.

"Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," ujar SBY.

Ketika kereta api Gajayana yang mereka naiki akhirnya sampai di Solo, SBY menyebut dia dan Jokowi turun di Solo.

SBY menyampaikan, ia melanjutkan perjalanan ke Pacitan, Jawa Timur dengan naik bus. Sementara Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar, Jawa Timur.

"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno," kata SBY.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya