BMKG Catat Ada 20 Lindu Susulan Usai Gempa Bantul Magnitudo 6,0

BMKG awalnya mencatat gempa Bantul itu berkekuatan magnitudo 6,4 dan kedalaman 25 kilometer, kemudian kekuatannya diperbaharui menjadi magnitudo 6,0 dengan kedalaman 67 kilometer.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 01 Jul 2023, 08:34 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2023, 08:33 WIB
Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekam sebanyak 20 kali gempa bumi susulan usai gempa Bantul, Yogyakarta magnitudo 6,4 mengguncang Barat Daya Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (30/7/2023). Gempa susulan tersebut berkekuatan antara magnitudo 3,0 hingga 4,2 di Yogyakarta.

"Hasil monitoring BMKG sampai pukul 21.30 WIB menunjukkan adanya 20 kali gempa susulan dengan magnitudo berkisar antara 3,0 hingga 4,2," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, (30/6/2023).

BMKG awalnya mencatat gempa itu berkekuatan magnitudo 6,4 dan kedalaman 25 kilometer, kemudian kekuatannya diperbaharui menjadi magnitudo 6,0 dengan kedalaman 67 kilometer.

Jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, maka gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi atau tumbukan Lempeng Indo-Australia atau Lempeng Samudera Hindia yang menumbuk masuk ke bawah lempeng Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau patahan naik," kata Dwikorita dikutip dari Antara.

Dia menyampaikan bahwa gempa bumi itu dirasakan oleh masyarakat di sejumlah daerah, yaitu skala IV MMI di Bantul, Tulungagung, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sejumlah Bangunan Rusak Akibat Gempa

Dampak gempa Bantul, M 6,4. (Foto: Liputan6.com/Hendro/Istimewa)
Dampak gempa Bantul, M 6,4. (Foto: Liputan6.com/Hendro/Istimewa)

Skala intensitas III hingga IV MMI juga terasa di Karangkates, Klaten, Kediri, Kulon Progo, dan Wonogiri. Skala intensitas III terasa oleh warga yang bermukim di Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, Mojokerto, Pacitan, Gresik, Malang, Salatiga, dan Jepara.

Skala intensitas II hingga III MMI terasa sampai ke wilayah Lumajang, Ngawi, Blora, dan Bandung.Menurut literasi BMKG skala IV MMI berarti getaran gempa masuk kategori ringan dan dapat dirasakan banyak orang di dalam rumah serta membuat jendela serta pintu berderik.

Skala III MMI, gempa tergolong lemah cuma menimbulkan getaran di dalam rumah seperti ada truk yang melintas, sedangkan skala II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada beberapa infrastruktur rusak akibat gempa bumi tersebut, di antaranya rumah rusak 15 unit, fasilitas pemerintah satu unit, fasilitas kesehatan satu unit, dan fasilitas pendidikan dua unit.

Bangunan-bangunan rusak itu tersebar di Kabupaten Gunung Kidul, Bantul, dan Kulon Progo.

Infografis Journal Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia
Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya