Habiburokhman Dilantik Besok Gantikan Desmond Mahesa, Jadi Wakil Ketua Komisi III DPR

Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Gerindra DPR menunjuk anggota Komisi III DPR Habiburokhman menjadi Wakil Ketua Komisi III DPR, menggantikan posisi Desmond J Mahesa yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.  

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyebut, pelantikan Habiburokham akan digelar pada Selasa siang, 4 Juli 2023.  

"Benar sekali, besok siang," kata Sahroni saat dikonfirmasi. 

Sahroni mengatakan pelantikan dijadwalkan akan digelar di ruang rapat Komisi III DPR pukul 11.30 WIB. 

"Jam 11.30  di Komisi III," kata Sahroni. 

Diketahui, berdasarkan surat keputusan Fraksi Gerindra yang beredar, posisi Habiburokhman menjadi Wakil Ketua Komisi III, sementara posisi Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR juga akan diganti dari Habiburokhman akan diisi Imron Amin. 

Surat keputusan ditandatangani oleh Ketua Fraksi Gerindra DPR Ahmad Muzani dan Wakil Sekretaris Fraksi Gerindra DPR Moreno Soeprapto.

Sebelumnya, kabar Desmond Mahesa meninggal dunia tersebut diunggah oleh politikus Golkar Indra J Piliang dalam akun Twitternya.  

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiunTurut berduka cita atas berpulangnya Bang Desmon Mahesa Di RS Mayapada Sabtu, 24 Juni 2023," tulis Indra dalam akun Twitter @IndraJPiliang, Sabtu pagi.

Menurut dia, Desmond Mahesa disemayamkan di rumah duka di Jalan Saco 1 RT 1/RW 4, Ragunan, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan.

"Selamat jalan, Bang..," tulis dia lagi.

Pada laman resmi Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dia adalah seorang aktivis yang kemudian menjadi politikus dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Desmond menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR dan menjadi wakil dari daerah pemilihan (dapil) Banten II yang mengantongi 103.837 suara dan menjadi Juara Dapil pada Pemilu Legislatif 2019.

Sebelumnya pada Pemilu Legislatif 2014, DJM mengantongi 61.275 suara dari daerah pemilihan Banten II, dan pada Pemilu Legislatif 2009 mengantongi 13.439 suara dari daerah pemilihan Kalimantan Timur.

Nama Desmond Mahes mulai dikenal publik sejak menjadi salah satu korban penculikan aktivis pro demokrasi pada tahun 1997/1998. Saat itu dirinya tercatat sebagai salah satu aktivis dan mahasiswa yang berjuang menegakkan keadilan dan demokrasi pada masa pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Soeharto.