Sungai Cisadane Tangerang Mengering, PDAM Antisipasi Pasokan Air Bersih Berkurang

Doddy mengatakan, biasanya ketersediaan air baku di hulu Sungai Cisadane mencapai 2,5 hingga 3 meter, informasi saat ini hanya mencapai 1,2 meter saja atau menyusut sampai setengahnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2023, 15:31 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2023, 15:23 WIB
Sungai Cisadane Alami surut,
Salah satu pintu air Sungai Cisadane yang surut jelang musim kemarau. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Jebolnya empat dari sepuluh pintu air Sepuluh Kota Tangerang, membuat kekhawatiran warga akan ancaman kekeringan. Terlebih masuk musim kemarau, di beberapa titik Sungai Cisadane, warga bisa melihat dasar sungai yang penuh dengan sendimen lumpur dan bebatuan.

Seperti yang terpantau di wilayah Panunggangan Barat, Kota Tangerang, warga setempat mengaku bisa melihat dasar sungai yang biasanya tidak nampak. Seharusnya, menurut data yang dihimpun, panjang aliran DAS Cisadane di wilayah Kota Tangerang mencapai 15 Km, sementara lebarnya rata-rata 100 meter dengan kedalaman 12,5 m, serta debit 70 m3/detik.

“Karena surut, ada beberapa warga yang memanfaatkannya dengan mencari ikan, ada juga yang mungutin yang bisa-bisa dijual. Karena kan jarang sekali Cisadane surut begini,” ungkap Ahmad, salah seorang warga, Senin (24/7/2023).

Sementara, Perumda Tirta Benteng gerak cepat melakukan berbagai antisipasi agar air bersih pada pelanggan masih dapat tersalurkan.

"Pada hari Sabtu, 22 Juli 2023, kami bersama Dewan Pengawas ibu Yeti Rohaeti, dan Direktur Teknik Perumda Tirta Benteng bapak Joko Surana, serta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, melihat penanganan kebocoran yang ada pada Pintu Air 10. Penanganan sedang dilakukan dan selain ada kebocoran ini, pasokan air baku dari hulu juga memang berkurang karena sudah mulai masuk ke musim kemarau,” kata Utama Perumda Tirta Benteng, Doddy Effendy.

Menurutnya, biasanya ketersediaan air baku di hulu mencapai 2,5 hingga 3 meter, informasi saat ini hanya mencapai 1,2 meter saja atau menyusut sampai setengahnya.

Meski begitu, PDAM Tirta Benteng, sudah menyiapkan antisipasi agar pasokan air pada pelanggan tidak berkurang. Upaya yang dilakukan di antaranya adalah pengerukan sedimentasi.

"Pengerukan sedimentasi seperti lumpur akan secepatnya dilakukan. Selain itu, kami juga akan menyedot air dengan mesin untuk menambah produksi air baku jadi tidak hanya mengandalkan pada intake saja. Secepatnya, kami juga akan melakukan konsolidasi bersama dengan BBWS dan pengguna air lainnya untuk perawatan jangka panjang," lanjutnya.

 

Antisipasi Air Bersih Terhambat

Tradisi Keramas di Sungai Cisadane Sambut Bulan Ramadhan
Lalu, membilasnya kembali dengan cara menceburkan atau merendamkan diri di Sungai Cisadane. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Doddy mengimbau, agar masyarakat tidak panik karena Perumda Tirta Benteng akan terus berupaya agar pasokan air tercukupi. Untuk sementara, masyarakat diharapkan dapat menghemat penggunaan air dan juga memiliki stok air yang cukup selama proses penanganan kebocoran Bendungan Pintu Air 10 berlangsung.

"Kami dari Perumda Tirta Benteng pasti terus berupaya bagaimana pasokan air pada pelanggan tidak berkurang atau bahkan berhenti. Jadi, masyarakat Kota Tangerang tidak perlu panik. Untuk saat ini, kami mengimbau sementara menghemat penggunaan air dan juga menampung atau stok air selama penanganan kebocoran di Pintu Air 10 berlangsung," imbaunya.

 

[INFOGRAFIS] Tips Menghindari Membeli Mobil Bekas Banjir
Hati-hati membeli mobil bekas pasca musim banjir. Siapa tahu mobil bekas tersebut pernah terendam banjir.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya