Megawati Keluhkan Polusi Udara Jakarta: Saya Sampai Suka Batuk-batuk

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengeluhkan soal polusi udara di Jakarta. Dia menyebut debu dan polusi di Jakarta membuat dirinya kerap batuk-batuk.

oleh Jonathan Pandapotan PurbaLizsa Egeham diperbarui 23 Agu 2023, 18:04 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2023, 18:04 WIB
Bersama Megawati, Jokowi Beri Arahan Pembumian Pancasila
Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019) (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengeluhkan soal polusi udara di Jakarta. Dia menyebut debu dan polusi di Jakarta membuat dirinya kerap batuk-batuk.

Hal ini disampaikan Megawati saat meghadiri peresmian patung Bung Karno di Omah Petroek di Wonorejo, Yogyakarta, Rabu (23/8/2023). Dalam kesempatan ini, hadir Gubernur Jawa Tengah sekaligus calon presiden Ganjar Pranowo.

"Di Jakarta itu, makanya saya sampai suka batuk-batuk jadi alergi debulah, alergi polusi," kata Megawati saat menyampaikan sambutan.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu sampai bertanya bagaimana kualitas udara di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. Megawati menyebut IKN nantinya akan ditanami banyak pohon sehingga udaranya sejuk.

"Sampai saja bilang sama Pak Jokowi. 'Pak Jokowi' iku IKN iku seger apa ora (tidak)? Ya saya kalau sama beliau suka bahasa Jawa. 'Ibu kok nanya? Lho, orang itu tanah gambut Ibu bilang panas loh, jadi mau ditanamin pohon yang banyak'," jelasnya.

"Terus, oh iya sudah," sambungnya.

Megawati mengingatkan bahwa lahan gambut biasanya sulit untuk ditanami pohon. Sebab, gambut memiliki pH yang rendah sehingga menyebabkan memiliki rasa air yang asam.

"Iya loh pak, Gambut itu airnya asam, bukan basah, Jadi sulit kalau untuk ditanami pohon," ujar dia.


Senang dengan Suasana Omah Petroek

Presiden kelima RI itu mengaku senang dengan suasana dan udara di Omah Petroek yang sejuk serta banyak pepohonan. Dia juga memuji Bambu Betung yang ada di Omah Petroek.

"Gini apa nggak enak ya, udaranya enak, terus saya lihat ini bambu betung tua banget ini sampai begini gedenya. Sampai lumutan dia, bagus jangan ditebang," ujarnya.

"Kalau di daerah, ibu kota bambu betung kalau udah besar aja langsung hilang besoknya," sambung Megawati.

Menurut dia, penebangan pohon yang sudah besar memang perlu dilakukan. Pasalnya, daun-daun pohon yang besar tak efektif menangkap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen.

"Nah kalau daun kecil-kecil ini saya lihat dia sangat produktif menghisap C02 dan mengeluarkan oksigen makannya kan seger ya ini," ucap Megawati.

Infografis Megawati dan Hasto Bicara Bursa Cawapres Pendamping Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Megawati dan Hasto Bicara Bursa Cawapres Pendamping Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya