Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Partai berlambang bintang mercy tersebut sekaligus mencabut dukungan terhadap bakal calon presiden atau bacapres Anies Baswedan.
Pencabutan dukungan dan keluarnya partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu dikemukakan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng, Jumat 1 September 2023. Menurut Andi, keputusan itu diambil setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga
Hanya berselang 3 hari atau Senin 4 September 20023, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menggelar konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, kawasan Menteng, Jakarta Pusat. AHY pun menyampaikan beberapa hal penting mengenai alasan partainya hengkang dari Koalisi Perubahan.
Advertisement
Selain itu, AHY menjelaskan Partai Demokrat akan tetap mencari koalisi yang memiliki cara pandang dan visi kebangsaan yang sama. "Dalam upaya memperjuangkan perubahan dan perbaikan, Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan Koalisi yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan dan etika politik."
Perkembangan terbaru, AHY kembali angkat suara terkait arah politik di Pilpres 2024. Terutama, usai Demokrat menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan.
Untuk itu, Ketum Partai Demokrat tersebut mengumpulkan ketua dewan pengurus daerah partainya se-Indonesia di Jakarta, Rabu 6 September 2023. Seluruh aspirasi kader Partai Demokrat akan didengar. "Pada saatnya nanti kita sampaikan."
Sejauh ini, arah politik Demokrat usai hengkang dari Koalisi Perubahan memang menuai beragam tanggapan maupun komentar, terutama peluang mendukung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Seperti apa ragam tanggapan menerka manuver Demokrat di Pilpres 2024? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Menerka Manuver Demokrat di Pilpres 2024
Advertisement