Golkar Tak Bisa Larang Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar, Biasa Main Dua Kaki

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono merespons soal munculnya nama Ridwan Kamil (RK) yang tengah dipertimbangkan oleh PDIP untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Sep 2023, 06:54 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 06:54 WIB
Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo
Ridwan Kamil mengunggah foto saat bertemu dengan Ganjar Pranowo dengan penampilan tak berkumis dan berjenggot (Dok.Instagram/@ridwankamil/https://www.instagram.com/p/CG1FBsDn_NK/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono merespons soal munculnya nama Ridwan Kamil (RK) yang tengah dipertimbangkan oleh PDIP untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Agung Laksono menyatakan pihaknya tidak bisa melarang jika salah satu kadernya dipertimbangkan menjadi cawapres. Termasuk jika Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar.

Bahkan, kata Agung, jika Ridwan Kamil terpilih menjadi cawapres Ganjar, menjadi sebuah kehormatan bagi Partai Golkar.

"Kalau sekarang disebut-sebut RK ini juga bagi kami hak politik kader Golkar untuk memilih dan dipilih. Tapi kalau diminta berpasangan dengan Pak Ganjar saya kira itu sebuah kehormatan dan bagi Golkar tentu tidak ada alasan untuk melarang karena saya yakin bahwa dia tetap sebagai salah satu Waketum DPP Partai Golkar," kata Agung Laksono, Kamis (7/9/2023).

Namun, Agung Laksono menegaskan dengan peluang Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar bukan berarti mantan Gubernur Jawa Barat itu keluar dari Golkar. Ridwan Kamil tetap menjadi salah satu wakil ketua umum DPP Partai Golkar.

"Pengalaman-pengalaman kami ada mengusung bukan kader partai, tapi kesepakatan dalam koalisi kan kita hormati juga. Kalau ada kader kami yang diminta sebagai pendamping presiden sebagai wapres, ya itu juga saya kira hak dia untuk menjalankannya. Walaupun demikian dia tetap sebagai Waketum tidak keluar dari Golkar," kata Agung.

Kendati demikian, dia menegaskan posisi Partai Golkar saat ini tetap berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai cawapres Prabowo Subianto.

"Sudah mendukung sebagai cawapres dalam Koalisi Indonesia Maju, sudah diputuskan pada hari Sabtu atau Minggu yang lalu. Jadi sudah diputuskan, ya tetap dijalankan, makanya di situlah uniknya Golkar," ungkapnya.

"Pokoknya Pak RK kalaupun terpilih ini kan masih berandai-andai belum final ya. Andaikan pada waktunya ditetapkan (jadi cawapres Ganjar), Partai Golkar tidak ada rencana keluar dari koalisi," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Golkar Biasa Main Dua Kaki

Prabowo Subianto Sambangi Markas Golkar
Sejumlah elite Partai Golkar bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Agung Laksono bercerita bahwa partainya sudah memiliki pengalaman berada di dua posisi dalam langkah politik saat penyelenggaraan pilpres.

"Kalau kita ya begitu, beberapa kali pengalaman Pak Jusuf Kalla, pengalaman Pak Wiranto," kata Agung Laksono.

Namun, dia menegaskan, jika Ridwan Kamil terpilih menjadi cawapres Ganjar, posisi Partai Golkar tetap berada di Koalisi Indonesia Maju dan mendukung pencapresan Prabowo Subianto.

"Kita ikut apa yang sudah disepakati oleh DPP Partai Golkar. Kan unik tuh kita ya, tapi ya begitulah keadaanya. Yang penting negara tetap stabil, pemilu tidak sampai ada hantaman-hantaman. Justru harus menambah kemajuan di ekonomi, hukum, budayanya, termasuk demokrasi," ujar Agung.

"Jadi ya monggo misalnya dengan Pak Ganjar, tapi dengan wakilnya Pak RK secara selaku individu yang kebetulan sebagai Waketum Partai Golkar bukan sebagai Golkar. Tapi sebagai individu yang kebetulan sebagai Waketum Golkar," sambung dia.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Tantangan Debat Terbuka Capres 2024 di Kampus UI. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Tantangan Debat Terbuka Capres 2024 di Kampus UI. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya