Panglima TNI Minta Maaf Soal Pernyataan Piting Warga Konflik Rempang

Panglima TNI menegaskan, tidak ada operasi militer di Batam, yang ada pasukan yang diminta bantuan kewilayahan seperti Kodim, Korem.

oleh Muhammad Ali diperbarui 19 Sep 2023, 14:31 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2023, 14:31 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. (dok TNI)

Liputan6.com, Jakarta - Penglima TNI Marsekal Yudo Margono menyampaikan permohonan maaf terkait pernyataannya yang viral belakangan. Dalam video yang beredar, dia menginstruksikan prajurit untuk mempiting warga dalam konflik Pulau Rempang

"Saya mohon maaf, sekali lagi mohon maaf atas pernyataan kemarin yang mungkin masyarakat menilai seolah dipiting, itu karena bahasa saya dipiting itu saya orang ndeso yang biasa melaksanakan waktu kecil sering piting-pitingan dengan teman saya," kata dia di hadapan awak media usai membuka secara resmi latihan gabungan terpadu Asean Solidarity Exercise 01-Natuna Tahun 2023 di Dermaga Batu Ampar, Batam, Selasa (19/9/2023).

"Karena saya kira dipiting lebih aman kita tidak punya alat, sejak orde baru tidak ada, sejak Undang-Undang TNI tidak dilibatkan untuk memakai alat seperti zaman dulu tidak ada," tambah dia.

Yudo mengungkapkan pihaknya tidak mengerahkan pasukan karena tidak ada permintan pengerahan pasukan sebanyak itu. Namun dia meminta maaf bila menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

"Kalau pengertian masyarakat lain lain di masyarakat, pada kesempatan ini saya mohon maaf yang sebesar besarnya”, tambah Laksamana TNI Yudo.

Panglima TNI menegaskan, tidak ada operasi militer di Batam, yang ada pasukan yang diminta bantuan kewilayahan seperti Kodim, Korem.

“Jadi tidak ada pengerahan pasukan bahkan saat awal sebelum terjadinya itu, saya sudah kirim Danpuspom TNI ke sini, jangan sampai TNI terlibat, kita kerahkan Puspom TNI untuk mengawasi itu, saya berharap pasukan TNI jangan arogan”.

Dalam kesempatan tersebut, Laksamana TNI Yudo meminta masyarakat menjaga kondusivitas, semuanya juga ingin bermasyarakat dengan aman dan nyaman jadi tidak ada pengerahan pasukan.

“Kami mengamankan masyarakat atas permintaan, kalau tidak ada permintaan, ya saya tidak akan datang, ke situ atas permintaan dari ketua adat, pemerintah Batam,” tutup Panglima TNI.

Viral Video Panglima TNI

Belakangan ini viral beredar di media sosial terkait instruksi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kepada prajurit terkait penanganan demo massa di wilayah Rempang, Kepulauan Riau. Perihal, perintah 'memiting' masyarakat yang melakukan demonstrasi.

“Enggak usah pakai alat, dipiting saja satu-satu. Tahu dipiting? Nah itu dipiting satu-satu,” kata Yudo dalam video potongan tersebut.

Atas potongan video itu, Mabes TNI memberikan klarifikasi terkait instruksi Panglima TNI Laksamana Yudo. Bahwa pernyataan itu telah disalahpahami dari video yang beredar di media sosial, karena perbedaan konteks.

“Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme," kata Kapuspen TNI, Laksamana Musa Julius Widjojono dalam keteranganya, Senin (18/9/2023).

"Yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri. Sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk menahan diri,” tambah Julius.

Menurutnya, instruksi Panglima TNI tersebut ditujukan agar anggota yang mengamankan tidak menggunakan alat/senjata, dalam mengamankan aksi demo Rempang. Hal tersebut untuk menghindari korban, sehingga lebih baik menurunkan prajurit lebih banyak dari pada menggunakan peralatan yang bisa mematikan.

“Panglima mengatakan, jangan memakai senjata, tapi turunkan personel untuk mengamankan demo itu,” ujarnya.

Infografis Menanti Gebrakan Awal Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menanti Gebrakan Awal Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya