WN Korea Selatan Terduga Pelaku Tewasnya Pegawai Imigrasi Pernah Ditahan dan Dideportasi

Polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya pegawai Imigrasi Jakarta Barat. Korban TFF atau TS terjatuh dari lantai 19 sebuah apartemen kawasan Parung Jaya, Karang Tengah Kota Tangerang pada Jumat (27/10/2023).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 27 Okt 2023, 20:08 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2023, 20:07 WIB
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi. (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya pegawai Imigrasi Jakarta Barat. Korban TFF atau TS terjatuh dari lantai 19 sebuah apartemen kawasan Parung Jaya, Karang Tengah Kota Tangerang pada Jumat (27/10/2023). Salah seorang WN Korea inisial KH diamankan setelah peristiwa tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya telah memperoleh data-data terkait rekam jejak WN Korea Selatan yang menjadi terduga pelaku. Ternyata, terduga pelaku pernah berurusan dengan pihak Imigrasi.

"Kita sudah dapat data juga, kemudian latar belakang terduga pelaku juga pernah ditahan di rumah detensi Imigrasi Jakbar selama 3 tahun, kemudian dideportasi kemudian kembali ke Jakarta tapi dengan dokumen lengkap," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat (27/10/2023)

Hengki mengatakan, pihaknya masih menggali motif terduga pelaku maupun penyebab meninggalnya korban. Beberapa ahli turut digandeng.

Dia menerangan, kolaborasi interprofesi terdiri dari kedokteran forensik, tim kimia biologi forensik, digital forensik dan sebagainya. Hengki pun belum menjawab apakah kejadian ini murni kecelakan, bunuh diri, atau pembunuhan.

"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita dapat simpulkan tentang kejadian yang sebenarnya terjadi dalam kasus tersebut," ujar dia.

 

Petugas Imigrasi Tewas Terjatuh di Apartemen Tangerang, WN Korsel diamankan

Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Seorang pria ditemukan tewas terjatuh dari lantai 19 sebuah apartemen kawasan Parung Jaya, Karang Tengah, Tangerang pada Jumat (27/10/2023). Polisi turun tangan melakukan penyelidikan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menerangkan, korban meninggal dunia berinisial TFF atau TS yang merupakan petugas Imigrasi. Kejadian itu terjadi pada pukul 03.00 WIB.

"Benar korban dari petugas imigrasi," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (27/10/2023).

Hengki menyebut, satu orang terduga pelaku pun diamankan terkait peristiwa ini. Terduga pelaku, WN Korea dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan secara intensif.

"Terduga pelaku sudah kitaa amankan. Kasus ini sedang dalam penyelidikan, apakah terkait pembunuhan atau apakah bunuh diri afah kecelakaan," ujar dia.

Hengki menyebut, penyidik bergerak bersama-sama dengan tim kolaborasi interprofesi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Kita tim kolaborasi sudah datang ke TKP dari Labfor, kedokteran forensik, Inafis," ujar dia

Kronologi Pegawai Imigrasi Terjatuh dari Lantai 19 Apartemen di Tangerang

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut, body checking kontestan Miss Universe Indonesia dilakukan di tempat sedikit terbuka. Tak cuma itu, yang melakukan pemeriksaan disebut bukan orang-orang berkompeten.

Seorang pegawai Imigrasi ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 19 apartemen Parung Jaya, Karang Tengah, Kota Tangerang pada Jumat (27/10/2023).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menerangkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh sekuriti apartemen. Hengki menceritakan, awalnya dia mendengar suara pecahan kaca. Tak lama kemudian kembali terdengar suara yang sangat besar. Peristiwa itu terjadi pada pukul 03.00 WIB

Sekuriti mencari sumber suara. Ternyata ditemukan jenazah yang setelah diidentifikasi merupakan petugas imigrasi rumah tahanan detensi Kalideres, Jakarta Barat," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat (27/10/2023).

Hengki mengatakan, sekuriti bersama sama pengelola apartemen mencoba mengetuk pintu kamar yang diduga menjadi tempat kejadian perkara awal. Namun, penghuni menolak sehingga dilakukan upaya paksa.

"Ternyata baik sekuriti maupun pengelola apartemen diancam dengan menggunakan senjata tajam dan juga air panas di sebelah kanan, sebelah kiri senjata tajam. sehingga ini merupakan perbuatan pidana juga tentunya," ujar dia.

Hengki mengatakan, anggota polisi kemudian datang ke lokasi untuk membujuk terduga pelaku. Namun, tak digubris.

Polisi Berkoordinasi dengan Kedutaan Korsel

Ilustrasi Garis Polisi (AFP)
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Sementara itu, ada permintaan dari pelaku untuk mendatangkan staf dari kedutaan Korsel. Terkait hal ini, kepolisian langsung berkoordinasi dengan Kedutaan Korsel dan tim gegana untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Kita mendatangkan tim negoisasi ataupun negosiator di sini dan juga kita memperhitungkan kemungkinan terburuk kami mengundang juga tim tindak dari gegana Brimob karena tidak kelihatan senjata tajam, kami pada saat itu menganggap bahwa mungkin ada senjata lagi di dalam seperti itu," ujar dia.

Hengki menyebut, proses negosiasi berjalan lancar. Terduga pelaku menyerahkan diri pada pukul 08.00. Saat ini, polisi masih memeriksa terduga pelaku di Polda Metro Jaya.

"Sampai dengan sore ini terduga masih kita periksa. Yang jelas ada tindak pidana awal berupa pengancaman, perbuatan tidak menyenangkan sudah kita konstruksikan sambil kita mendalami perbuatan yang terjadi sehingga ada korban yang terjatuh dari lantai 19," tandas dia.

INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Antisipasi dari Kejahatan Social Engineering?
INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Antisipasi dari Kejahatan Social Engineering? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya