6 Hal yang Disampaikan Jokowi saat Hadiri HUT ke-59 Golkar, Singgung soal Pemilu 2024

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Golkar pada Senin 6 November 2023 di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta Barat (Jakbar).

oleh Devira PrastiwiRifqy Alief Abiyya diperbarui 07 Nov 2023, 13:58 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2023, 13:58 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Golkar pada Senin 6 November 2023 di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta Barat (Jakbar).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Golkar pada Senin 6 November 2023 di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta Barat (Jakbar). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Golkar pada Senin 6 November 2023 di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta Barat (Jakbar).

Kedatangan Presiden Jokowi disambut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan tampak diiringi pula Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas serta bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Gerindra.

Meski begitu, kedua putra Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka yang juga merupakan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tidak datang alias absen ke HUT ke-59 Golkar.

Dalam kesempatan tersebut, ada sejumlah hal yang disampaikan Jokowi, salah satunya terkait Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Jokowi mengingatkan semua peserta Pemilu 2024 tidak jemawa atau angkuh apabila menang. Dia juga meminta semua peserta berlapang dada apabila nantinya kalah dalam Pemilu 2024.

"Dan ingat mulai dari sekarang yang kita pegang betul nanti jika menang jangan jemawa, jika kalah juga jangan murka," kata Jokowi dalam sambutannya, Senin 6 November 2023.

Dia sepakat dengan Prabowo Subianto agar semua masyarakat kembali rukun dan bersatu usai Pemilu 2024. Jokowi menyebut Pemilu 2024 merupakan pertandingan antar anggota keluarga sendiri yang ingin membangun Indonesia maju.

Selain itu, Jokowi menyebut banyak drama dan sinetron yang terjadi menjelang Pemilu dan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

"Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya. sinetron yang kita lihat," kata Jokowi.

Berikut sederet pernyataan Presiden Jokowi saat hadiri HUT ke-59 Golkar pada Senin 6 November 2023 di Gedung DPP Partai Golkar dihimpun Liputan6.com:

 

1. Ingatkan Kalau Menang Pemilu 2024 Jangan Jemawa, Kalah Jangan Murka

Jokowi - Ma'ruf Amin Hadiri HUT ke-55 Partai Golkar
Presiden Joko Widodo memberi sambutan dalam peringatan HUT ke-55 Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019). HUT ke-55 Partai Golkar mengangkat tema '55 Tahun Partai Golkar Bersatu untuk Negeri Berkarya untuk Bangsa'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan semua peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak jemawa atau angkuh apabila menang. Jokowi juga meminta semua peserta berlapang dada apabila nantinya kalah dalam Pemilu 2024.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam acara HUT ke-59 Golkar di DPP Partai Golkar Jakarta Barat, Senin malam 6 November 2023.

Dalam acara ini, turut hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Calon Presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.

"Dan ingat mulai dari sekarang yang kita pegang betul nanti jika menang jangan jemawa, jika kalah juga jangan murka," kata Jokowi dalam sambutannya.

Dia sepakat dengan Prabowo Subianto agar semua masyarakat kembali rukun dan bersatu usai Pemilu 2024. Jokowi menyebut Pemilu 2024 merupakan pertandingan antar anggota keluarga sendiri yang ingin membangun Indonesia maju.

"Setelah berkompetisi saya setuju tadi Pak Prabowo bersatu kembali, rukun kembali. Ini adalah pertandingan antar anggota keluarga sendiri, antarsesama anak bangsa yang sama sama ingin membangun negara kita Indonesia," ucap dia.

 

2. Minta Tunjukkan Demokrasi yang Berkualitas

Jokowi Prabowo Hadiri HUT Partai Golkar
Jokowi juga meminta semua peserta berlapang dada apabila nantinya kalah dalam Pemilu 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi ingin semua masyarakat maupun tokoh politik memiliki pandangan yang sama bahwa kompetisi politik merupakan hal wajar dalam demokrasi. Menurut dia, keinginan seseorang untuk menang dalam kompetisi politik juga hal wajar.

"Saya ingin kita semuanya memiliki pandangan yang sama, memiliki pandangan yang sama bahwa dalam demokrasi yang namanya kompetisi politik itu biasa, itu wajar. Keinginan untuk menang itu juga boleh-boleh saja itu juga wajar. Bertanding untuk menang itu juga hal yang sangat wajar," tutur Jokowi.

Namun, dia meminta semua pihak tetap menunjukkan demokrasi yang berkualitas, tak saling memecah belah, menjelekkan, dan memfitnah dalam berkompetisi di Pemilu 2024. Jokowi ingin semua pihak membangun demokrasi yang menghasilkan solusi dan strategi untuk kemajuan bangsa.

"Tetapi hal yang harus tetap kita tunjukkan adalah demokrasi yang berkualitas, dmeokrasi yang tidak memecah belah. Demokrasi yang tidak saling menjelekkan dan saling memfitnah," ujarnya.

"Demokrasi yang ingin kita bangun adalah demokrasi yang membangun. Yang menghasilkan solusi terhadap masalah masalah bangsa, yang menghasilkan strategi, strategi untuk kemajuan bangsa," sambung Jokowi.

 

3. Ingatkan Pilpres 2024 Harusnya Pertarungan Ide, Bukan Perasaan

Jokowi Prabowo Hadiri HUT Partai Golkar
Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan semua peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak jemawa atau angkuh apabila menang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian, Jokowi menyesalkan pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diisi oleh pertarungan perasaan. Padahal, kata Jokowi, seharusnya Pemilu 2024 diisi oleh pertarungan ide dan gagasan.

"Mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya kan pertarungan pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan," kata Jokowi dalam sambutannya.

"Kalau yang terjadi pertarungan perasaan repot semua kita. Tidak usah saya teruskan karena nanti kemana-mana," sambungnya.

 

4. Sebut Kondisi Politik Saat Ini Terlalu Banyak Drama dan Sinetron

Presiden Jokowi menghadiri puncak HUT ke-58 Partai Golkar di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Jumat malam (21/10/2022).
Presiden Jokowi menghadiri puncak HUT ke-58 Partai Golkar di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Jumat malam (21/10/2022). (Merdeka.com/ Alma Fikhasari)

Jokowi pun menyebut banyak drama dan sinetron yang terjadi menjelang Pemilu dan Pilpres 2024. Padahal, kata Jokowi, seharusnya Pemilu 2024 harus diisi dengan pertarugan gagasan dan ide, bukan perasaan.

"Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya. sinetron yang kita lihat," kata Jokowi.

"Mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya kan pertarungan pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan," sambungnya.

Menurut dia, pertarungan perasaan di Pemilu 2024 justru akan menyulitkan masyarakat. Jokowi sendiri tak menyebutkan sindiran tersebut ditujukan kepada siapa.

"Kalau yang terjadi pertarungan perasaan repot semua kita. Tidak usah saya teruskan karena nanti kemana-mana," terang Jokowi.

 

5. Sempat Puji Kader Partai Golkar U-40

Jokowi Prabowo Hadiri HUT Partai Golkar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah kanan) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah kiri) saat menghadiri peringatan HUT ke-59 Partai Golkar di Jakarta, Senin (6/11/2023). Selain dihadiri Jokowi dan Prabowo, HUT Partai Golkar tersebut juga dihadiri petinggi partai politik dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi pun memuji semangat kader Partai Golkar yang berusia di bawah 40 tahun atau U-40. Jokowi menilai anak-anak muda memang paling bersemangat apabila sudah bersuara.

"Saya juga senang malam hari ini hadir ratusan tokoh muda Golkar dari seluruh Tanah Air, tadi yang Under-40, paling ramai ini kalau anak-anak muda sudah bersuara. Saya mau dengar suaranya, suara yang under-40 diulangi mana? Senang saya semangat-semangat sekali," ujar Jokowi.

Dia berharap semangat para tokoh muda Partai Golkar dapat terus berkobar untuk memajukan Indonesia. Terlebih, Indonesian akan segera menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.

Pada tahun 2030, kata Jokowi, 68 persen penduduk Indonesia merupakan usia produktif. Dengan begitu, Indonesia akan diisi oleh generasi yang pemikirannya didominasi pemikiran-pemikiran anak-anak muda.

"Dan semangatnya juga didominasi semangat anak-anak muda. Dan di dalam peradaban sebuah negara, di dalam peradaban sebuah bangsa ini terjadi hanya satu kali dalam peradaban sebuah bangsa," katanya.

 

6. Beri Apresiasi, Sebut Golkar Peka Terhadap Bonus Demografi

Jokowi menghadiri acara puncak HUT Golkar
Presiden Jokowi menghadiri acara puncak HUT ke-58 Partai Golkar. (Merdeka.com)

Oleh sebab itu, Jokowi mengapresiasi Partai Golkar yang memiliki kepekaan terhadap bonus demografi di Indonesia. Sehingga, banyak kader-kader muda di partai pohon beringin itu.

"Saya senang Partai Golkar sebagai salah satu partai besar Indonesia kelihatannya meiliki kepekaan terhadap hal ini dan telah berhasil melakukan kaderisasi dan regenerasi, sehingga banyak yang muda muda itu hadir di Golkar," tutur Jokowi.

Dia pun menyampaikan Selamat Ulang Tahun ke-59 untuk Partai Golkar. Jokowi meyakini Partai Golkar akan semakin matang dan kuat menghadapi beragam tantangan yang ada.

"Karena tadi seperti disampaikan oleh Pak Airlangga ketua umum (Partai Golkar), pohon beringin Golkar telah tumbuh rindang dan teduh dengan akar yang sangat kokoh," pungkas Jokowi.

Infografis Banteng Enggak Cengeng Ditinggal Jokowi dan Keluarga
Infografis Banteng Enggak Cengeng Ditinggal Jokowi dan Keluarga (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya