Jokowi di HUT Golkar: Kalau Menang Jangan Jemawa, Kalah Jangan Murka

Presiden Jokowi mengingatkan semua peserta Pemilu 2024 agar tidak jemawa atau angkuh apabila menang, dan tidak murka saat kalah. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara puncak HUT ke-59 Partai Golkar.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Nov 2023, 22:17 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2023, 22:17 WIB
Jokowi menghadiri acara puncak HUT Golkar
Presiden Jokowi menghadiri acara puncak HUT ke-58 Partai Golkar. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan semua peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak jemawa atau angkuh apabila menang. Jokowi juga meminta semua peserta berlapang dada apabila nantinya kalah dalam Pemilu 2024.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam acara HUT ke-59 Golkar di DPP Partai Golkar Jakarta Barat, Senin (6/11/2023) malam. Dalam acara ini, turut hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Calon Presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.

"Dan ingat mulai dari sekarang yang kita pegang betul nanti jika menang jangan jemawa, jika kalah juga jangan murka," kata Jokowi dalam sambutannya.

Dia sepakat dengan Prabowo Subianto agar semua masyarakat kembali rukun dan bersatu usai Pemilu 2024. Jokowi menyebut Pemilu 2024 merupakan pertandingan antar anggota keluarga sendiri yang ingin membangun Indonesia maju.

"Setelah berkompetisi saya setuju tadi Pak Prabowo bersatu kembali, rukun kembali. Ini adalah pertandingan antar anggota keluarga sendiri, antarsesama anak bangsa yang sama sama ingin membangun negara kita Indonesia," jelasnya.

Jokowi ingin semua masyarakat maupun tokoh politik memiliki pandangan yang sama bahwa kompetisi politik merupakan hal wajar dalam demokrasi. Menurut dia, keinginan seseorang untuk menang dalam kompetisi politik juga hal wajar.

 

Tunjukkan Demokrasi yang Berkualitas

Presiden Jokowi menghadiri Relawan Alap-Alap di kawasan Sentul, Bogor (Istimewa)
Presiden Jokowi menghadiri Relawan Alap-Alap di kawasan Sentul, Bogor (Istimewa)

"Saya ingin kita semuanya memiliki pandangan yang sama, memiliki pandangan yang sama bahwa dalam demokrasi yang namanya kompetisi politik itu biasa, itu wajar. Keinginan untuk menang itu juga boleh-boleh saja itu juga wajar. Bertanding untuk menang itu juga hal yang sangat wajar," tutur Jokowi.

Namun, dia meminta semua pihak tetap menunjukkan demokrasi yang berkualitas, tak saling memecah belah, menjelekkan, dan memfitnah dalam berkompetisi di Pemilu 2024. Jokowi ingin semua pihak membangun demokrasi yang menghasilkan solusi dan strategi untuk kemajuan bangsa.

"Tetapi hal yang harus tetap kita tunjukkan adalah demokrasi yang berkualitas, dmeokrasi yang tidak memecah belah. Demokrasi yang tidak saling menjelekkan dan saling memfitnah," ujarnya."Demokrasi yang ingin kita bangun adalah demokrasi yang membangun. Yang menghasilkan solusi terhadap masalah masalah bangsa, yang menghasilkan strategi, strategi untuk kemajuan bangsa," sambung Jokowi.

Prabowo Mengaku Banyak Berubah Karena Jokowi

Prabowo saat makan siang bersama Jokowi di Istana Bogor, Minggu 18 Juni 2023. (Istimewa)
Prabowo saat makan siang bersama Jokowi di Istana Bogor, Minggu 18 Juni 2023. (Istimewa)

Sementara itu, bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengaku banyak berubah karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pernyataan itu disampaikan Prabowo langsung di hadapan Jokowi dan mengundang gelak tawa lantaran pengakuan dua kali kekalahannya di pemilihan presiden (Pilpres).

“Banyak yang bilang Pak Prabowo sekarang berubah, bagaimana tidak berubah, dua kali dikalahkan makanya saya berubah,” tutur Prabowo disambut tawa Jokowi dan hadirin di acara HUT ke-59 Golkar yang digelar di Kanto DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023) malam.

“Makanya saya sekarang juga bagi-bagi kaos Pak sekarang,” sambungnya.

Prabowo menyatakan banyak belajar tentang politik dari Jokowi. Dia pun bertekad mengikuti langkahnya jika berhasil menjadi Presiden RI, salah satunya mengajak pihak manapun untuk bekerja sama membangun bangsa tanpa pandang kawan atau pun lawan politik.

“Pak Jokowi terima kasih, sikap negarawan Bapak mengalahkan saya,” jelas dia.

Di dunia internasional, menurutnya sangat jarang terjadi lawan politik yang dirangkul untuk masuk pemerintahan bersama pihak pemenang. Hal itu pun banyak ditanyakan saat kunjungan kenegaraan di luar negeri.

“Saya jawab inilah Indonesia,” kata Prabowo Subianto menandaskan.

 

Jokowi Didampingi Prabowo Hadiri Acara HUT Golkar

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Golkar di Gedung DPP Partai Golkar. Kedatangannya disambut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Pantauan Liputan6.com, Senin malam (6/11/2023), Presiden Jokowi datang sekitar pukul 19.50 WIB. Saat berjalan ke lokasi HUT ke-59 Golkar, dia tampak diiringi oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, serta bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Gerindra.

Tidak lama kemudian, acara langsung dibuka dengan menyanyikan lagi Indonesia Raya. Diketahui, seluruh Pimpinan Partai Politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pun hadir.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membantah kabar akan mengumumkan putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi sekaligus calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Maju, Gibran Rakabuming Raka menjadi kader partainya hari ini, Senin (6/11/2023).

Menurut dia, acara partainya hanya merayakan Peringatan HUT ke-59 Partai Golkar saja.

"Tidak ada. Hari ini (merayakan) ulang tahun aja. Hari ini ulang tahun saja, acaranya single," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/11/2023).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya