Jokowi Jawab Kritikan Ganjar soal Ekonomi Maritim Mandek Selama 10 Tahun

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab kritikan dari calon presiden (capres) Ganjar Pranowo yang menyebut pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir mandek karena pemerintah tak serius.

oleh Nila Chrisna YulikaLizsa Egeham diperbarui 23 Nov 2023, 12:40 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2023, 12:40 WIB
Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah sekaligus calon presiden Ganjar Pranowo salat Idul Fitri bersama di Solo, Sabtu (22/4/2023) dengan tampilan beda tapi sama. (Foto: Instagram @ganjar_pranowo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab kritikan dari calon presiden (capres) Ganjar Pranowo yang menyebut pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir mandek karena pemerintah tak serius. Jokowi menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi maritim tak hanya berkaitan dengan nelayan saja.

Menurut dia, sumber daya alam (SDA) laut Indonesia sangat banyak. Mulai dari, terumbu karang, biota laut, gas dan minyak di dalam laut.

"Ya pembangunan maritim tidak hanya urusan nelayan saja. SDA laut kita ini kan bukan hanya urusan ikan. Urusan terumbu karang, biota laut, urusan gas di dalam apaa laut, minyak di dalam laut," jelas Jokowi usia meresmikan Kampung Nelayan Modern di Biak Numfor, Papua, Kamis (23/11/2023).

Dia menyampaikan Indonesia memiliki potensi sumber kekayaan alam laut yang sangat besar apabila dikelola dan dikembangan dengan baik.

Jokowi menekankan pentingnya manajemen lapangan dan perbaikan kemampuan nelayan dalam mengelola SDA laut.

"Sekali lagi yang diperlukan adalah manajemen lapangan yang baik. Memperbaiki skill nelayan untuk misalnya rumput laut memanage dengan manajemen modern sehingga dalam jumlah besar. Bisa masuk supply chain nasional. Bisa masuk ke supply chain global," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kritikan Ganjar Pranowo

Mahfud MD Cawapres pendamping Ganjar Pranowo
Namun, ada yang kurang dari deklarasi Ganjar-Mahfud. Tidak ada Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang merupakan kader PDIP. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Capres PDIP Ganjar Pranowo menyebutkan, mandeknya pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir, lantaran tak ada niat serius dari pemerintah. Ganjar Pranowo menilai pemerintah hanya fokus membangun di darat, bukan perairan.

"Maritim 10 tahun enggak berubah, ya enggak niat. Mau pakai alasan apalagi? Masih land based, continental based," kata Ganjar, di Menteng, Jakarta, Rabu (8/11/2023

Dia mencontohkan, bagaimana pembangunan puskesmas hanya fokus di darat dan abaikan pembangunan puskesmas terapung.

"Kenapa kemudian fasilitas kesehatannya bangun puskesmas? Kenapa tidak puskesmas terapung? Kenapa membuat jalan tapi tidak membuat sistem transportasi laut?" kata dia.

Padahal, dia menemukan banyak orang hebat yang siap membantu membangun kekuatan laut Indonesia.

"Saya nemu kok orang-orang Indonesia yang hebat saya panggil dan juga melamar, kita seriusin yuk ini yuk saya udah ketemu kok beberapa orang," kata Ganjar.

Oleh karena itu, dia menegaskan perlu adanya perbaikan pemerintah ke depan. Salah satu caranya, dengan mendorong sumber daya manusia (SDM) mumpuni dan membuat banyak sekolah vokasi.

"Mereka yang punya kepentingan pinginnya yang lebih gampang. Maka ketika governance-nya tidak berjalan, kan kritiknya muncul dikuasai sekian orang. Maka perbaikan yang mesti kita lakukan hari ini," pungkas Ganjar.

 

Infografis Ragam Tanggapan Mahfud MD Diumumkan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Mahfud MD Diumumkan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya