Liputan6.com, Jakarta Sebanyak lima anggota Satpol PP di Denpasar, Bali mengalami luka-luka setelah kantor mereka di Jalan Kecubung, Nomor 4 Denpasar Timur diserang oleh sejumlah orang tak dikenal. Penyerangan tersebut terjadi pada Minggu pagi, 26 November 2023 lalu.
Belakangan diketahui, pelaku penyerangan Kantor Satpol PP Denpasar berjumlah 25 orang. Empat di antaranya bahkan kini telah diamankan. Hal ini sebelumnya diungkap Kombes Jansen Avitus Panjaitan, selaku Kabid Humas Polda Bali.Â
Baca Juga
"Perkembangan terkini empat orang telah diamankan di Polresta Denpasar untuk diambil keterangannya," kata Jansen dilansir dari Antara, Senin, 27 November kemarin.
Advertisement
Kepada para pelaku lainnya yang ikut terlibat dalam aksi penyerangan, dia pun meminta untuk segera menyerahkan diri.
Sebenarnya apa yang menjadi motif para pelaku melakukan penyerangan terhadap Kantor Satpol PP Denpasar?Â
Sebagai informasi, dari empat pelaku yang diamankan setelah menyerang Kantor Satpol PP, dua di antaranya merupakan oknum anggota TNI. Polisi Militer Kodam IX/Udayana kini tengah menggali motif keterlibatan dua oknum prajurit tersebut.
Pemeriksaan yang dilakukan juga bertujuan untuk mengetahui peran dari masing-masing pelaku saat ikut dalam aksi penyerangan kantor Satpol PP Denpasar.
Berikut sederet fakta kantor Satpol PP di Denpasar, Bali diserang oleh sekelompok orang tak dikenal, pada Minggu pagi dihimpun dari Liputan6.com:Â
Â
1. 5 Lima Anggota Satpol PP Luka Berat dan 2 Mobil Operasional Dirusak
Penyerangan terhadap Kantor Satpol PP, Denpasar, Bali terjadi pada Minggu 26 November 2023 sekira pukul 04.30 Wita.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan menyebutkan, akibat penyerangan tersebut, lima anggota Satpol PP mengalami luka berat dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Akibat kejadian penyerangan dan penganiayaan tersebut lima orang anggota Satpol PP Kota Denpasar dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka setelah dipukul menggunakan benda keras," kata Jansen dilansir dari Antara, Senin, 27 November 2023 kemarin.Â
Jansen menjelaskan, aksi penyerangan kantor Satpol PP Denpasar berlangsung sekira 30 menit. Para pelaku membabi buta menyerang setiap anggota Satpol PP. Selain menyerang anggota Satpol PP, sekelompok orang tak dikenal itu juga merusak sejumlah kendaraan operasional.
Dua unit mobil Satpol PP Kota Denpasar, sepeda motor petugas, dan gerbang Kantor Satpol PP mengalami kerusakan.
Sementara itu, dari lima anggota Satpol PP yang mengalami luka-luka, tiga di antaranya mengalami luka cukup parah dan kini mereka dirawat di RS Wangaya Denpasar. Mereka adalah IKGA (52), IGATY (33), dan IWW.
Korban lainnya adalah, IMW (36) mengalami luka memar di kedua lengan, AAMW (24) mengalami luka memar dan lecet di bibir, serta INB (53) mengalami luka dan memar di rahang kanan.
Advertisement
2. Kronologi Kantor Satpol PP Denpasar Diserang
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan, kronologi penyerangan dan penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu 26 November 2023 sekira pukul 04.30 Wita di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Jalan Kecubung, Nomor 4 Denpasar Timur.
Sebelum aksi penyerangan itu, pada Sabtu 25 November 2023 pukul 23.00 Wita, anggota Satpol PP Denpasar di bawah pimpinan Komandan Regu 1 I Wayan Wiratma beserta 16 anggota melaksanakan penertiban pada beberapa lokalisasi di Jalan Danau Tempe, Sanur Kauh, Kota Denpasar, Bali.
Dalam operasi penertiban itu, petugas Satpol PP mengamankan 33 PSK. Puluhan PSK tersebut kemudian dibawa ke kantor untuk dilakukan pendataan dan pembinaan, kemudian dilanjutkan dengan pendataan dan berakhir pada Minggu 26 November 2023 sekira pukul 02.00 Wita.
Setelah dilakukan pendataan, para perempuan tersebut berkumpul di lobi kantor dijaga oleh anggota yang bertugas. Pada pukul 04.00 Wita, datang seorang laki-laki tidak dikenal berteriak-teriak di depan pintu gerbang kantor. Dia meminta untuk dibukakan pintu.
Beberapa petugas Satpol PP pun ke depan pintu gerbang yang saat itu ditutup untuk mengecek dan menanyakan maksud kedatangannya. Namun, orang tersebut terus berteriak dan marah-marah. Tak lama kemudian orang tersebut mengeluarkan sepucuk senjata api dan mengancam petugas. Karena merasa takut, anggota Satpol PP yang ada di pintu gerbang kemudian mundur dan masuk ke dalam kantor.
"Secara bersamaan datang sekelompok orang sekitar 25 orang yang diduga sebelumnya sudah menunggu di sebelah Timur pintu gerbang, mendobrak pintu gerbang dan menyerbu ke dalam kantor sambil berteriak-teriak, kemudian mereka langsung melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap anggota Satpol PP menggunakan tangan kosong dan beberapa potongan kayu," kata Jansen dilansir dari Antara, Senin (27/11/2023).
Sesudah melakukan penganiayaan dan perusakan, kelompok orang tidak dikenal tersebut kemudian pergi meninggalkan kantor Satpol PP. Para PSK yang sebelumnya berhasil diamankan juga sudah tidak ada dan pergi dari kantor Satpol PP.
3. Empat Pelaku Penyerangan Kantor Satpol PP Denpasar Bali Ditangkap
Penyidik Polres Denpasar dan Polsek Denpasar Timur, Bali, menangkap empat orang terduga pelaku penyerangan kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depansar.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, keempat pelaku tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polresta Denpasar atas dugaan keterlibatannya dalam insiden penyerangan terhadap anggota Satpol PP dan perusakan sejumlah properti Kantor Satpol PP Denpasar. Â
"Perkembangan terkini empat orang telah diamankan di Polresta Denpasar untuk diambil keterangannya," kata Jansen dilansir dari Antara, Senin (27/11/2023).
Namun, identitas dari keempat orang terduga pelaku tersebut masih dirahasiakan karena menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik.
Tim gabungan Satuan Brimob Polda Bali, Satreskrim Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Timur masih memburu terduga pelaku lain yang menurut informasi jumlahnya 25 orang. Jansen pun meminta, para pelaku yang terlibat penyerangan untuk menyerahkan diri kepada polisi.
"Kepada para pelaku agar segera menyerahkan diri dan kooperatif sehingga penyelidikan dan penyidikan dapat berjalan dengan baik, lancar, aman, dan tertib sesuai dengan hukum yang berlaku," ucap Jansen.
Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi membenarkan bahwa keempat orang terduga pelaku penyerangan anggota Satpol PP sudah ditangani penyidik Satreskrim Polresta Denpasar.
"Ditangkap kemarin di Danau Tempe, Denpasar Selatan," kata Sukadi
Sukadi mengaku belum mengantongi identitas keempat terduga pelaku. "Datanya belum kami terima, masih dikonfirmasi," katanya.
Advertisement
4. Dua Oknum Anggota TNI Ditangkap, Diduga Terlibat Penyerangan Kantor Satpol PP Denpasar Bali
Dua oknum anggota TNI di lingkungan Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar, Bali.
Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Kavaleri Fadjar Wahyudi Broto menyatakan, dua oknum anggota TNI yang diamankan adalah Praka JG dan Pratu VS. Â
Menurut Fadjar, tim intel Kodam IX/Udayana mendapat informasi bahwa ada dugaan dua oknum prajurit TNI terlibat penyerangan kantor Satpol PP Denpasar. Keduanya ditangkap pada Senin 27 November 2023 malam.
"Tim intel Kodam dengan gerak cepat mengadakan investigasi terhadap tindak pidana penganiayaan dan perusakan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI. Dengan kerja keras, Tim Intel Kodam sudah menangkap oknum TNI tersebut berinisial Praka JG dan Pratu VS," kata Fadjar dilansir dari Antara, Selasa (28/11/2023).
Fadjar menambahkan, dua oknum anggota TNI tersebut sudah diserahkan ke Polisi Militer Kodam IX/Udayana untuk diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Hingga kini, penyidik POM TNI masih menggali motif dari dua oknum prajurit tersebut ikut dalam aksi penyerangan kantor Satpol PP Denpasar.
"Soal apa motif mereka terlibat dalam aksi tersebut akan diselidiki oleh Pomdam Udayana. Ada indikasi salah satu dari oknum tersebut memiliki hubungan keluarga dengan pelaku lainnya. Di Pomdam juga akan periksa apakah kedua oknum prajurit ini sebagai pelaku utama yang terlibat kontak fisik atau hanya terlibat pengrusakan itu nanti akan diselidiki lebih lanjut," tutur Fadjar.
Sebelum menangkap dua terduga pelaku, Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Harfendi menyampaikan, akan melakukan investigasi terkait dugaan keterlibatan pihak TNI dalam insiden penyerangan tersebut.