Desa Prangat Baru di Kutai Kartanegara Kembangkan Kopi Luwak Jenis Liberika

Selama ini kopi luwak umumnya dikembangkan di daerah sentra-sentra penghasil kopi baik di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Banyak yang tidak menyangka, kopi luwak ada di Kaltim.

oleh stella maris diperbarui 09 Des 2023, 14:09 WIB
Diterbitkan 09 Des 2023, 11:09 WIB
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik
Penjabat (PJ) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik yang juga pencinta kopi, sangat menggemari kopi luwak Kutai Kartanegara/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara berhasil mengembangkan komoditas kopi luwak dan kini popularitasnya dikenal hingga ke pelosok Nusantara. Setelah beberapa kali dikunjungi wisatawan asing, produk kampung wisata kopi itu mulai dilirik pecinta kopi. 

Tidak ketinggalan Penjabat (PJ) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik. Ya, sebagai pencinta kopi, Akmal sangat menggemari kopi luwak Kutai Kartanegara itu. Kali ini Akmal mengunjungi Kampung Kopi Luwak Prangat Baru saat dalam perjalannya menuju Samarinda, usai menghadiri sejumlah kegiatan di Kota Bontang.

Kedatangan, Pj Gubernur Akmal disambut Kepala Desa Prangat Baru Fitriati dan Ketua Kelompok Tani Desa Prangat Baru Rindoni. 

"Selamat datang di Kampung Kopi Luwak Pak Pj. Senang sekali akhirnya bisa mampir di sini," kata Kades Prangat Baru Fitriati.

Pj Gubernur Akmal dan rombongan pun disilakan masuk ke dalam saung  di Kampung Kopi Luwak, yang terletak di poros jalan Samarinda-Bontang. Sejurus kemudian, barista mulai meracik seduhan  kopi luwak liberika dengan metode V60 yang langsung diseruput Pj Gubernur Akmal Malik.

"Wah segar sekali rasa kopinya,  uweenak tenan eh. Tidak terlalu strong dan rasa asamnya juga kurang. Saya yakin yang punya magh bisa juga menikmatinya," ucap Akmal.

Dikatakannya selama ini kopi luwak umumnya dikembangkan di daerah sentra-sentra penghasil kopi baik di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Banyak yang tidak menyangka, kopi luwak ada di Kaltim. Kopi jenis liberika, menurutnya cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 0 DPL dan bisa menjadi kopi endemik Kaltim. Potensinya cukup bagus dikembangkan di Kaltim secara luas, karena rata-rata ketinggian wilayah Kaltim adalah O DPL.

Akmal menyarankan para pecinta kopi dapat mengunjungi Kampung Kopi Luwak, karena jenis kopi luwak liberika masih jarang ada di pasaran.

"Kalau kopi luwak jenis robusta masih banyak dijual di daerah lain seperti Lampung dan Aceh. Tapi luwak liberika ini masih jarang ada," ujar Akmal.

Nah, bagi Anda yang melintasi jalur Samarinda-Bontang atau Sangatta, boleh mencoba kopi luwak liberika di Kampung Kopi Luwak Prangat Baru, Kutai Kartanegara. 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya