Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru dengan tajuk 'Dinamika Elektoral di Tingkat Nasional dan 13 Provinsi Kunci' pada Kamis (18/1/2024).
Dalam rilis tersebut, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan hasil survei kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Advertisement
Baca Juga
Dia menyebut, 76,5 persen masyarakat merasa puas atau cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Burhanuddin mengaku, pihaknya secara spontan menanyakan kepada masyarakat alasan mereka puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Advertisement
"Hasilnya 76,5 persen kalau kita bulatkan 77 persen masyarakat merasa sangat puas atau cukup puas jadi cukup besar. Nah pertanyaannya Apa yang menyebabkan mereka puas?" kata Burhanuddin, dalam paparannya secara virtual, Kamis (18/1/2024).
"76,5 persen yang mengatakan puas kita tanya kita tanya secara spontan apa yang membuat mereka puas. Slasan terbesar mengapa masyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil," sambungnya.
Selain itu, kata Burhanuddin, alasan masyarakat puas dengan kinerja Presiden Jokowi yakni masifnya pembangunan infrastruktur seperti jalan, bendungan, hingga jembatan.
"Jadi dua faktor ini yang membuat masyarakat merasa bahagia dengan kinerja presiden," papar dia.
Namun, pihaknya juga mengajukan pertanyaan kepada masyarakat yang merasa tak puas dengan kinerja Presiden Jokowi yang tercatat sebanyak 19 persen.
"Tapi ada masyarakat yang tidak puas, kita tanya apa yang menyebabkan mereka tidak puas? Itu ketidakpuasan karena faktor peningkatan harga-harga kebutuhan pokok," ungkapnya.
"Kedua ada kaitannya dengan bantuan, tetapi mereka menganggap bantuan yang diberikan pemerintah Jokowi tidak merata. Jadi dua alasan," imbuh dia.
Â
Survei Dilakukan 30 Desember 2023 - 6 Januari 2024
Sebagai informasi, survei dilakukan secara tatap muka pada 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024. Target populasi adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih.
Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Kemudian, dilakukan oversample di 13 Provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Sehingga, total sample sebanyak 4.560 responden.
Dengan asusmsi metode stratified random sampling, ukuran sampel basis 4.560 respoden memiliki toleransi kesalasan (margin of error) sekitar kurang 2% pada tingkat kepercayaan 95%.
Â
Reporter:Â Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement